Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Mengenal Konstipasi (Sembelit): Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Mengenal Konstipasi (Sembelit): Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

12/09/2024

Konstipasi atau sembelit merupakan masalah yang diderita banyak orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Konstipasi adalah kondisi di mana Anda merasa susah atau tidak melakukan buang air besar selama beberapa waktu bahkan hingga berminggu-minggu.

Sembelit bisa menimpa siapa pun dari usia berapa pun. Namun, sebuah data menunjukkan bahwa 16% orang dewasa menghadapi gejala sembelit dan sekitar 33% orang berusia 60 tahun ke atas menghadapi hal serupa.

Apa Itu Konstipasi?

Konstipasi adalah sebuah keadaan di mana Anda mengalami beberapa kondisi berikut:

  • frekuensi BAB tidak mencapai 3 kali dalam seminggu atau tidak melakukannya sama sekali
  • kotoran bertekstur keras, kering, atau menggumpal
  • tinja sulit dikeluarkan, bahkan memicu rasa sakit saat proses mengeluarkannya
  • perasaan bahwa tidak semua tinja telah keluar

Namun, frekuensi di atas bukanlah acuan baku karena setiap orang memiliki kebiasaan yang berbeda-beda. Sembelit bukanlah suatu penyakit, tetapi mungkin merupakan gejala dari masalah medis lain, apabila berlangsung dalam waktu lama.

Penyebab Konstipasi

Konstipasi saat Hamil
Konstipasi saat Hamil

Ciri-ciri konstipasi ialah ia terjadi saat sistem pencernaan menghabiskan waktu terlalu banyak untuk mencerna makanan di usus besar.

Kondisi lain yang memicu sembelit adalah saat usus besar menyerap air dalam jumlah besar, sehingga tidak ada cairan untuk melunakkan tekstur tinja. Akibatnya, tekstur tinja jadi keras dan kering, yang membuat otot usus besar merasa kesulitan mengeluarkannya.

Beberapa faktor berikut juga memicu terjadinya sembelit:

  • Sering menunda buang hajat
  • Reaksi tubuh atas tindak medis, seperti operasi usus besar yang mengakibatkan proses pengosongan usus besar terlambat
  • Adanya gangguan gastrointestinal, seperti sindrom iritasi usus besar.
  • Mengonsumsi obat dan suplemen khusus, seperti antasida dengan aluminium; suplemen kalsium; antikolinergik dan antispasmodik ; antikonvulsan untuk mencegah kejang; penghambat saluran kalsium; diuretik; suplemen zat besi; obat untuk penyakit Parkinson; obat pereda nyeri tertentu; dan antidepresan
  • Perubahan rutinitas harian, seperti menahan BAB karena sedang bepergian
  • Kehamilan
  • Tidak makan cukup serat
  • Dehidrasi atau asupan minum harian tidak terpenuhi
  • Kurang olahraga
  • Ketergantungan obat pencahar atau enema (jika digunakan secara tidak tepat, hal ini akan memperburuk masalah)
  • Penyakit celiac, diabetes, dan lain-lain
  • Makan terlalu banyak produk susu

Gejala Konstipasi

Selain ciri-ciri sembelit yang sudah dijelaskan di awal, seperti frekuensi, tekstur, dan perasaan saat mengalami sembelit. Anda juga mungkin merasakan gejala berikut:

  • Perut kembung
  • Perut tidak nyaman dan membuncit
  • Perasaan mengganjal di area dubur
  • Sakit perut atau kram

Diagnosis Konstipasi

Pertama-tama, dokter akan mengambil riwayat kesehatan dan melakukan tes fisik, termasuk pemeriksaan dubur dengan jari yang bersarung dan berpelumas khusus.

1. Evaluasi Riwayat Kesehatan

Dalam evaluasi riwayat kesehatan, dokter akan mencari tahu rincian obat apa pun yang Anda pakai karena interaksi obat juga penyebab utama sembelit. Bukan hanya itu, dokter juga akan membicarakan berbagai hal gejala di atas dan potensi-potensi pemicu konstipasi lain.

2. Tes Darah

Berdasarkan tingkat keparahan dan durasi sembelit, juga gejala terkait lainnya, dokter mungkin meresepkan sejumlah tes darah rutin (misalnya untuk mencari hipotiroidisme), tes urin, dan feses.

3. Tes Diagnostik

Jika diperlukan, dokter juga bisa melakukan tes diagnostik lainnya, berupa kolonoskopi, sigmoidoskopi, dan tes pencitraan. Namun tes ini biasanya hanya dilakukan jika intervensi gaya hidup awal, seperti peningkatan asupan air dan serat serta aktivitas fisik tidak mampu mengatasi sembelit.

  • Tes darah, feses, dan urin untuk mencari masalah apa pun dengan hormon Anda atau kondisi medis seperti diabetes, anemia, dan kanker. Tes ini juga menunjukkan apakah ada infeksi atau peradangan
  • Kolonoskopi atau sigmoidoskopi. Dokter akan memasukkan kamera kecil ke dalam rektum dan kolon untuk mencari masalah apa pun yang terjadi di sana
  • Tes pencitraan. X-ray, CT scan, atau MRI scan adalah cara lain bagi dokter untuk mencari sesuatu yang salah di dalam sistem pencernaan
  • Tes fungsi usus, seperti defekografi, manometri anorektal, balloon expulsion, radiopaque marker, dan skintigrafi adalah tes untuk melihat bagaimana usus besar Anda bekerja dan bagaimana kotoran keluar masuk usus besar Anda

Pengobatan Konstipasi

Hal yang wajar jika Anda mengalami sembelit sesekali dalam jangka pendek. Namun jika berlangsung selama beberapa minggu maka dianggap kronis. Baiknya segera temui dokter apabila masalahnya berlangsung lebih dari tiga minggu.

