Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Mengenal Penyakit Kolesistitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Mengenal Penyakit Kolesistitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

28/08/2025

Jika Anda pernah merasa sakit yang menusuk di bagian kanan atas perut usai makan hidangan tinggi lemak, bisa jadi itu adalah gejala kolesistitis. Penyakit ini merupakan peradangan pada kantong empedu, organ mungil berbentuk seperti pir yang posisinya berada di bawah hati dan bertugas menyimpan cairan empedu untuk membantu proses pencernaan lemak.

Meski ukurannya kecil, masalah pada kantong empedu tak boleh dianggap sepele. Kolesistitis bisa berujung pada komplikasi serius yang membahayakan nyawa bila tidak segera ditangani. Karena itu, memahami penyebab, ciri-ciri, hingga metode pemeriksaannya sangatlah penting agar Anda bisa memperoleh terapi sejak dini.

Penyebab Terjadinya Kolesistitis

Visualisasi Kolestitis
Visualisasi Kondisi Gejala Kolestitis

Faktor pemicu paling sering dari kolesistitis adalah munculnya batu empedu yang menghalangi jalur keluarnya cairan empedu. Pada saat saluran ini tersumbat, cairan akan menumpuk di dalam kantong empedu dan menimbulkan iritasi serta peradangan.

Selain batu empedu, ada beberapa penyebab lain yang bisa memicu peradangan ini, seperti:

  • Adanya tumor, yang menutup aliran empedu.
  • Infeksi tertentu, misalnya karena virus.
  • Gangguan sirkulasi darah, terutama akibat cedera berat atau penyakit kronis.
  • Penyumbatan saluran empedu, baik karena jaringan parut maupun cairan empedu yang mengental.

Risiko mengalami kolesistitis juga meningkat pada orang dengan obesitas, wanita hamil, usia di atas 40 tahun, serta mereka yang menjalani diet tinggi lemak atau menurunkan berat badan secara drastis.

Gejala Kolesistitis yang Sering Muncul

Gejala biasanya muncul mendadak, terutama setelah menyantap hidangan berlemak atau makan dalam porsi besar.

Keluhan yang sering dirasakan antara lain:

  • Nyeri kuat di perut kanan atas atau bagian tengah.
  • Sakit yang merambat hingga ke punggung atau bahu kanan.
  • Perut terasa sangat sensitif saat disentuh.
  • Mual disertai muntah.
  • Demam.

Pada kolesistitis akut, keluhan terasa lebih intens dan bisa berlangsung beberapa jam, membuat penderita sulit beraktivitas. Bila dibiarkan, kondisi ini bisa memicu infeksi berat, bahkan pecahnya kantong empedu yang berisiko fatal.

Cara Mendiagnosis Kolesistitis

Untuk memastikan seseorang mengalami kolesistitis, dokter akan melakukan kombinasi pemeriksaan fisik, tes darah, dan pencitraan medis. Pemeriksaan ini bertujuan menilai adanya tanda infeksi, pembengkakan, maupun gangguan fungsi kantong empedu.

Metode yang biasanya digunakan antara lain:

  • Tes laboratorium, untuk memeriksa adanya peradangan atau peningkatan enzim hati
  • USG perut, teknik utama untuk mendeteksi batu empedu maupun tanda radang
  • CT Scan, membantu melihat detail struktur kantong empedu, termasuk adanya penebalan dinding atau komplikasi
  • HIDA scan, untuk mengevaluasi fungsi empedu dan kemungkinan sumbatan

Dengan pemeriksaan yang tepat, dokter dapat membedakan apakah pasien mengalami kolesistitis akut atau kronis, lalu menentukan langkah penanganan terbaik.

Bisakah Kolesistitis Disembuhkan?

Kabar baiknya, kolesistitis bisa ditangani dengan baik asalkan didiagnosis lebih awal.

Pada kasus ringan, penanganan awal dapat berupa:

  • Antibiotik untuk infeksi.
  • Obat pereda nyeri.
  • Istirahat total dengan menghentikan sementara asupan makanan dan minuman.

Namun, untuk sebagian besar kasus terutama kolesistitis akut, tindakan yang paling efektif adalah operasi pengangkatan kantong empedu (kolesistektomi). Prosedur laparoskopi biasanya menjadi pilihan karena minim sayatan dan mempercepat pemulihan pasien.

Menariknya, hidup tanpa kantong empedu tak mengganggu fungsi pencernaan secara signifikan. Hati tetap menghasilkan empedu, hanya saja cairan tersebut langsung mengalir ke usus tanpa disimpan lebih dulu.

