Mengenal Filter Vena Cava, Solusi Darurat untuk Emboli Paru yang Efektif
09/07/2025
Penyumbatan pembuluh darah akibat gumpalan bekuan bisa menimbulkan komplikasi serius, termasuk emboli paru yang berisiko fatal. Filter vena cava hadir sebagai solusi medis penting untuk mencegah perpindahan bekuan darah dari tungkai ke paru-paru.
Prosedur ini sering kali direkomendasikan pada pasien yang tidak bisa menjalani terapi antikoagulan secara optimal atau memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi
Pengertian Filter Vena Cava
Filter vena cava merupakan perangkat medis berbentuk payung yang terbuat dari logam dan berukuran kecil. Alat ini berfungsi untuk memerangkap gumpalan darah besar dari kaki atau panggul saat bergerak naik menuju vena cava inferior. Pendeknya, perangkat tersebut menahan gumpalan darah mengalir melalui vena menuju paru-paru atau jantung. Vena cava sendiri adalah vena besar yang terdiri dari vena cava superior dan vena cava inferior yang bertugas menyalurkan darah terdeoksigenasi dari seluruh tubuh menuju atrium kanan jantung.
Ada 2 jenis filter vena cava yang umum tersedia, yaitu:
Filter vena cava inferior (IVC) yang bekerja menghentikan pembekuan darah dari tubuh bagian bawah.
Filter vena cava superior (SVC) bekerja menghentikan pembekuan darah dari tubuh bagian atas.
Indikasi Pemasangan (Pencegahan Emboli Paru)
Tujuan utama pemasangan filter vena cava adalah untuk mencegah pulmonary embolism/PE atau emboli paru. Ini merupakan kondisi ketika bekuan darah (biasanya) dari DVT (Deep Vein Thrombosis) yang terlepas dan mengalir ke paru-paru dan pada kondisi terburuk bisa sampai menyumbat arteri paru-paru.
Sementara DVT (Deep Vein Thrombosis) maksudnya adalah ketika terbentuk bekuan darah pada pembuluh darah vena dalam terutama di kaki atau paha. Perlu Anda ketahui jika dokter menemukan adanya DVT di kaki pada sekitar 70% pasien dengan emboli paru saat pemeriksaan ultrasonografi.
Jika tanpa penanganan, sumbatan pada vena ini dapat memicu kerusakan paru, gangguan oksigenasi, hingga kematian. Ini alasannya tenaga medis menempatkan filter vena cava untuk mencegah bekuan darah dari DVT berpindah ke paru-paru.
Ini terutama bagi penderita yang tak boleh mengonsumsi obat pengencer darah (antikoagulan) seperti heparin dan turunannya. Penyebabnya pasien mungkin memiliki gangguan kesehatan bawaan seperti pendarahan berlebihan atau komplikasi lain.
Prosedur Pemasangan Filter Vena Cava
Visualisasi Pemasangan Filter Vena Cava
Tak perlu khawatir berlebihan ketika dokter merekomendasikan pemasangan filter vena cava inferior. Pasalnya prosedur ini minim invasif (pembedahan dengan luka sayatan sangat kecil), berlangsung dalam waktu singkat sekitar 60 menit, dan proses pemulihannya pun lebih cepat.
Tindakan medis ini dilakukan oleh dokter spesialis radiologi intervensional dan tim perawat. Berikut prosedurnya secara singkat:
Tenaga medis memasang selang infus pada lengan pasien sebelum memulai prosedur.
Pasien diberikan obat penenang melalui selang infus sehingga merasa lebih rileks dan mengantuk selama tindakan.
Area sebagai tempat sayatan (leher atau pangkal paha) dicukur dan dibius dengan anestesi lokal untuk menghilangkan rasa sakit.
Berikutnya dokter akan membuat sayatan kecil di daerah ini untuk mengakses vena utama yang mengarah ke vena cava inferior (VCI).
