Empty sella syndrome atau ESS merupakan kondisi yang langka. Namun sebenarnya penyakit ini bisa disembuhkan, apalagi jika terdeteksi sejak awal. Beberapa penderita mengalami beberapa gejala, seperti sakit kepala dan hormon yang tidak seimbang. Simak penjelasan berikut untuk memahami lebih lanjut tentang penyakit yang satu ini.
Apa Itu Empty Sella Syndrome?
Empty sella syndrome adalah kondisi di mana kelenjar pituitari menyusut atau berubah bentuknya karena ada suatu masalah pada struktur tengkorak yang melindungi otak dan kelenjar itu sendiri.
Sebagian orang dengan kondisi ini memang tidak merasakan gejala apa-apa. Namun pada dasarnya sindrom ini bisa menyebabkan penderitanya sering sakit kepala, kekurangan hormon tertentu, bahkan gangguan penglihatan.
Kelenjar pituitari sendiri merupakan suatu kelenjar kecil yang terletak di dasar otak manusia, tepat di bawah hipotalamus. Tugas kelenjar ini adalah memproduksi berbagai hormon penting yang dibutuhkan oleh tubuh Anda.
Apabila terjadi gangguan pada kelenjar ini, maka produksi hormon pun akan terhambat. Itu sebabnya kenapa sindrom empty sella membuat penderitanya mengalami sakit kepala, gangguan penglihatan, dan hormon yang tidak seimbang.
Kondisi ini cukup langka. Bahkan penelitian menyebutkan bahwa kurang dari 1% orang yang mengidap empty sella merasakan gejalanya. Lalu sekitar 8% hingga 35% orang yang menderita kondisi ini tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Apakah Empty Sella Syndrome Berbahaya?
Sindrom empty sella sebenarnya tidak berbahaya. Bahkan dokter dan ahli kesehatan menyarankan untuk terapi hormon untuk mengatasi kondisi ini. Namun beberapa kasus memang mengharuskan pasiennya untuk mengambil tindakan operasi untuk menyembuhkan kondisi ini.
Penyakit langka ini bisa menyerang anak-anak maupun orang dewasa. Namun menurut pakar, perempuan lebih rentan terserang kondisi ini. Selain itu, sindrom empty sella lebih sering terjadi di usia 30 - 40 tahun.
Penyebab Empty Sella Syndrome
Sebetulnya belum para ahli dan peneliti juga belum menemukan penyebab pasti dari kondisi yang satu ini.
Namun kemungkinannya adalah kelainan bawaan dari jaringan yang melindungi otak manusia membuat cairan di serebrospinal bersinggungan dengan kelenjar pituitari. Pada akhirnya, hal tersebut membuat kelenjar berubah bentuk.
Kemungkinan lainnya adalah adanya kecelakaan yang membuat kelenjar pituitari rusak. Beberapa hal berikut ini berkontribusi terhadap kerusakan tersebut, seperti:
- Adanya tumor
- Terapi radiasi
- Operasi otak yang mengenai kelenjar pituitari
- Trauma kepala
Gejala Empty Sella Syndrome
Salah satu gejala yang paling sering muncul pada penderita ESS adalah adalah sakit kepala kronis yang sering muncul. Namun para peneliti juga belum memastikan apakah sakit kepala tersebut memang disebabkan oleh ESS atau hanya bersifat kebetulan.
Selain itu, penderita sindrom ini juga cenderung mengalami hipertensi, yang bisa mengakibatkan sakit kepala. Seperti penjelasan sebelumnya, kondisi ini mempengaruhi produksi hormon yang efek sampingnya juga sakit kepala.
Pada dasarnya, setiap orang mengalami gejala yang berbeda, tergantung hormon apa yang tidak seimbang. Beberapa gejala yang perlu Anda perhatikan adalah:
- Galactorrhea atau nipple dischargeyang sering terjadi tiba-tiba
- Disfungsi ereksi
- Menstruasi tidak teratur atau bahkan tidak menstruasi
- Libido menurun
- Mudah merasa lelah yang berkelanjutan
Selain beberapa gejala di atas, ada beberapa gejala lanjutan yang muncul pada beberapa pasien, seperti:
- Terasa tekanan yang menyakitkan di area kepala
- Hidung sering keluar air karena cairan serebrospinal bocor
- Optic disc mengalami pembengkakan
- Perubahan pengelihatan atau pandangan kabur
ESS tidak akan terdeteksi apabila penderitanya tidak melakukan CT-Scan otak. Oleh karena itu, ada baiknya jika Anda segera memeriksakan diri mengingat beberapa orang dengan ESS tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Seperti penjelasan di atas, Empty Sella Syndromeadalah kondisi yang langka. Tentu akan lebih baik jika Anda mengetahui kondisi ini sejak dini sehingga Anda mendapatkan pengobatan yang tepat.