Komplikasi jika Tidak Segera Ditangani

Apabila kolesistitis dibiarkan tanpa penanganan, risiko timbulnya masalah serius akan meningkat.

Beberapa komplikasi yang bisa muncul di antaranya:

  • Terjadinya infeksi pada kantong empedu, akibat cairan empedu yang terperangkap dan menjadi sarang bakteri.
  • Matinya jaringan dinding empedu (gangren), yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah sehingga organ mengalami kerusakan permanen.
  • Robek atau pecahnya kantong empedu, kondisi berbahaya yang dapat menimbulkan peritonitis, yaitu peradangan berat di rongga perut akibat keluarnya empedu.

Kondisi ini tergolong gawat darurat dan membutuhkan intervensi medis segera. Karena itu, jangan menunda pemeriksaan ketika merasakan gejala mencurigakan.

Langkah Pencegahan Kolesistitis

Tidak semua kasus bisa dihindari, tetapi ada cara untuk menurunkan risiko terkena kolesistitis, yaitu:

  • Menjaga tubuh tetap pada berat ideal.
  • Mengurangi makanan tinggi lemak sambil memperbanyak asupan serat alami.
  • Mengonsumsi buah, sayuran hijau, dan aneka kacang-kacangan secara teratur.
  • Melakukan penurunan berat badan dengan cara bertahap, bukan drastis.

Pola hidup sehat bukan hanya melindungi dari kolesistitis, tetapi juga mendukung kesehatan sistem pencernaan secara menyeluruh.

Konsultasi dan Penanganan di RS Royal Progress

Bila Anda mengalami gejala seperti nyeri di perut kanan atas, mual, atau demam yang tidak kunjung membaik, segera lakukan pemeriksaan medis. RS Royal Progress menyediakan fasilitas lengkap, termasuk CT Scan dan tim dokter berpengalaman dalam menangani berbagai kasus kolesistitis, baik akut maupun kronis.

Penanganan cepat dapat mencegah komplikasi yang berbahaya. Jangan menunggu hingga keluhan semakin parah, jadwalkan konsultasi dengan dokter spesialis Penyakit Dalam di RS Royal Progress agar Anda memperoleh diagnosis akurat dan terapi yang aman.

Diagnosis kolesistitis dapat dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium, USG, maupun CT Scan. Bila terdeteksi dini, kondisi ini bisa ditangani dengan efektif, baik dengan obat-obatan maupun operasi kolesistektomi. Dengan deteksi cepat dan terapi menyeluruh, Anda dapat mencegah komplikasi berbahaya dan kembali menjalani hidup sehat tanpa hambatan.

  • Acute Cholecystitis - StatPearls - NCBI Bookshelf
  • Cholecystitis - Symptoms and causes - Mayo Clinic
  • Cholecystitis (Gall Bladder Infection): Symptoms, Causes, Treatment - WebMD
  • Cholecystitis: Symptoms, causes, diagnosis, and treatment - Medical News Today
Artikel Lainnya

Mengenal Artritis Gout: Gejala, Penyebab, Diagnosis dan Pengobatan

Bangun tidur, jempol kaki terasa nyeri luar biasa; merah, bengkak, dan panas hingga berjalan pun terasa mustahil. Banyak orang mengira itu hanya keseleo biasa, padahal bisa jadi tanda artritis gout. Kondisi ini bukan sekadar "nyeri sendi biasa", melainkan penyakit yang dapat merusak sendi. Akhirnya, pergerakan menjadi terbatas, aktivitas harian terganggu, bahkan kualitas hidup menurun karena rasa […]
07/10/2025

11 Tanda-Tanda DBD yang Harus Diwaspadai

Panas tinggi, tubuh lemas, muncul bintik merah; banyak yang mengira itu hanya flu biasa. Padahal, gejala seperti ini bisa jadi tanda-tanda DBD atau demam berdarah dengue. Penyakit ini tidak hanya umum di Indonesia, tetapi juga menjadi masalah kesehatan global yang dapat berakibat fatal bila tidak mendapat penanganan cepat. Setiap tahun, ribuan kasus DBD tercatat di […]
02/10/2025

Penyebab dan Gejala Autoimun pada Anak dan Dewasa

Gejala autoimun adalah serangan sel imun terhadap jaringan tubuh sendiri. Karena sering berkembang menjadi penyakit kronis, autoimun dianggap sebagai salah satu penyakit yang wajib diwaspadai. Gejala autoimun bisa menimpa semua kelompok usia, dengan tanda dan penanganan yang bervariasi. Apa penyebab gejala autoimun? Dan apakah gejala autoimun bisa sembuh? Berikut penjelasannya. Penyebab Autoimun Sampai sekarang penyebab […]
29/09/2025

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down