Di Indonesia, diperkirakan terdapat 1,5 juta orang yang mengidap epilepsi, yang setara dengan 0,5-0,6% dari total populasi. Angka ini memperlihatkan bahwa epilepsi adalah gangguan neurologis yang cukup umum di Indonesia.
Dari data di atas, penting untuk memahami secara lengkap tentang penyakit satu ini agar Anda bisa mengenali, mencegah, dan melakukan pengobatan secara tepat.
Epilepsi itu apa? Sebenarnya epilepsi dan ayan merupakan istilah yang merujuk pada kondisi yang sama, yaitu masalah kronis pada otak yang ditandai adanya kejang berulang.
Kejang pada epilepsi terjadi karena adanya aktivitas listrik abnormal di otak yang mengacaukan peranan normalnya. Akibatnya, tubuh bereaksi lewat kejang karena otak tidak melaksanakan fungsinya secara optimal.
Hanya saja, tidak semua kejang itu epilepsi. Oleh karena itu, pahami perbedaannya dari list di bawah ini.
Mengapa seseorang bisa kejang? Sebagai informasi, dalam otak manusia ada miliaran sel saraf yang saling berkomunikasi lewat impuls listrik. Penyebab terjadinya epilepsi adalah karena impuls listrik yang ada dalam otak berada dalam kondisi tidak normal. Inilah yang menyebabkan seseorang mengalami kejang.
Masih belum jelas apa yang menjadi penyebab epilepsi. Namun kemungkinan hal ini disebabkan oleh gen yang memengaruhi cara kerja otak Anda, karena sekitar 1 dari 3 penderita epilepsi memiliki anggota keluarga yang mengidap penyakit tersebut.
Pada beberapa kasus, epilepsi juga dapat disebabkan oleh kerusakan otak, misalnya akibat:
Pada penderita epilepsi, kejang yang terjadi bisa berbeda misalnya di seluruh tubuh (grand mal), sebagian (fokal), bahkan tidak terlihat (absen) yang biasanya terjadi pada anak-anak.
Kelainan ini tidak menular dan bisa mengacaukan sistem otak siapa saja, tanpa memperhatikan usia, ragam kelamin, ras, maupun etnis. Fakta lainnya ialah, penyakit ini menjadi salah satu masalah neurologis paling umum di dunia, dan menyerang siapa saja.
Akan tetapi, jika Anda memiliki faktor risiko seperti di bawah ini, Anda perlu waspada karena memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami epilepsi.
Ciri dari penyakit ini bisa ada banyak, sebab tergantung pada bagian otak yang terkena serta jenis kejang yang dialaminya. Adapun beberapa pertanda umum yang bisa Anda jadikan acuan seperti di bawah ini:
Penting untuk Anda ingat bahwa tidak semua orang yang mengalami keluhan di atas, didiagnosa jadi epilepsi. Sebab, setiap individu bisa saja berbeda-beda pemicunya.
Jika Anda atau orang yang Anda kenal menghadapi tanda-tanda yang Anda curigai sebagai keluhannya. Maka, segera konsultasikan ke dokter spesialis saraf guna memperoleh diagnosis dan penanganan medis yang tepat.
Adapun jenis diagnosis dan penanganannya, bisa Anda cek seperti di dalam tabel berikut ini.
Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien, termasuk ciri yang penderita alami, seperti:
Semua itu bertujuan untuk untuk memperoleh informasi awal tentang kemungkinan epilepsi dan faktor-faktor yang mendasarinya.
Di tahap ini, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik guna mencari tanda-tanda kelainan neurologis. Seperti kelemahan otot, refleks abnormal, atau masalah keseimbangan. Ini berguna untuk membantu menyingkirkan potensi gejala lain dari yang pernah pasien alami.
Prosedur ini bertujuan untuk mengkonfirmasi diagnosis dan menentukan jenis keluhan yang pasien derita. Biasanya meliputi beberapa prosedur tindakan di bawah ini.
Penanganan keluhan epilepsi bertujuan untuk mengendalikan kejang dan menaikkan kualitas hidup pengidap.
Umumnya, dokter akan menangani pasien epilepsi dengan beberapa pengobatan berikut:
Berkat diagnosis dan penanganan yang tepat, banyak pengidap bisa hidup normal dan bebas kejang. Namun Anda perlu memahami jika setiap pengidap keluhan tersebut punya kebutuhan penanganan yang berbeda-beda.
Penyebab epilepsi kambuh bisa terpicu dari banyak hal, seperti konsumsi kopi, stres dan lainnya. Jika kejang terjadi, sembari memanggil atau membawa ke fasilitas kesehatan, Anda pun bisa melakukan pertolongan pertama, seperti:
Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan konsultasikan kondisi kejangnya bersama tim dokter spesialis saraf yang berpengalaman dalam menanganinya.
Sebagai solusi, RS Royal Progress memiliki dokter spesialis saraf yang menawarkan pengobatan dan terapi dalam menolong dan mengendalikan kejang. Sehingga, bisa menaikkan kualitas hidup penderitanya.
Penting! Ketika Anda maupun keluarga atau orang lain di sekitar yang berada dalam kondisi darurat akibat epilepsi, segera hubungi IGD 24 Jam RS Royal Progress di 08190 6511 008.