Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Mengenal Polip Rahim: Penyebab, Gejala, dan Penanganan Medis

Mengenal Polip Rahim: Penyebab, Gejala, dan Penanganan Medis

11/02/2025

Jangan anggap sepele jika terjadi perdarahan abnormal dari vagina, khususnya jika dokter menduga penyebabnya adalah karena polip rahim. Meski tidak semua polip perlu penanganan khusus karena kebanyakan bersifat jinak, namun Anda perlu mewaspadainya.

Nah, informasi berikut akan membahas tuntas tentang polip agar Anda lebih memahami soal penyakit ini. Dengan demikian, Anda dapat memilih penanganan dengan lebih tepat.

Apa yang Dimaksud dengan Polip Rahim?

Polip rahim adalah pertumbuhan endometrium (lapisan terdalam rahim) yang berlebihan di dalam rongga rahim. Dalam bahasa medis, polip rahim adalah polip endometrium. Polip ini bisa mengiritasi jaringan di sekitarnya dan memicu timbulnya bercak atau perdarahan vagina.

Gambar Polip Rahim
Gambar Polip Rahim

Ukuran polip endometrium bermacam-macam, mulai dari diameter sekian milimeter saja sampai beberapa sentimeter lebih. Selain itu, jenis polip ini bisa bersifat tunggal atau tumbuh bergerombol.

Apakah polip rahim berbahaya? Sebetulnya, 95% polip endometrium bersifat jinak. Namun demikian, 20% wanita yang terdiagnosis kanker rahim ternyata juga mengidap polip jinak di saat yang bersamaan.

Lalu, apakah polip rahim mengganggu kehamilan juga? Sayangnya, polip ini bisa berdampak negatif pada kesuburan wanita. Polip ini juga berpotensi menyebabkan keguguran.

Untuk itu, dokter dapat merekomendasikan tes laboratorium seandainya Anda sulit hamil atau sering keguguran. Bila polip terbukti ada, kemungkinan besar akan diusulkan pengangkatan.

Gejala Polip Rahim

Mayoritas pasien polip endometrium tidak memperlihatkan gejala apapun. Sedangkan pada penderita lainnya dapat dijumpai satu atau lebih gejala berikut ini:

  • Perdarahan menstruasi yang tidak teratur
  • Perdarahan di antara siklus haid
  • Keputihan dalam jumlah abnormal
  • Perdarahan haid berlebihan
  • Keluarnya darah dari setelah menopause

Di samping itu, perubahan hormonal yang memicu polip juga dapat menyebabkan kondisi seperti penebalan dinding rahim. Penebalan dinding rahim adalah kondisi yang perlu diwaspadai karena bisa memengaruhi kesehatan reproduksi.

Penyebab Polip Rahim

Polip rahim disebabkan oleh pertumbuhan abnormal jaringan endometrium berupa pembengkakan dan penyusutan lapisan rahim selama siklus menstruasi.

Sementara itu, polip endometrium sensitif terhadap estrogen. Artinya, tumbuhnya polip ini berkaitan dengan kadar hormon dan merupakan respons atas keberadaan estrogen di dalam darah.

Namun, polip endometrium jarang terdeteksi pada wanita di bawah usia 20 tahun. Angka kejadiannya cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Kemudian, puncaknya terjadi pada usia 50-an dan secara bertahap berkurang setelah menopause.

Tidak hanya itu, faktor lainnya yang turut berisiko menyebabkan polip ini antara lain:

  • Memasuki masa perimenopause (transisi menuju menopause)
  • Terapi sulih hormon setelah menopause, khususnya jika kadar estrogen tinggi
  • Obesitas
  • Hipertensi atau Tekanan darah tinggi
  • Pengobatan kanker payudara dengan tamoxifen pasca menopause

Diagnosis Polip Rahim

Diagnosis polip pada umumnya ditentukan melalui histeroskopi. Caranya, teleskop tipis dimasukkan ke dalam rongga rahim. Dengan demikian, dokter bedah dapat memeriksa bagian dalam rahim.

