Trombektomi adalah prosedur darurat yang kini menjadi andalan dalam menangani stroke iskemik atau stroke sumbatan. Prosedur ini terutama digunakan pada kasus stroke bekuan darah di otak.
Saat seseorang tiba-tiba mengalami kaki dan tangan lemah sebelah, bicara pelo, atau wajah tampak mencong, bisa jadi itu adalah tanda stroke yang membutuhkan trombektomi mekanik secepatnya untuk menyelamatkan fungsi otak.
Apa sebenarnya trombektomi itu? Kapan prosedur ini diperlukan dan bagaimana peluang pemulihannya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Trombektomi adalah prosedur intervensi medis untuk mengangkat bekuan darah (trombus) yang menyumbat pembuluh darah. Prosedur ini dilakukan secara mekanis di bawah panduan gambar (imaging) menggunakan perangkat endovaskular.
Dalam konteks stroke iskemik serebral akut, trombektomi bertujuan memulihkan aliran darah ke otak secepat mungkin dan mencegah kerusakan permanen pada jaringan otak.
Prosedur ini juga berguna pada kondisi lain seperti infark miokard akut dan emboli paru. Namun, penerapannya paling umum pada kasus stroke sumbatan pembuluh darah besar.
Ketika pengobatan pertama (dalam kurun 4,5 jam) dari serangan terjadi, seperti antikoagulan atau trombolitik tidak bekerja dengan optimal atau petugas kesehatan tidak dapat memberikan obat ini karena alasan medis maka trombektomi mekanik menjadi solusi terbaik.
Adapun indikasi lain seseorang membutuhkan trombektomi, yaitu:
Tindakan ini bisa menyelamatkan nyawa dan mencegah komplikasi serius, seperti:
Meskipun efektif, trombektomi tidak selalu tepat dilakukan. Prosedur ini mungkin tidak direkomendasikan jika:
Evaluasi oleh tim medis, termasuk radiologi dan neurologi, sangat penting untuk menentukan apakah pasien bisa memperoleh bedah trombektomi dengan aman dan efektif.
Trombektomi dapat terlaksana dengan beberapa pendekatan, tergantung lokasi bekuan, kondisi pasien, dan ketersediaan fasilitas medis. Berikut tiga jenis utamanya.
Trombektomi mekanik adalah prosedur endovaskular pengangkatan bekuan darah di otak pada kasus stroke iskemik akut, terutama jika terjadi oklusi pembuluh besar.
Prosedur ini terlaksana dengan bantuan fluoroskopi (pencitraan X-ray real-time). Biasanya melalui arteri femoralis di selangkangan atau arteri radial di pergelangan tangan.
Dokter akan mengarahkan kateter ke lokasi sumbatan dan mengangkat bekuan menggunakan
Sebelum pengangkatan, pasien akan mendapat suntikan zat kontras untuk memastikan lokasi sumbatan dan menilai aliran darah. Setelah bekuan diangkat, aliran darah menuju otak dapat kembali normal (rekanalisasi).
Menggabungkan tindakan mekanis dengan pemberian obat trombolitik langsung ke lokasi bekuan untuk mempercepat penguraian gumpalan. Teknik ini lebih umum untuk mengatasi kasus trombosis vena dalam atau emboli paru, bukan untuk stroke.
Trombektomi bedah melalui pembedahan terbuka menjadi pilihan ketika metode endovaskular tidak memungkinkan, seperti dalam kasus bekuan terlalu besar, akses ke bekuan terlalu sulit, atau berisiko tinggi.
Trombektomi adalah prosedur medis yang harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Tindakan ini mencakup serangkaian tahap mulai dari persiapan pasien, proses pengangkatan bekuan darah, hingga pemantauan dan perawatan setelah prosedur.
Berikut penjelasan ringkasnya:
Sebelum pelaksanaan trombektomi, dokter akan melakukan sejumlah persiapan untuk memastikan prosedur berjalan aman dan efektif.
Langkah-langkah ini meliputi:
Praprosedur ini akan dilakukan dengan cepat pada pasien stroke iskemik karena waktu sangat berpengaruh terhadap hasil pemulihan.
Secara umum, proses pengangkatan bekuan darah ini akan melewati tahapan-tahapan penting berikut:
Selama seluruh prosedur, tenaga medis akan memantau pasien secara ketat untuk memastikan aliran darah kembali lancar dan tidak terjadi komplikasi.
Setelah trombektomi, pasien akan ditempatkan di ruang pemulihan. Rasa tidak nyaman, memar, atau pembengkakan ringan di area sayatan mungkin terjadi pada fase ini.
Untuk mendukung pemulihan, dokter akan memberikan panduan berupa:
Seperti prosedur medis lainnya, trombektomi juga memiliki risiko, meskipun jarang terjadi bila dilakukan dengan tepat dan sesuai prosedur.
Beberapa kemungkinan komplikasi meliputi:
Risiko bisa lebih tinggi pada pasien dengan tekanan darah tidak terkontrol, gangguan pembekuan darah, atau kondisi medis lain yang mendasari. Oleh karena itu, evaluasi menyeluruh sebelum tindakan sangat penting.
Setelah menjalani trombektomi, proses pemulihan tidak berhenti di rumah sakit. Perawatan lanjutan di rumah sangat penting untuk mencegah kekambuhan dan mengembalikan fungsi tubuh secara optimal.
Beberapa hal yang biasanya menjadi bagian dari fase pemulihan meliputi:
Pemulihan yang efektif bergantung pada seberapa baik Anda mengikuti instruksi dari tim medis karena durasi pemulihan setiap pasien berbeda tergantung pada respons tubuh.
Baca Juga:
Jika Anda atau kerabat terdekat mengalami gejala yang mengindikasikan stroke dan membutuhkan penanganan segera seperti trombektomi. Jangan tunda penanganannya.
Segera hubungi IGD 24 Jam RS Royal Progress untuk kondisi gawat darurat. Untuk kondisi tidak darurat, silakan jadwalkan konsultasi dengan dokter spesialis saraf. Deteksi dini dan penanganan cepat bisa menyelamatkan nyawa Anda atau orang terdekat.