Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Kenali Penyebab dan Gejala Obstruksi Usus Sejak Dini

Kenali Penyebab dan Gejala Obstruksi Usus Sejak Dini

01/09/2025

Apabila usus tersumbat, maka kotoran dan gas akan terperangkap di dalamnya. Hal ini berpotensi mengakibatkan situasi berbahaya. Karenanya, obstruksi usus (juga disebut penyumbatan usus) menjadi kondisi yang tidak seharusnya disepelekan.

Pasalnya obstruksi ini bervariasi, mulai dari sekadar rasa tidak nyaman di perut sampai kegawatan medis, tergantung derajat keparahan dan kecepatan penanganannya.

Penyebab Obstruksi Usus

Obstruksi usus adalah suatu kondisi di mana terdapat sumbatan pada jalannya makanan, cairan, dan gas di dalam usus.

Penyebab obstruksi usus bisa secara mekanis karena materi fisik (seperti tumor atau jaringan parut). Sebaliknya, dapat pula berupa sumbatan fungsional, yang berarti fungsi usus tidak berjalan sebagaimana mestinya meski tidak tampak adanya penghalang secara fisik.

Obstruksi Mekanis

Jenis Obstruksi Usus Mekanis
Jenis Obstruksi Usus Mekanis

Obstruksi mekanis (penyumbatan fisik) adalah jenis obstruksi pada usus yang paling banyak terjadi. Jenis obstruksi ini dapat menimpa usus halus maupun usus besar. Adapun penyebab utamanya sendiri tergantung pada lokasinya masing-masing.

Penyebab paling umum dari penyumbatan di usus halus ialah sebagai berikut:

  • Perlengketan Pasca-operasi: Lapisan jaringan parut dalam yang menempel setelah operasi perut. Kondisi ini berkontribusi pada 55-75% dari total obstruksi.
  • Hernia: Jumlahnya sekitar 10% dari kejadian obstruksi global.
  • Tumor: Baik massa jinak maupun ganas dapat menekan atau menyumbat usus halus, yang turut menjadi penyebab 5-10% terjadinya obstruksi.
  • Penyakit Chron: Peradangan kronis yang mengarah ke pembentukan jaringan parut dan penyempitan usus.
  • Volvulus: Kondisi terbelitnya usus yang dapat memutus aliran maupun pasokan darah.
  • Intususepsi: Kondisi di mana satu bagian usus masuk ke bagian usus lainnya (paling sering ditemukan pada pasien anak).
  • Ileus Batu Empedu: Sekalipun langka, namun penyebab ini dianggap berbahaya dan lebih sering dialami pasien wanita dari kelompok usia lanjut.

Sementara itu, penyebab utama tersumbatnya usus besar adalah:

  • Kanker Kolorektal: Penyebab teratas yang menyumbang sekitar 60% kejadian.
  • Divertikulitis dengan Pembentukan Striktur: Peradangan kronis yang mengakibatkan jaringan parut dan penyempitan.
  • Volvulus: Sering menjangkiti kolon sigmoid, khususnya pada kelompok dewasa atas.
  • Sembelit Parah: Khususnya jika pasien berusia lanjut.

Obstruksi Fungsional

Sementara untuk penyumbatan yang bersifat fungsional, tidak ada obstruksi fisik kendati otot-otot usus sudah tidak lagi berkontraksi dengan baik.

Penyebab utamanya antara lain:

  • Ileus Pasca Bedah: Sangat lazim terjadi setelah operasi perut, berdampak pada 10-20% pasien.
  • Obat-obatan: Terlebih karena konsumsi opioid, antikolinergik, dan obat-obatan psikiatri tertentu.
  • Ketidakseimbangan Elektrolit: Rendahnya kadar kalium, kalsium, atau magnesium dalam tubuh dapat menghambat fungsi saraf dan otot.
  • Sepsis dan Infeksi dalam Perut: Bisa memicu peradangan sistemik dan kelumpuhan pencernaan.
  • Penyebab Neurologis: Di dalamnya termasuk penyakit Parkinson, cedera tulang belakang, dan stroke.

Gejala Obstruksi Usus

Sama seperti penyebabnya, gejala obstruksi usus pun beragam tergantung di mana letak penyumbatannya (usus halus atau besar) dan sudah berapa lama penyumbatan itu berlangsung. Meski begitu, ada sejumlah tanda-tanda khas yang bisa dicermati.

Gejala Khas

Contohnya, sebagian besar pasien biasanya akan mengalami gabungan dari gejala-gejala berikut ini:

  • Nyeri atau kram perut (awalnya mungkin tidak terlalu parah tetapi lama-kelamaan semakin menjadi-jadi)
  • Perut kembung
  • Mual dan muntah (kalau obstruksi terjadi di usus halus)
  • Sembelit atau sulit buang angin
  • Diare (bila terjadi penyumbatan parsial)
  • Tidak nafsu makan dan lemas

Untuk pasien lanjut usia atau yang mengidap penyakit tertentu, gejalanya bisa jadi kurang kentara. Misalnya, pasien mungkin mengeluh gampang capek, mual, atau linglung.

