Baru-baru ini, dunia medis kembali heboh dengan kemunculan virus baru, yakni virus langya. Bagaimana tidak, virus ini terdeteksi saat dunia masih sibuk berbenah dari pandemi virus COVID-19 yang muncul sejak awal 2020.
Bagaimana perkembangan informasi tentang virus langya sejauh ini? Cara apa yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjangkit virus tersebut?
Baca Juga
Virus langya memiliki beberapa sebutan lain, yakni virus langya henipavirus dan LayV. Virus ini pertama kali terdeteksi di China, tepatnya di kota Langya, yang kemudian menjadi nama virus tersebut.
Pada dasarnya, belum banyak informasi yang ada terkait virus langya. Meski begitu, para peneliti memiliki dugaan awal bahwa virus langya adalah virus yang muncul dari kontak manusia dengan binatang.
Karena sifat penularannya, peneliti menyimpulkan bahwa virus langya memiliki kaitan yang erat dengan virus hendra dan virus nipah. Keduanya merupakan virus yang menggunakan binatang sebagai sarana penularannya, serta bisa menimbulkan akibat fatal.
Beberapa hewan yang rentan terkena virus ini adalah babi dan kelelawar. Meski begitu, peneliti menemukan bahwa sumber virus langya adalah tikus liar. Selain itu peneliti juga menemukan beberapa domba dan anjing yang terkena virus langya sebelumnya.
Lantas, bagaimana metode penularan virus ini ke manusia? Sejauh ini, para peneliti menyimpulkan bahwa kontak langsung dengan binatang yang terpapar merupakan penyebab utama penularannya ke manusia. Meski begitu, para ahli masih mencoba untuk meneliti lebih jauh.
Sejauh ini, peneliti sudah menemukan 35 orang yang terpapar virus langya di China. Ke-35 orang tersebut kemudian menjalani observasi dari tahun 2018 hingga 2021 untuk mengamati gejala virus ini.
Pada umumnya, terdapat beberapa kesamaan gejala pada 35 orang tersebut, yakni:
Lantas, apakah virus langya berbahaya?
Untungnya, sampai saat ini, virus langya tidak termasuk sebagai virus yang mematikan. Bahkan, World Health Association (WHO) belum memasukannya dalam daftar virus yang perlu diwaspadai. Akan tetapi , dari pasien virus langya, terdapat beberapa dampak lanjutan seperti:
Meski begitu, belum ada laporan mendalam terkait seberapa parah penyakit tersebut dan bagaimana kaitannya dengan virus langya.
Sejauh ini, belum ada data yang cukup untuk membuat obat atau vaksin virus langya. Dengan kata lain, belum ada vaksin virus langya secara khusus.
Meski begitu, para peneliti meyakini bahwa penyakit ini bukanlah sesuatu yang harus Anda khawatirkan, setidaknya sampai saat ini. Ini karena virus langya bukanlah virus dengan tingkat persebaran tinggi dan tidak tersebar secara global.
Sampai saat ini, penyakit akibat virus langya bukanlah sesuatu yang perlu Anda khawatirkan. Meski belum banyak data terkumpul terkait virus tersebut, berbagai instansi kesehatan dunia serta pemerintah Indonesia akan tetap memantau perkembangan penelitian virus ini.