Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Apa Itu Cedera Engkel? Ketahui Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

Apa Itu Cedera Engkel? Ketahui Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

14/10/2025

Cedera engkel apakah sama dengan keseleo?

Banyak orang sering menganggap keduanya identik, padahal istilah "cedera engkel" mencakup berbagai tingkat kerusakan pada pergelangan kaki, termasuk keseleo.

Kondisi ini bisa terjadi saat kaki terpelintir secara tiba-tiba, ligamen meregang, atau bahkan robek. Meski tampak sepele, cedera engkel yang tidak mendapat penanganan tepat bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan menimbulkan masalah jangka panjang.

Lalu, bagaimana cara mengenali gejala, mengetahui penyebab, dan mengobatinya dengan benar? Simak uraian berikut.

Apa Itu Cedera Engkel?

Cedera engkel adalah kondisi ketika sendi pergelangan kaki mengalami kerusakan akibat peregangan berlebihan atau robekan pada ligamen yang menyokongnya.

Ligamen adalah jaringan elastis yang berfungsi menjaga kestabilan sendi. Jika ligamen terganggu, pergelangan kaki bisa terasa nyeri, bengkak, bahkan Anda sulit menggerakkannya.

Cedera ini tergolong salah satu jenis cedera muskuloskeletal yang paling umum. Siapa saja bisa mengalaminya, baik atlet maupun orang yang jarang berolahraga.

Jenis-Jenis Cedera Engkel

Cedera engkel tidak hanya terbatas pada satu kondisi saja. Ada beberapa jenis cedera engkel yang bisa terjadi di sekitar pergelangan kaki, tergantung pada jaringan mana yang mengalami kerusakan.

Berikut penjelasannya.

1. Tendinitis

Terjadi ketika tendon di sekitar pergelangan kaki mengalami iritasi atau peradangan. Tendon ini berfungsi menghubungkan otot betis dengan telapak kaki. Tendinitis biasanya dipicu oleh aktivitas fisik berlebihan atau penggunaan otot kaki yang terlalu intens tanpa istirahat cukup.

2. Keseleo (Ankle Sprain)

Merupakan cedera paling umum, terjadi akibat peregangan berlebihan atau robekan pada ligamen, jaringan yang menjaga kestabilan sendi engkel. Keseleo biasanya muncul saat kaki terkilir atau mendarat dalam posisi yang tidak tepat.

3. Ruptur Tendon Achilles

Robekan pada tendon Achilles, yaitu tendon besar yang berada di belakang betis hingga tumit. Kondisi ini sering muncul akibat gerakan mendadak dengan tenaga besar, misalnya saat berlari, melompat, atau menjejak dengan kuat. Ruptur tendon Achilles bisa menimbulkan nyeri hebat hingga kesulitan berjalan.

4. Patah Tulang Pergelangan Kaki (Fraktur Ankle)

Cedera ini ditandai dengan retakan atau patahnya tulang di sekitar sendi pergelangan kaki. Biasanya disebabkan benturan keras, jatuh, atau kecelakaan. Fraktur bisa ringan berupa retak kecil, atau berat hingga membuat tulang bergeser.

Diagnosis Cedera Engkel

Untuk mendiagnosis cedera engkel, dokter biasanya akan menanyakan bagaimana cedera itu terjadi dan gejala yang Anda rasakan, seperti nyeri dan pembengkakan. Setelah itu, dokter akan memeriksa kondisi pergelangan kaki dengan melihat, meraba bagian yang sakit, dan menggerakkan kaki Anda untuk memeriksa seberapa parah cedera dan seberapa baik pergelangan kaki bisa bergerak.

Jika diperlukan, dokter dapat menyarankan pemeriksaan tambahan seperti:

  • Foto rontgen untuk melihat apakah ada tulang yang patah.
  • USG, CT-Scan atau MRI untuk melihat kondisi ligamen dan jaringan lunak lainnya di sekitar engkel.

Diagnosis yang tepat sangat penting agar penanganan yang diberikan sesuai dengan kondisi cedera dan membantu penyembuhan lebih cepat.

Gejala Cedera Engkel

Tanda-tanda cedera engkel bisa berbeda pada setiap orang, tergantung seberapa parah jaringan yang rusak. Keluhan biasanya muncul segera setelah cedera terjadi, tetapi pada beberapa kasus baru terasa setelah beberapa jam.

Gejala yang umumnya dialami penderita cedera engkel antara lain:

  • Nyeri pada pergelangan kaki. Rasa sakit bisa ringan hingga berat, biasanya langsung muncul setelah cedera.
  • Kekakuan saat disentuh atau digerakkan. Engkel juga sensitif bila ditekan.
  • Pembengkakan karena peradangan dan muncul memar akibat perdarahan kecil di bawah kulit.
  • Penderita kerap kesulitan menggerakkan pergelangan kaki atau menapak dengan normal.
  • Engkel terasa goyah atau tidak stabil, seolah tidak kuat menopang tubuh ketika digunakan untuk berjalan.

Karena gejala ini dapat menyerupai kondisi lain seperti patah tulang, penting untuk melakukan pemeriksaan medis guna memastikan jenis cedera yang pasien alami. Keakuratan diagnosis juga menentukan penanganan lanjutan yang tepat.