Gejala Komplikasi

Di sisi lain, beberapa gejala mengisyaratkan adanya komplikasi serius (misalnya infeksi):

  • Nyeri perut hebat secara konstan (tetapi bukan kram)
  • Demam atau menggigil
  • Denyut jantung cepat
  • Perut bengkak dan keras ketika disentuh
  • Muntah dengan tekstur muntahan menyerupai ampas kopi atau berbau busuk

Diagnosis Obstruksi Usus

Jika memang terjadi sumbatan di usus, maka hal pertama yang wajib diketahui adalah seberapa parah sumbatannya. Untuk menegakkan diagnosis obstruksi usus, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah.

Selain itu, pasien juga akan mendapatkan rontgen. Rata-rata rumah sakit juga menawarkan prosedur ini. Tujuannya adalah untuk mendeteksi kadar cairan atau pelebaran di rongga perut. Sayangnya, metode ini cukup sering meleset, karena sensitivitasnya rata-rata cuma 45-69%.

Sementara itu, CT scan menjadi prosedur standar untuk mendiagnosis sumbatan usus. CT scan mampu memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi usus. Bukan semata-mata menunjukkan adanya penyumbatan, tetapi lokasi dan penyebabnya sekaligus.

Faktanya, kepekaan dan kekhususan CT scan dalam mendiagnosis sumbatan usus masing-masing sekitar 91% dan 89%, jauh lebih unggul daripada rontgen. Angka ini membuktikan betapa canggihnya CT scan dalam menegakkan diagnosis dini secara akurat.

Bagi pasien yang membutuhkan kepastian secepatnya, Rumah Sakit Royal Progress menyediakan teknologi CT Scan yang menggunakan teknologi modern yang mengintegrasikan Artificial Intelligent untuk memberikan diagnosa lebih tepat, lebih aman, lebih akurat, dan lebih cepat dengan radiasi rendah. Dengan demikian, diagnosis kondisi dapat dibuat sesegera dan setepat mungkin agar tindakan pengobatan bisa langsung dilaksanakan.

Tatalaksana

Pertanyaannya, apakah obstruksi usus bisa sembuh tanpa operasi? Banyak pasien khawatir jika penyakit ini memerlukan pembedahan. Sebenarnya tidak selalu demikian. Kembali lagi, tatalaksana obstruksi usus tergantung pada penyebab dan seberapa parah penyumbatannya.

Tercatat 43% penderita obstruksi pada usus halus sembuh walau tidak menjalani operasi. Sementara itu, hampir 50% orang yang belum pernah melakukan operasi perut pun sembuh dengan perawatan non-bedah.

Untuk pasien dengan kanker stadium lanjut, sumbatan usus menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, tindakan operasi obstruksi usus terkadang bukan solusi terbaik apabila kanker terlanjur menyebar. Dalam kasus ini, dokter akan mengutamakan kualitas hidup dan prognosis pasien.

Dengan demikian, obstruksi usus bisa disembuhkan lebih cepat bila terdeteksi sejak dini. Dengan memahami gejala-gejalanya dan memperoleh akses ke dokter spesialis berpengalaman dan pemeriksaan yang akurat seperti di RS Royal Progress, Anda dan orang-orang tersayang akan terbantu dalam upaya pemulihan yang aman dan lancar.

  • Intestinal obstruction - Symptoms & causes - Mayo Clinic
  • Small bowel obstruction - Radiology Reference Article - Radiopaedia.org
  • Large bowel obstruction - Radiology Reference Article - Radiopaedia.org
  • Small Bowel Obstruction - StatPearls - NCBI Bookshelf
  • Ileus and Bowel Obstruction - Holland-Frei Cancer Medicine - NCBI Bookshelf
Artikel Lainnya

Mengenal Penyakit Pankreatitis Akut secara Mendalam

Sakit perut bisa menyerang kapan saja. Tetapi ada gejala tertentu yang semestinya tidak didiamkan. Jika Anda pernah mengeluhkan nyeri mendadak dan tajam di bagian atas perut, lebih-lebih jika nyeri tersebut terasa sampai ke punggung, kemungkinan itu merupakan indikasi Anda terkena pankreatitis akut (PA). Dalam panduan ini, Anda akan dibekali dengan informasi mengenai penyebab, gejala, dan […]
29/08/2025

Mengenal Penyakit Kolesistitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Jika Anda pernah merasa sakit yang menusuk di bagian kanan atas perut usai makan hidangan tinggi lemak, bisa jadi itu adalah gejala kolesistitis. Penyakit ini merupakan peradangan pada kantong empedu, organ mungil berbentuk seperti pir yang posisinya berada di bawah hati dan bertugas menyimpan cairan empedu untuk membantu proses pencernaan lemak. Meski ukurannya kecil, masalah […]
28/08/2025

8 Penyebab Pembuluh Darah Pecah Tiba-tiba & Lokasi Paling Berisiko

Pecahnya pembuluh darah kerap diasosiasikan dengan kondisi serius, misalnya stroke atau pendarahan internal. Namun, sebenarnya penyebab pembuluh darah pecah bisa sangat bervariasi dan dampaknya pun tergantung pada lokasi serta keparahan kerusakan yang terjadi. Meskipun tidak seluruh kasus pembuluh darah pecah sifatnya mematikan, tapi memahami penyebabnya tetap penting agar Anda bisa segera mendapatkan pertolongan medis saat […]
11/08/2025

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down