Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Mengalami Saraf Kejepit? Kenali Penyebab dan Pengobatannya!

Mengalami Saraf Kejepit? Kenali Penyebab dan Pengobatannya!

15/03/2024

Pengertian saraf kejepit merupakan kondisi di mana saraf mengalami tekanan dari jaringan di sekitarnya yang menyebabkan rasa sakit dan gangguan fungsi saraf tersebut. Jaringan yang dapat menjepit saraf di antaranya adalah tulang dan otot tendon.

Gangguan saraf ini dapat terjadi di berbagai area tubuh. Misalnya saja tangan, kaki, punggung, dan lain sebagainya. Menariknya, gangguan saraf ini dapat dialami oleh siapa saja tidak memandang gender dan usia.

Apa Saja Penyebab Saraf Kejepit?

Obesitas penyebab saraf kejepit
Obesitas dapat menjadi salah satu penyebab saraf kejepit

Penyebab saraf terjepit oleh jaringan di sekitarnya sangat beragam. Misalnya saja pada kondisi carpal tunnel syndrom, saraf terjepit karena pembengkakan jaringan di sekitarnya atau penebalan ligamen.

Sehingga, saraf akan tertekan oleh jaringan yang bengkak tersebut. Tidak hanya itu, gangguan saraf kejepit juga dapat disebabkan oleh berbagai faktor lainnya seperti:

  • Cedera karena terkilir atau kecelakaan.
  • Radang sendi, terutama di bagian pergelangan kaki atau tangan,
  • Tekanan saraf karena melakukan gerakan yang sama berulang kali dalam jangka waktu lama.
  • Olahraga yang terlalu ekstrem atau terjadi kesalahan gerak saat berolahraga.
  • Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.

Bagaimana Gejala Saraf Kejepit?

Untuk mengetahui apakah Anda mengalami saraf kejepit atau tidak memang harus melalui prosedur medis. Misalnya dengan pengecekan MRI.

Tapi secara umum, terdapat ciri-ciri saraf kejepit yang sering penderitanya alami. Di antaranya adalah:

1. Rasa Nyeri yang Terpusat

Gejala pertama ketika saraf Anda terjepit adalah timbulnya rasa nyeri yang terpusat. Berbeda dengan rasa nyerinya saat Anda terbentur atau jatuh. Nyeri saat saraf terjepit lebih tajam hanya di satu titik saja.

Rasa nyeri ini akan bertahan dalam waktu yang lama. Bahkan, banyak penderita yang tidak tahan dengan rasa nyerinya hingga memerlukan bantuan medis untuk mengatasinya.

2. Bagian Tubuh Tertentu Mati Rasa

Tidak selalu ditandai dengan rasa nyeri, saraf terjepit juga dapat menimbulkan mati rasa. Terutama jika saraf yang terjepit tersebut berhubungan dengan fungsi sensorik.

Mati rasa yang pasien alami biasanya terus menerus dalam waktu lama. Jika Anda tidak mengatasi gejala ini dengan segera, maka mati rasa tersebut akan bersifat permanen.

3. Mengalami Nyeri Radikuler

Nyeri radikuler adalah kondisi ketika rasa nyeri semakin menjalar ke bagian tubuh lainnya secara berurutan. Dalam kasus saraf terjepit, rasa nyerinya sangat menusuk dan seperti terbakar.

Misalnya, rasa nyeri di paha kemudian menjalar ke betis hingga ke ujung kaki. Begitu pula dengan rasa sakit di jaringan lainnya.

4. Sering Kesemutan

Gejala saat saraf Anda terjepit berikutnya adalah munculnya sensasi seperti kesemutan. Meski sebenarnya kesemutan sangat lazim terjadi, tapi pada kondisi tersebut kesemutan sangat sering terjadi.

Bahkan kesemutannya tidak kunjung reda dalam waktu lama. Padahal dalam kondisi yang normal, kesemutan hanya berlangsung beberapa menit saja.