Dokter lalu memasukkan kateter, yakni tabung tipis dan panjang ke dalam vena utama.
Kemudian dengan bantuan pencitraan sinar-X, kateter akan dipindahkan ke dalam VCI. Untuk mendapatkan gambar sinar-X yang lebih detail, sebelumnya dokter menyuntikkan cairan pewarna kontras melalui kateter.
Selanjutnya dokter akan melepaskan filter vena cava ke dalam VCI dan filter akan mengembang serta menempel pada dinding VCI.
Dokter akan melepas kateter ketika proses pemasangan filter vena cava inferior sudah usai.
Terakhir tim medis akan menutup luka sayatan sebagaimana perawatan luka pada umumnya.
Jenis Filter Vena Cava
Pengkategorian filter vena cava adalah berdasarkan desain serta tujuannya, yaitu:
Filter Permanen Filter ini dirancang agar tetap terpasang tanpa bisa kadaluarsa. Dokter umumnya merekomendasikan filter permanen pada pasien dengan faktor risiko pembekuan darah yang berkelanjutan.
Filter yang Dapat Dilepas Sesuai namanya dokter dapat melepaskan filter dari tubuh pasien ketika tak lagi diperlukan. Filter remanen ini kebanyakan digunakan pada pasien dengan faktor risiko pembekuan darah sementara.
Filter IVC Suprarenal Dokter menempatkan alat medis ini di atas vena ginjal (suprarenal), sesuai namanya. Ini berbeda dari pemasangan standar yang umumnya di bawah vena ginjal (infrarenal). Alasannya bisa karena keberadaan tumor di area vena cava inferior bagian bawah, kehamilan, atau kondisi pembuluh darah yang abnormal.
Keunggulan Filter Vena Cava
Mencegah Komplikasi Serius akibat Emboli Paru
Filter vena cava berfungsi menyaring bekuan darah sebelum mencapai paru-paru. Jadi alat ini secara langsung mencegah komplikasi serius seperti emboli paru yang bisa berakibat fatal.
Alternatif untuk Pasien yang Tidak Bisa Mengonsumsi Obat Antikoagulan
Bagi pasien yang tak dapat mengonsumsi obat pengencer darah (antikoagulan), prosedur pemasangan filter ini menjadi pilihan yang aman dan efektif dalam mencegah sumbatan vena.
Efektif dalam Kondisi Darurat
Pada kasus darurat seperti trauma atau pembedahan besar yang meningkatkan risiko pembekuan darah, pemasangan filter dapat memberikan perlindungan.
Tersedia dalam Versi Permanen dan Sementara
Filter vena cava hadir dalam desain retrievable atau dapat dilepas dan permanen yang tertanam dalam tubuh pasien tanpa batas waktu. Jadi dokter dapat menyesuaikan desain dengan kebutuhan klinis masing-masing pasien.
Prosedur Minim Invasif
Pemasangan filter dilakukan dengan teknik kateterisasi yang minim sayatan, tidak memerlukan pembedahan besar, dan umumnya dilakukan dengan bius lokal.
Waktu Pemulihan Singkat
Karena prosedurnya minim invasif, pasien umumnya dapat kembali beraktivitas dalam waktu singkat setelah pemasangan.
Menurunkan Risiko Kematian pada Pasien Berisiko Tinggi
Filter ini berpeluang menurunkan risiko emboli paru berulang pada pasien dengan riwayat DVT berat.
Risiko atau Komplikasi Filter Vena Cava
Secara umum pemasangan filter vena cava adalah prosedur yang terbilang aman. Namun, tetap ada risiko yang mungkin terjadi, yaitu :
Reaksi alergi: Beberapa orang mungkin alergi cairan pewarna kontras yang dokter suntikkan selama prosedur untuk memperjelas citra sinar-X.
Komplikasi: perdarahan atau infeksi pada area pemasangan kateter.
