Kafein tersedia dalam banyak produk, terutama dalam makanan dan minuman. Kopi, teh, minuman berbasis kakao, minuman ringan, minuman energi, permen, permen karet, dan makanan kemasan lainnya adalah sumber kafein yang umum. Ya, Kafein dapat dikonsumsi bahkan jika Anda tidak minum kopi. Kandungan ini dapat ditemukan pada beberapa produk teh dan permen.
Tingkat kafein dari berbagai makanan dan minuman bervariasi tergantung pada produk dan mungkin berkisar antara 50 hingga 500 miligram (mg). Jumlah kafein dalam makanan dan minuman bervariasi. Berikut adalah beberapa perkiraan kasar untuk setiap item:
Ingat, selalu pastikan kandungan kafein dalam makanan atau minuman kemasan Anda agar tidak mengonsumsi lebih banyak kafein dari jumlah yang direkomendasikan.
Bagi Sebagian orang, kafein dapat menjadi bagian dari diet sehat. Namun, jika mengkonsumsi kafein lebih dari 4 atau 5 cangkir sehari dapat berbahaya bagi kesehatan Anda. Karena itu, penting bagi Anda untuk memahami tanda dan gejala yang muncul saat Anda mengonsumsi terlalu banyak kafein.
Asupan kafein yang melebihi batas wajar akan menimbulkan dampak negatif pada tubuh. Gejala tersebut dapat ditunjukkan dengan:
Kafein adalah merupakan zat psikostimulan yang dapat merangsang sistem saraf pusat. Hal ini yang menjadikan banyak orang mengkonsumsi kopi atau teh berkafein di pagi hari, agar sistem saraf "dibangunkan" sehingga dapat beraktivitas dengan fokus. Dalam beberapa keadaan, kafein juga dapat digunakan sebagai pereda nyeri.
Kafein dapat menyebabkan kondisi yang disebut "caffeine rebound" yang berartinya setelah mengkonsumsi kafein dan merasakan dampak positifnya, konsumsi kafein berlebih dapat menimbulkan dampat negatif seperti sakit kepala.
Kafein berpotensi memengaruhi suasana hati Anda, terutama jika dikonsumsi lebih dari 5 gelas sehari. Suasana hati yang dimaksud termasuk meningkatkan rasa cemas yang dapat mengganggu kegiatan sehari-hari. Jika Anda memiliki tingkat kecemasan yang rendah atau tinggi, itu bisa menjadi tanda bahwa Anda menggunakan terlalu banyak kafein dan harus menguranginya.
Kafein dapat menyebabkan gangguan tidur ringan jika dikonsumsi saat mendekati waktu tidur. Konsumsi kafein sebelum tidur dapat menurunkan kualitas tidur Anda. Sangat disarankan untuk tidak mengkonsumsi kafein dalam waktu 6 jam sebelum tidur.
Konsumsi terlalu banyak kafein juga dapat mempengaruhi irama detak jantung. Menurut beberapa penelitian, sekitar 4 cangkir minuman kafein dapat memberikan efek yang berbeda pada irama detak jantung normal. Jika Anda merasa detak jantung meningkat cepat setelah mengkonsumsi kafein, sangat disarankan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan konsumsi kafein.
Konsumsi kafein dapat menimbulkan rasa haus pada umumnya. Namun, tidak ada penelitian yang pasti jika konsumsi kafein berlebih dapat meningkatkan rasa haus pada seseorang.
Salah satu sifat kafein yaitu diuretic atau dengan kata lain dapat meningkatkan produksi urin dan membuat Anda harus buang air kecil. Kafein dapat meningkatkan aliran darah ke ginjal, mempengaruhi kemampuan ginjal untuk menyerap kembali garam dan air saat menyaring darah dan menghasilkan lebih banyak urin di kandung kemih.
Ketika aliran darah ke jantung tersumbat, rasa tidak nyaman di dada muncul. Saat jumlah kafein yang dikonsumsi meningkat, jumlah aliran darah juga dibatasi dan dapat menyebabkan nyeri dada. Namun, karena jumlah kafein yang diperlukan untuk menyebabkan nyeri dada biasanya sangat besar, risikonya rendah jika Anda hanya minum 1 hingga 3 cangkir per hari. Namun, jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung atau penyakit lainnya dan merasakan nyeri dada setelah mengkonsumsi kafein, sangat disarankan agar Anda berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter.
Jika Anda mengalami kesulitan bernapas setelah minum kafein, Anda mungkin memiliki alergi kafein. Segera hentikan konsumsi kafein dan cari pertolongan medis. Jika Anda mengalami gejala anafilaksis seperti masalah pernapasan, gatal-gatal, tekanan darah rendah, atau kulit pucat, segera hubungi IGD RS Royal Progress.
Penggunaan kafein dapat mengurangi efektivitas obat dan mengubah cara kerjanya. Oleh karena itu, sangat penting untuk konsultasi rutin dan pastikan dokter mengetahui pola konsumsi kafein Anda.
Secara umum, kafein memiliki efek pada obat-obatan berikut:
Kurangi asupan kafein dengan konsumsi makanan dan minuman rendah kafein. Pilih makanan atau minuman dengan tingkat kafein rendah. Tingkatkan asupan air mineral Anda sebagai salah satu alternatif.
Konsumsi lebih banyak makanan padat nutrisi seperti vitamin C, zat besi, magnesium, seng, serat, dan vitamin B kompleks. Hal ini bermanfaat untuk membantu Anda mengurangi rasa lelah. Nutrisi ini dapat ditemukan pada susu, keju, telur, hati, unggas, daging organ, tuna, mackerel, salmon, kerang, kacang dan biji-bijian, sayuran hijau berwarna-warni dan berdaun.
Jadi, kafein merupakan stimulan alami yang dapat mengubah cara kerja otak dan tubuh. Mayoritas orang minum setidaknya 1 minuman berkafein setiap hari. Konsumsi kafein dalam sehari patut diwaspadai agar dampak negatif yang timbul akibat konsumsi berlebih dapat dicegah dan tubuh tetap sehat. Pastikan tubuh Anda tetap fit dan terhindar dari riwayat penyakit.
Cek selalu kesehatan Anda dengan secara rutin melakukan Medical Check Up! Klik di sini untuk membuat janji temu medical check up!