5. Rasa Lemah Tidak Normal

Merasa lemah dan lemas memang sangat normal, hanya saja saat saraf terjepit rasa lemah tersebut tidak normal dan terjadi di anggota tubuh tertentu. Bahkan, Anda tidak kuat untuk menggerakkan anggota tubuh tersebut.

Apa Saja Jenis Saraf Kejepit?

Terdapat dua jenis gangguan saraf terjepit berdasarkan letak jepitannya. Pertama adalah Herniated Nucleus Pulposus (HNP) dan kedua adalah Nerve Entrapment Syndrom.

Keduanya memiliki karakteristik berbeda, sehingga penanganannya juga berbeda. Untuk mengetahui selengkapnya, simak penjelasan masing-masing jenis gangguan saraf berikut:

Herniated Nucleus Pulposus

HNP merupakan gangguan saraf karena nucleus pulposus di tulang belakang robek dan keluar dari posisinya. Hal ini menyebabkan jaringan menjepit cabang saraf yang ada di sekitar jaringan tersebut.

Seperti yang sudah kami singgung sebelumnya bahwa gangguan HNP terjadi di tulang belakang. Khususnya di bagian bawah karena bagian tersebut berguna untuk menopang berat badan.

Tidak hanya pada tulang belakang, HNP juga sering terjadi di area leher. Gejala paling umum dari gangguan saraf satu ini adalah nyeri radikuler.

Nerve Entrapment Syndrome

Berbeda dari HNP, nerve entrapment syndrom terjadi pada alat gerak bagian atas dan bersifat kronis. Penyebab utama dari saraf kejepit satu ini adalah kelainan ekstrinsik dan intrinsik saraf.

Kelainan ekstrinsik meliputi masalah pada jaringan anggota tubuh. Sedangkan kelainan intrinsik terjadi akibat penyakit dan trauma pada bagian tubuh tertentu.

Bagaimana Pengobatan Saraf Kejepit?

Pengobatan saraf yang kejepit cukup beragam. Dokter akan menyesuaikan pemberian prosedur pengobatan sesuai dengan kondisi pasien. Setidaknya ada empat prosedur medis yang paling umum untuk kondisi tersebut.

Mulai dari menggunakan obat-obatan, menggunakan bracket atau penyangga, melakukan fisioterapi, hingga operasi. Berikut ini adalah detail prosedur pengobatan saraf saat terjepit tersebut:

1. Mengonsumsi Obat

Sebagai pertolongan pertama dan perawatan lanjutan, biasanya dokter akan memberikan obat. Jenis obat yang paling sering dokter gunakan untuk gangguan saraf terjepit adalah pereda nyeri atau suntikan kortikosteroid.

Tujuannya adalah untuk mengatasi rasa nyeri yang penderitanya alami.

Selain itu, dokter juga akan memberikan berbagai vitamin untuk memelihara kesehatan saraf.

2. Memasang Bracket

Bracket penyangga
Pemasangan Bracket untuk pasien saraf kejepit

Bracket atau penyangga di tangan merupakan salah satu cara untuk mengobati saraf yang terjepit. Fungsinya adalah untuk membatasi pergerakan di area saraf yang mengalami gangguan.

Selain itu, bracket juga akan memberi ruang pada area saraf. Sehingga, proses penyembuhannya lebih optimal.

3. Fisioterapi

Fisioterapi atau terapi fisik merupakan pengobatan yang bermanfaat untuk meregangkan otot-otot di area tubuh. Khususnya area yang mengalami gangguan saraf kejepit.

Tidak hanya itu, terapi fisik juga dapat meningkatkan kemampuan tubuh Anda jika selama sakit merasa lemas dan tidak bisa bergerak. Sehingga, Anda bisa sembuh total dan hidup dengan normal lagi.

4. Operasi

Prosedur pengobatan untuk saraf yang terjepit berikutnya adalah menggunakan metode operasi. Langkah ini merupakan langkah terakhir jika semua prosedur tidak berhasil.