Penyebab Cedera Engkel

Engkel merupakan salah satu sendi yang paling rentan cedera. Cedera ini bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya yaitu:

  • Kecelakaan atau benturan keras, misalnya akibat tabrakan lalu lintas atau kaki tertimpa benda berat.
  • Tersandung atau terjatuh, baik ketika berjalan santai maupun berlari.
  • Salah posisi kaki saat menapak, contohnya menjejak di lubang atau permukaan yang tidak rata.
  • Pendaratan yang salah setelah melompat, sehingga engkel menanggung beban berlebihan.
  • Engkel terinjak orang lain, misalnya saat bermain olahraga beregu.

Selain penyebab langsung di atas, ada juga sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami cedera engkel, di antaranya:

  • Melakukan olahraga yang banyak melibatkan gerakan lompatan, lari cepat, atau putaran kaki seperti basket, bulu tangkis, dan sepak bola.
  • Aktivitas di medan yang tidak rata atau licin.
  • Riwayat cedera engkel sebelumnya, yang membuat sendi lebih rentan cedera ulang.
  • Otot dan ligamen sekitar engkel kurang kuat atau kurang fleksibel.
  • Penggunaan alas kaki yang tidak sesuai, misalnya sepatu dengan hak tinggi atau sol yang tidak stabil.

Tingkatan Cedera Engkel

Dokter biasanya mengklasifikasikan cedera engkel dalam tiga tingkatan setelah pemeriksaan cedera engkel.

Tiga level cedera tersebut, yaitu:

  • Grade I (ringan): Ligamen meregang sedikit, nyeri ringan, dan engkel masih bisa leluasa untuk Anda gerakkan.
  • Grade II (sedang): Sebagian serat ligamen robek, menyebabkan nyeri sedang hingga berat, bengkak, dan memar.
  • Grade III (berat): Ligamen robek total, engkel sangat nyeri, bengkak parah, dan sulit menapak.

Dengan mengetahui tingkatan ini, dokter dapat merancang penanganan lebih terpersonalisasi sesuai kondisi pasien terkini.

Pengobatan dan Perawatan Cedera Engkel

Penanganan cedera engkel bergantung pada tingkat keparahan cedera. Untuk kasus ringan, perawatan mandiri bisa membantu pemulihan. Namun, pada cedera yang lebih berat, Anda memerlukan terapi medis.

1. Pertolongan Pertama: Metode RICE

Maksud dari metode RICE adalah:

  • Rest (Istirahat) dengan menghindari aktivitas berat pada kaki yang cedera.
  • Ice (Kompres Es) dengan menempelkan es batu selama 15-20 menit setiap 2-3 jam untuk meminimalkan nyeri dan bengkak.
  • Compression (Kompresi) atau balut engkel dengan perban elastis agar tidak semakin bengkak.
  • Elevation (Elevasi) dengan cara meninggikan kaki di atas posisi jantung untuk membantu mengurangi pembengkakan.

2. Obat-obatan

Selain metode RICE, cedera ini juga dapat ditangani menggunakan obat-obatan untuk meminimalkan nyeri dan peradangan.

Beberapa pilihan pengobatan cedera engkel yang biasa dokter gunakan antara lain:

  • Obat oles/salep, seperti salep dengan formulasi metil salisilat atau mentol untuk memberikan efek hangat/dingin, serta OAINS (obat antiinflamasi nonsteroid) topikal (misalnya diclofenac atau piroxicam gel) yang bekerja langsung di area cedera.
  • Obat minum, berupa OAINS oral (ibuprofen, asam mefenamat, atau diclofenac tablet) untuk meminimalkan nyeri dan bengkak, maupun obat pelemas otot seperti eperisone bila engkel terasa kaku.

Obat-obatan ini sebaiknya Anda gunakan sesuai anjuran dokter untuk menghindari efek samping dan memastikan efektivitas pengobatan.

3. Fisioterapi

Jika cedera cukup parah, fisioterapi bisa menjadi pilihan berikutnya untuk membantu memperkuat otot, memulihkan fleksibilitas, dan melatih kembali keseimbangan engkel.

4. Stabilisasi Engkel

Untuk membantu pemulihan dan mencegah cedera bertambah parah, Anda perlu menjaga engkel yang cedera.

Umumnya, dokter akan menyarankan pemakaian cara berikut:

  • Brace atau perban elastis untuk menyangga pergelangan kaki agar tidak banyak bergerak.
  • Pemasangan pelat atau gips pada cedera yang lebih parah, misalnya ketika terdapat patah tulang atau robekan jaringan yang cukup serius..

5. Tindakan Operasi

Pada kasus Grade III atau jika ligamen tidak pulih dengan perawatan konservatif, Anda mungkin memperoleh tindak bedah untuk memperbaiki jaringan yang robek atau abnormal.

Hal yang Perlu Dihindari saat Cedera Engkel

Pada 1-3 hari pertama setelah cedera, hindari hal-hal berikut karena bisa memperburuk kondisi:

  • Mengompres engkel dengan air hangat.
  • Mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Melakukan olahraga berat atau berlari.
  • Mengurut bagian engkel yang cedera.