Selain itu, scan USG juga dapat digunakan untuk mendeteksi polip ini. Pemeriksaan pencitraan juga bertujuan untuk memastikan apakah massa tersebut benar polip atau justru bentuk pertumbuhan lain seperti tumor.

Sayangnya, metode tadi tidak selalu akurat, apalagi bila pasien masih muda dan dalam masa subur. Pasalnya, hasil pemindaian kemungkinan menganggap lipatan yang menebal di dinding rahim sebagai polip.

Maka dari itu, dokter memerlukan pemeriksaan histeroskopi guna menegakkan diagnosis yang akurat. Diagnosis akhir ditetapkan setelah sampel polip diambil dan dikirim ke laboratorium. Kemudian, laboratorium yang akan mengonfirmasi ada tidaknya polip beserta jenisnya.

Pilihan Penanganan Medis

Penanganan polip endometrium cukup bervariasi. Pilihannya ditentukan oleh berbagai faktor, seperti gejala yang menyertai, profil risiko Anda, dan ukuran polip.

Ada polip yang sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan campur tangan dokter. Namun, ada pula polip yang perlu ditangani secara medis untuk mengatasi gejala-gejalanya, mencegah polip kambuh, dan memastikan bahwa polip tersebut tidak berpotensi menjadi kanker rahim.

Berikut ini adalah beberapa prosedur medis yang biasa ditawarkan untuk menangani polip endometrium.

1. Observasi

Katakanlah Anda tidak menunjukkan gejala dan tergolong berisiko rendah. Pada kasus ini, pengobatan polip rahim tanpa operasi lebih cocok, di mana dokter akan memantau kondisi Anda secara berkala.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada polip yang kemudian hilang secara alami (regresi spontan). Sebuah studi menemukan bahwa 29% polip sembuh total dalam kurun waktu satu tahun untuk pasien yang belum mengalami menopause.

Selama observasi, dokter akan menjalankan scan USG untuk mengawasi pertumbuhan atau perubahan bentuk polip.

2. Perawatan Berkelanjutan

Sementara itu, tak jarang pasien polip endometrium mengalami perdarahan dari rahim di luar siklus menstruasi normal. Hal ini kemudian dapat menyebabkan anemia yang berujung pada tubuh terasa lemas dan letih. Dalam kondisi ini, dokter akan meresepkan suplemen zat besi untuk meningkatkan kadar hemoglobin.

Di samping itu, konsumsi suplemen zat besi harian juga dapat menambah energi serta mengatasi kekurangan darah dalam tubuh. Dengan cara ini, pasien akan merasa baikan selagi dokter mencari solusi alternatif.

3. Polipektomi

Namun, dalam sebagian besar kasus, dokter akan merekomendasikan polipektomi sebagai metode penanganan polip endometrium terbaik. Operasi polip rahim ini menggunakan tabung tipis dengan kamera (histeroskopi) yang dimasukkan ke dalam rahim untuk mengangkat polip.

Target tindakan ini khususnya adalah pasien yang bergejala (seperti perdarahan dan nyeri hebat) atau jika ukuran polipnya lebih besar dari 1,5 cm. Pasalnya, polip besar cenderung sulit menyusut sendiri tanpa bantuan medis.

Salah satu kelebihan polipektomi adalah memungkinkannya pemeriksaan jaringan polip di bawah mikroskop. Dengan demikian, dokter dapat menyimpulkan ada tidaknya sel kanker.

Mayoritas pasien bergejala akan kembali pulih setelah pengangkatan polip. Namun, polip bisa saja kambuh lagi. Statistik menyebutkan kemungkinan kambuh pasca operasi berkisar antara 2,5% sampai 43,6%. Hal ini lebih mungkin terjadi bila terdapat lebih dari satu polip.

Selain mengurangi faktor risiko seperti kegemukan, progestin oral atau alat kontrasepsi yang melepaskan progestin pun bisa digunakan untuk mencegah polip muncul kembali.