Meski risikonya cukup tinggi, tapi prosedur operasi terbukti efektif dalam mengatasi masalah saraf yang terjepit. Jenis operasi untuk gangguan saraf juga berbeda-beda, tergantung dari posisi dan kondisi gangguan saraf Anda.

Berikut ini adalah prosedur operasi yang paling umum untuk gangguan saraf terjepit:

  • Bedah invasif minimal: Jenis operasi yang tidak memerlukan sayatan besar, sehingga tidak melukai jaringan di sekitarnya. Hanya saja pada gangguan yang kompleks, prosedur ini tidak dapat dilakukan.
  • Teknik bedah PELD: Prosedur bedah yang menggunakan endoskopi dari tulang belakang atau punggung. Sayatang pada teknik ini hanya 1 cm saja dengan risiko minimal dan tingkat keberhasilan tinggi.
  • Teknik PECD: Jenis operasi ini dilakukan untuk bagian leher, baik di depan maupun belakang leher. PECD menggunakan endoskopi, sehingga minim sayatan dan hasilnya lebih akurat.

 

Ketika Anda mengalami gangguan saraf terjepit, maka segera melakukan pemeriksaan dan konsultasi dengan Dokter Spesialis Saraf. Sebab, bahaya saraf kejepit sangat fatal jika Anda tidak segera mengatasinya.

Salah satu rumah sakit yang dapat menangani gangguan saraf terjepit adalah RS Royal Progress. Sebab, fasilitasnya sangat lengkap dengan dokter spesialis yang sangat kompeten.

Oleh sebab itu, segera konsultasikan kondisi Anda kepada Dokter Spesialis Saraf  RS Royal Progress sekarang juga. Jangan ragu untuk konsultasi agar segera pulih dari saraf kejepit yang menyiksa.

 

 

  • Saraf Kejepit, Apa Penyebab dan Bagaimana Gejalanya? - Hellosehat
  • Bagaimana Cara Menyembuhkan Saraf Kejepit? - halodoc
Artikel Lainnya

7 Cara Pencegahan Hepatitis untuk Jaga Kesehatan Jangka Panjang

Hepatitis merupakan penyakit yang jadi permasalahan di dunia. Data WHO menunjukkan setidaknya ada 345 juta manusia yang mengidapnya. Namun,  bisa jadi pengidapnya lebih banyak karena gejalanya tak terdeteksi. Jika tidak ingin menjadi salah satu pengidapnya, maka lakukanlah pencegahan hepatitis sejak awal. Jika hanya berharap sehat tanpa melakukan pencegahan, infeksi ini dapat berubah menjadi komplikasi serius, […]
14/05/2025

11 Cara Mencegah Diabetes Melitus, Kuncinya Gaya Hidup Sehat

Cara mencegah diabetes menjadi fokus mendesak di Indonesia, seiring lonjakan kasus yang diprediksi Kemenkes menembus 20 juta penderita pada 2024. Mengingat diabetes sebagai "ibu dari segala penyakit", kesadaran dan tindakan preventif yang efektif adalah kunci utama. Upaya pencegahan dini jauh lebih krusial daripada sekadar pengobatan. Ini demi menjaga kesehatan, produktivitas, dan menghindari berbagai komplikasi yang mungkin […]
09/05/2025

13 Makanan untuk Penderita Diabetes: Kenyang, Sehat, Jaga Kadar Gula Stabil

Hidup dengan diabetes bukan berarti mengucapkan selamat tinggal pada kenikmatan kuliner. Justru sebaliknya, ini adalah kesempatan untuk menjelajahi kelezatan makanan untuk penderita diabetes yang tak hanya aman bagi kadar gula darah, tapi juga memanjakan lidah. Baca Juga: Kenali Apa Itu Diabetes Tipe 1: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya Mengenal Diabetes Tipe 2: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya […]
07/05/2025

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Berasa lelah akut gan?

Ayo Cek Sekarang 
Klik Disini !

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down