Kerusakan vaskular: Cedera pada pembuluh darah memang bisa terjadi, namun pada kasus yang sangat jarang.
Perangkat filter bermasalah: Hal ini dapat memicu terbentuknya lubang pada vena cava inferior.
Terbentuk gumpalan darah: Terjadi pembekuan darah pada vena cava inferior atau emboli paru.
Masalah ginjal: Gagal ginjal juga bisa terjadi sebagai efek samping prosedur, tapi lagi-lagi risiko ini sangat jarang terjadi.
Jika Anda merasa khawatir dengan risiko yang mungkin terjadi, sebelum tindakan konsultasikan dulu semuanya dengan dokter Anda. Dengan memahami berbagai risiko di atas dan antisipasinya Anda akan semakin siap menjalani prosedur ini.
Perawatan Pascaprosedur Filter Vena Cava
Setelah pemasangan filter IVC inilah beberapa hal yang perlu Anda lakukan:
Anda akan berada dalam pantauan tenaga medis pasca tindakan untuk memonitor organ-organ vital sembari Anda beristirahat di ruang rawat.
Minumlah banyak cairan untuk mengeluarkan cairan pewarna yang disuntikkan saat prosedur.
Ikuti petunjuk perawatan dari dokter Anda dengan patuh, termasuk mengikuti jadwal kontrol dengan teratur.
Tindakan pemasangan filter vena cava adalah langkah penting dalam mencegah komplikasi serius akibat bekuan darah pada pasien dengan risiko emboli paru. Jika Anda atau orang terdekat membutuhkan prosedur ini, pastikan penanganannya dilakukan oleh tim medis profesional di fasilitas tepercaya.
Rumah Sakit Royal Progress menyediakan layanan Radiologi Intervensi dengan teknologi mutakhir dan dokter spesialis berpengalaman demi mendukung proses penyembuhan Anda secara optimal.
Venous Thromboembolism: Causes, Symptoms and Treatment - Cleveland Clinic
Inferior Vena Cava Filters: What to Know - WebMD
Inferior Vena Cava (IVC) Filter Placement - Apollo Hospitals
Survival Effects of Inferior Vena Cava Filter in Patients With Acute Symptomatic Venous Thromboembolism and a Significant Bleeding Risk - ScienceDirect
Perkembangan teknologi medis telah menghadirkan beragam metode pengobatan yang lebih efisien sekaligus minim risiko. Salah satunya adalah microwave ablation, metode medis yang banyak digunakan buat menangani tumor tanpa perlu pembedahan besar. Metode ini cocok bagi pasien yang khawatir dengan risiko komplikasi dari operasi besar, seperti perdarahan atau masa pemulihan lama. Dengan pendekatan minimal invasif, pemulihannya […]
Infeksi hati yang membentuk kantung nanah atau abses hati sering kali berkembang tanpa gejala khas, sehingga sulit terdeteksi sejak awal. Dalam kondisi seperti ini, pemasangan kateter drainase pada abses hati menjadi opsi efektif buat mengeluarkan nanah tanpa perlu operasi besar. Metode ini memanfaatkan panduan pencitraan untuk memastikan akurasi sekaligus keamanan selama tindakan berlangsung. Dengan mekanisme […]
Gangguan aliran darah ke otak bisa berdampak fatal bila tanpa penanganan yang tepat. Salah satu pemeriksaan penunjang yang penting untuk mendeteksinya adalah angiografi karotis. Pemeriksaan ini memberikan gambaran rinci mengenai kondisi pembuluh darah di leher dan otak, sehingga dokter dapat menentukan tindakan medis yang paling akurat sebelum risiko terjadi. Pengertian Angiografi Karotis Angiografi karotis adalah […]
Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?
Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Rumah Sakit Royal Progress adalah rumah sakit swasta di pusat Kota Jakarta Utara dengan layanan IGD respon cepat 24 jam dan layanan unggulan di bidang bedah ortopedi dan tulang belakang.