Pencegahan Cedera Engkel

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, terapkan tindakan preventif berikut untuk meminimalkan cedera engkel:

  • Lakukan pemanasan dan peregangan sebelum berolahraga.
  • Gunakan sepatu yang sesuai dengan aktivitas.
  • Latih keseimbangan dan kekuatan otot kaki secara rutin.
  • Hindari olahraga di permukaan yang tidak rata.
  • Dengarkan tubuh Anda; jangan memaksakan diri saat otot terasa lelah.

Kapan Harus ke Dokter?

Tidak semua cedera engkel bisa Anda atasi dengan perawatan mandiri.

Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami:

  • Nyeri yang tidak berkurang meski sudah istirahat beberapa hari.
  • Bengkak parah atau memar luas.
  • Kesulitan menapak atau berjalan.
  • Riwayat cedera berulang pada engkel.

Pada kondisi di atas, penanganan medis yang cepat dan tepat dapat mencegah komplikasi serta mempercepat pemulihan.

Cedera engkel mungkin terlihat sederhana, tetapi dampaknya bisa signifikan terhadap aktivitas harian jika tidak mendapat penanganan dengan benar. Mengenali gejala, memahami penyebab, serta mengetahui cara pengobatan dan pencegahannya adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan sendi pergelangan kaki.

Jika Anda mengalami cedera engkel dan ingin mendapatkan penanganan medis yang komprehensif, segera konsultasikan ke dokter spesialis Ortopedi dan Traumatologi di RS Royal Progress. Dengan fasilitas modern dan tim dokter berpengalaman, pemulihan engkel Anda bisa lebih cepat dan optimal.

FAQ

Apakah cedera engkel itu sama dengan keseleo?

Tidak sama persis. Keseleo adalah salah satu jenis cedera engkel (kerusakan ligamen). Cedera engkel bisa juga berupa tendinitis, robekan tendon Achilles, atau patah tulang.

Apa gejala cedera engkel yang paling sering muncul?

Nyeri di pergelangan kaki, bengkak, memar, kaku saat digerakkan atau ditekan, susah menapak/berjalan, dan rasa goyah seperti tidak stabil.

Bolehkah cedera engkel dipijat?

Jangan dipijat pada 1-3 hari pertama saat masih bengkak/nyeri. Setelah bengkak turun, terapi manual oleh fisioterapis terlatih bisa dipertimbangkan.

Apa risikonya jika cedera engkel tidak ditangani dengan benar?

Instabilitas kronis, nyeri berkepanjangan, kinerja olahraga menurun, dan peningkatan risiko cedera berulang atau masalah sendi jangka panjang.

  • Sprained Ankle Symptoms, Causes & Treatment - FootCareMD
  • Acute Ankle Sprain - StatPearls - NCBI Bookshelf
  • Sprained Ankle - OrthoInfo - AAOS
  • Ankle Sprains: Types, Symptoms, Recovery & Physical Therapy Treatment - Confluent Health
  • Sprained Ankle: Symptoms, Treatment, Recovery Time, and More - WebMD
  • Sprained ankle - Symptoms and causes - Mayo Clinic
  • Ankle Sprain - Physiopedia
Artikel Lainnya

Kenali Penyebab Dislokasi Bahu, Gejala, dan Cara Penanganan yang Tepat

Bahu adalah salah satu sendi paling fleksibel dalam tubuh manusia, namun fleksibilitas itu pula yang membuatnya sangat rentan terhadap cedera. Salah satu tipe cedera paling umumnya ialah dislokasi bahu, kondisi ketika tulang lengan atas Anda keluar dari tempatnya di soket bahu. Meski sering dikira cedera ringan, kondisi ini sebenarnya bisa menyebabkan komplikasi serius seperti cedera […]
15/08/2025

7 Cara Mengatasi Pengapuran Tulang secara Mandiri maupun Medis

Pengapuran tulang atau osteoarthritis merupakan penyakit degeneratif yang diakibatkan oleh bertambahnya usia. Tetapi kelebihan berat badan juga bisa menjadi faktor penyebab lainnya. Itulah alasan penting mengapa mengetahui bagaimana cara mengatasi pengapuran tulang, sehingga Anda terhindar dari risiko dan dampak negatifnya. Baca Juga Mengenal Osteoarthritis , Gejala, Penyebab, Pengobatannya, dan Pencegahannya Pengapuran Tulang: Penyebab, Gejala, dan […]
07/10/2024

Pengapuran Tulang: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Mungkin Anda bertanya-tanya, mengapa semakin lanjut usia, mengapa kemampuan manusia untuk bergerak lincah semakin berkurang? Salah satu faktor yang kerap menjadi penyebabnya adalah karena terjadinya pengapuran tulang. Tetapi ternyata pengapuran tulang bukan hanya terjadi pada lansia saja, karena data global terakhir menyatakan hampir 15% orang berusia 30 tahun atau lebih merasakan osteoarthritis. Penasaran apa penyebabnya […]
03/10/2024
1 2 3 7

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down