Jadi, apa yang harus dilakukan saat konstipasi? Anda perlu melakukan beberapa hal berikut:

1. Ubah Pola Makan dan Minum

Tekstur kotoran yang keras bisa Anda atasi dengan pola makan dan minum yang baik sehingga tinja bisa lunak dan lebih mudah dikeluarkan. Sebagai upaya pengobatan maupun pencegahan konstipasi, Anda perlu memperbanyak asupan serat dan cukupi kebutuhan minum harian untuk meringankan gejala.

2. Rutin Berolahraga

Melakukan aktivitas fisik secara teratur juga dapat membantu meringankan gejala Anda.

3. Pelatihan Usus

Melatih kebiasaan BAB pada waktu yang sama setiap hari akan membuat rutinitas ini menjadi lebih teratur. Misalnya, Anda bisa mencoba buang air besar 15 - 45 menit setelah sarapan karena makan membantu usus besar mengeluarkan feses.

Pastikan Anda memberi diri Anda cukup waktu untuk BAB dan gunakan kamar mandi segera setelah Anda merasa ingin mengeluarkan kotoran.

4. Hentikan atau Ganti Obat

Jika menurut Anda resep obat atau suplemen makanan tertentu dari dokter yang Anda minum menyebabkan sembelit, konsultasikan dengan dokter untuk mengubah dosis atau menggunakan obat lain.

5. Minum Obat

Umumnya, dokter akan merekomendasikan laxative atau obat pencahar untuk membantu mengatasi masalah sulit BAB dalam jangka pendek.

Namun, jika Anda sudah lama menggunakan obat pencahar dan memiliki ketergantungan pada obat, coba konsultasikan dengan dokter tentang cara berhenti menggunakannya secara perlahan agar tidak ketergantungan.

Jika Anda berhenti minum obat pencahar, seiring waktu, usus besar Anda akan mulai mengeluarkan tinja secara normal.

6. Operasi

Pada kasus tertentu, dokter mungkin akan merekomendasikan pembedahan untuk mengatasi penyumbatan anorektal yang disebabkan oleh prolaps rektal jika pengobatan lain tidak berhasil.

Dokter akan melakukan operasi untuk mengangkat usus besar Anda jika otot usus besar tidak bekerja dengan benar. Jika dokter menyarankan operasi, tanyakan manfaat dan risikonya.

Untuk mencegah dan mengatasi konstipasi, penting untuk menjaga pola makan yang kaya serat, minum cukup air, dan rutin berolahraga. Jika sembelit berlanjut atau disertai gejala lain seperti sakit perut yang parah, tinja berdarah atau frekuensi buang air besar tidak ada sama sekali dalam kurun waktu 3 minggu, Anda harus segera datang ke dokter. Konsultasikan kondisi Anda ke dokter Spesialis Penyakit Dalam di RS Royal Progress untuk membuat janji temu dan mendapatkan penanganan lebih tepat. Dengan penanganan yang tepat, sembelit dapat dikelola dan dicegah agar tidak mengganggu aktivitas Anda.

  • Constipation - Johns Hopkins Medicine
  • Constipation - NIDDK
  • Definition & Facts for Constipation - NIDDK
  • Constipation in older adults - PMC
  • Constipation: Symptoms & Causes - Cleveland Clinic
  • Constipation - NHS
  • Constipation - symptoms and treatment - healthdirect
Artikel Lainnya

Apa Itu Kanker Hati? Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Merasakan nyeri samar di abdomen kanan atas, kelelahan tak kunjung hilang, atau kulit berubah warna menjadi kuning? Jangan anggap sepele! Gejala-gejala ini bisa menjadi pertanda adanya masalah serius pada hati, termasuk ancaman kanker hati. Penyakit tumor ganas yang sering disebut "pembunuh diam-diam" ini kerap berkembang tanpa peringatan dini yang jelas. Oleh karena itu, mari telaah […]
22/05/2025

Mengenal Penyakit Sirosis Hati: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Pernahkah Anda membayangkan organ sekuat hati bisa menjadi "keras" dan kehilangan fungsinya secara perlahan? Sirosis hati, sebuah kondisi yang sering kali datang tanpa disadari, bukan sekadar penyakit hati biasa. Penyakit yang terkenal juga sebagai sirosis hepatis adalah perjalanan panjang kerusakan yang diam-diam bisa menggerogoti kesehatan dan membawa konsekuensi serius bagi seluruh tubuh. Namun, apa penyebab […]
20/05/2025

Mengenal Penularan Hepatitis A, B, C, D, E dan Cara Efektif Mencegahnya

Penularan hepatitis masih menjadi tantangan besar dalam dunia kesehatan. Sebab, penyakit yang menyerang hati ini berisiko mendatangkan komplikasi parah, mulai dari sirosis hingga kanker hati, terutama jika penanganannya tidak maksimal atau terlambat. Sayangnya, masih banyak banyak orang belum paham bahwa hepatitis bukan hanya disebabkan oleh infeksi virus, tetapi juga bisa karena kebiasaan gaya hidup atau […]
19/05/2025

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Berasa lelah akut gan?

Ayo Cek Sekarang 
Klik Disini !

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down