4. Histerektomi

Dalam beberapa kasus, dokter boleh jadi merekomendasikan histerektomi (operasi pengangkatan rahim) untuk menangani polip secara permanen. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah polip tumbuh kembali sekaligus mengeliminasi risiko kanker.

Akan tetapi, karena histerektomi termasuk tindakan berisiko dan lama masa pulihnya, maka dokter mempertimbangkan operasi ini sebagai upaya terakhir. Komplikasi selama pembedahan menjadi risiko terbesar histerektomi. Selain itu, biayanya pun lebih mahal daripada opsi penanganan lainnya.

Karena alasan-alasan itulah, dokter umumnya menawarkan histerektomi untuk wanita yang sudah tidak berencana hamil lagi.

Kesimpulannya, polip endometrium umumnya tidak berbahaya. Walau begitu, ada baiknya Anda menjadwalkan pemeriksaan rutin untuk memastikan ada tidaknya komplikasi atau kelainan lainnya. Bagaimanapun, menjaga kesehatan organ reproduksi secara menyeluruh hendaknya menjadi prioritas bagi setiap wanita.

Rumah Sakit Royal Progress menawarkan layanan medical check up khusus untuk Wanita sebagai pemeriksaan rutin dan juga deteksi dini berbagai penyakit. Selain itu, Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan yang berpengalaman di RS Royal Progress. Dengan rutin merencanakan pemeriksaan dan konsultasi, Anda dapat mencegah terjadinya komplikasi serius di masa depan.

  • Endometrial Polyp - StatPearls - NCBI Bookshelf
  • Uterine Polyp Symptoms and Treatment - Brigham and Women's Hospital
  • Endometrial (Uterine) Polyp: When to Remove vs. Wait - Verywell Health
  • Uterine Polyps - ColumbiaDoctors
  • Uterine Polyps: Causes, Symptoms, Diagnosis & Treatment - Cleveland Clinic
  • Prevalence, 1-year regression rate, and clinical significance of asymptomatic endometrial polyps: cross-sectional study - PubMed
  • Factors Influencing the Recurrence Potential of Benign Endometrial Polyps after Hysteroscopic Polypectomy - Semantic Scholar
Artikel Lainnya

Rekanalisasi Tuba Falopi, Solusi Minim Invasif untuk Atasi Infertilitas

Jika Anda sedang berjuang memperoleh keturunan, penyebabnya bisa jadi bukan pada kualitas sel telur maupun sperma, melainkan penyumbatan tuba falopi. Dalam kasus seperti ini, rekanalisasi tuba falopi menjadi solusi medis paling efektif buat membuka kembali saluran yang tertutup. Bahkan dapat meningkatkan peluang hamil secara alami. Apalagi prosedurnya tidak memerlukan operasi besar serta menawarkan pemulihan lebih […]
25/06/2025

Vaksin HPV : Perlindungan Efektif dari Kanker Serviks

Apa Itu Vaksin HPV? Vaksin HPV adalah salah satu cara paling efektif untuk melindungi diri dari infeksi virus Human Papillomavirus (HPV), yang dikenal sebagai penyebab utama kanker serviks. Kami percaya bahwa edukasi dan pencegahan adalah kunci untuk menjaga kesehatan reproduksi Anda dan keluarga. HPV sendiri merupakan jenis virus yang menyebar melalui kontak kulit ke kulit, […]
15/05/2025

Mengenal Kanker Ovarium, Gejala, Penyebab, hingga Pengobatannya

Di samping kanker serviks, kanker payudara dan tiroid adalah jenis kanker yang perlu mendapat atensi serius di kalangan wanita. Sayangnya, sedikit perempuan yang menyadari bahwasanya kanker ovarium atau indung telur justru lebih fatal daripada kanker-kanker di atas karena sulitnya penemuan dini. Untuk itu, simak pengertian, penyebab, gejala, diagnosis, pengobatan hingga pencegahan kanker ovarium. Pengertian Kanker Ovarium Ovarium atau Indung telur […]
24/02/2025
1 2 3 6

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Berasa lelah akut gan?

Ayo Cek Sekarang 
Klik Disini !

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down