Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Apa Itu Plasenta Previa? Ketahui Gejalan dan Penanganannya

Apa Itu Plasenta Previa? Ketahui Gejalan dan Penanganannya

24/09/2025

Di antara sejumlah gangguan terhadap plasenta ketika kehamilan, ada kondisi yang bernama plasenta previa. Apa itu plasenta previa? Plasenta previa adalah kondisi di mana sebagian atau seluruh plasenta menempel di bagian bawah rahim, bukan di atas sebagaimana mestinya.

Karena berisiko serius, ibu dengan kondisi ini perlu menjalani perawatan di rumah sakit agar kesehatan diri dan janin dapat terpantau dengan baik.

Jenis-jenis Plasenta Previa

Jenis Jenis Plasenta Previa
Jenis-jenis Plasenta Previa

Plasenta previa diklasifikasikan berdasarkan sejauh mana plasenta menutupi atau mencapai serviks, yang memengaruhi risiko perdarahan dan rencana persalinan:

  • Plasenta previa totalis: plasenta menutupi seluruh internal os serviks sehingga persalinan per vaginam tidak memungkinkan.
  • Plasenta previa partialis: plasenta menutupi sebagian internal os serviks, memerlukan persalinan sesar.
  • Plasenta previa marginalis: tepi plasenta hanya menyentuh margin serviks, berisiko perdarahan meski sebagian besar masih terbuka.
  • Plasenta letak rendah (lateral): plasenta menempel di segmen bawah rahim dalam jarak ≤2 cm dari ostium serviks, tetapi tidak menutupinya sepenuhnya.

Plasenta Previa, Berbahayakah?

Plasenta letak rendah sudah jauh lebih terkendali berkat kemajuan medis. Alhasil, kematian ibu yang dulu sempat menjadi kekhawatiran utama kini jarang sekali terjadi. Meski begitu, kondisi ini tetap berbahaya. Ancaman utamanya justru lebih besar bagi bayi.

Data menunjukkan angka kematian perinatal masih berada di kisaran 4-8%. Sebagian besar kasus bukan disebabkan oleh plasenta letak rendah secara langsung, melainkan oleh komplikasi akibat kelahiran prematur.

Artinya, walau keselamatan ibu lebih aman dibanding dulu, bahaya plasenta previa terhadap bayi masih sangat signifikan. Bukan hanya kematian perinatal, dampak plasenta previa pada janin meliputi gangguan pertumbuhan janin dan kelainan bawaan.

Gejala Plasenta Previa

Gejala khas plasenta previa biasanya muncul setelah usia kehamilan 20 minggu, dengan tanda utama berupa perdarahan tanpa rasa sakit:

  • Vaginal bleeding: perdarahan merah segar yang dapat ringan hingga berat, sering kali terhenti sendiri lalu berulang kembali.
  • Tanpa nyeri: perdarahan tidak disertai kram atau nyeri abdomen, berbeda dengan abruptio placentae.
  • Dipicu aktivitas: pendarahan kadang dipicu oleh hubungan seksual atau pemeriksaan dalam, tapi bisa juga terjadi spontan.
  • Kontraksi ringan: beberapa wanita mengalami kontraksi prakontraksi atau sensasi tekanan di panggul.
  • Potensi tanda prematur: dalam kasus tertentu, kontraksi dapat menyerupai persalinan dini.

Penyebab

Hingga kini, dokter belum dapat memastikan apa penyebab plasenta previa. Namun, peluang terjadinya kondisi ini lebih tinggi pada wanita dengan faktor risiko berikut:

1. Riwayat Operasi Sesar

Plasenta letak rendah banyak dikaitkan dengan riwayat persalinan secara sesar. Semakin sering seorang perempuan menjalani operasi sesar, semakin tinggi pula kemungkinan mengalami kondisi ini.

Jika seorang wanita hanya pernah sesar sekali, risikonya sekitar 4,5 kali lebih besar. Namun, bagi wanita yang sudah menjalani empat kali operasi sesar, risikonya melonjak hingga hampir 45 kali lipat.

2. Jaringan Parut pada Rahim

Jaringan parut di rahim juga bisa menjadi faktor yang memengaruhi. Bekas luka pada lapisan rahim (endometrium) dapat menghambat implantasi normal, sehingga plasenta cenderung melekat di bagian bawah rahim. Tak jarang plasenta bahkan sampai menutupi serviks.

Kondisi ini dapat muncul akibat operasi terdahulu, tindakan kuret, ataupun intervensi medis lainnya.

3. Usia Tua ketika Mengandung

Seiring bertambahnya usia, risiko seorang ibu terkena plasenta letak rendah juga semakin besar. Data menunjukkan bahwa perempuan berusia di atas tahun menghadapi risiko hampir 9 kali lebih tinggi daripada perempuan di bawah usia 20 tahun.

Diagnosis

Diagnosis plasenta previa dimulai dengan pemeriksaan posisi plasenta di pertengahan kehamilan. Definisinya adalah, plasenta tergolong letak rendah jika tepinya berjarak kurang dari 20 mm dari ostium setelah usia kehamilan 16 minggu.

Apabila dokter mencurigai adanya plasenta letak rendah sewaktu USG rutin, maka dokter akan menganjurkan tindak lanjut dengan USG transvaginal (TVS) pada usia kehamilan 32 minggu karena TVS lebih aman dan akurat daripada metode pencitraan lainnya.

Jika pada usia kehamilan 32 minggu kondisi tersebut masih ada tetapi ibu tidak menunjukkan gejala, pemeriksaan tambahan di sekitar minggu ke-36 akan membantu dokter memutuskan cara persalinan yang tepat.

Selain itu, mengukur panjang leher rahim juga bermanfaat sebagai penilaian tambahan. Jika serviks terlalu pendek sebelum 34 minggu, risikonya lebih besar untuk mengalami persalinan prematur serta perdarahan serius ketika menjalani operasi sesar.

Penanganan

Terdapat sejumlah cara penanganan plasenta previa, di antaranya:

1. Menunda Waktu Persalinan

Untuk mengurangi risiko kelahiran prematur, dokter akan mengupayakan agar bayi tetap di dalam kandungan selama kondisi memungkinkan. Target yang diupayakan adalah setidaknya setelah 36 minggu.

Namun, jika terpaksa harus melahirkan lebih awal, tes kematangan paru janin (lewat analisis cairan ketuban) akan dilakukan untuk menilai kesiapan bayi hidup di luar rahim.

2. Transfusi Darah

Plasenta letak rendah kerap menimbulkan perdarahan serius sebelum persalinan (perdarahan antepartum). Dalam kondisi ini, dokter akan memberikan transfusi darah agar hematokrit ibu tetap berada di angka minimal 30%. Tujuannya adalah untuk memastikan pasokan oksigen tercukupi dan kondisi ibu terjaga.

3. USG Berkala

Dokter juga dapat menggunakan USG secara berkala untuk memantau posisi plasenta, mengingat ada kemungkinan bergeser ke atas ketika rahim membesar, sekaligus menilai tumbuh kembang dan kesehatan bayi. Hasil pemantauan ini menjadi dasar dalam menentukan waktu dan metode persalinan.

4. Pemantauan Detak Jantung Janin

Detak jantung janin dipantau sebagai salah satu cara mengevaluasi kondisi kesehatan bayi. Pemeriksaan ini umumnya berupa tes non-stres atau profil biofisik yang berguna untuk mendeteksi dini tanda bahaya jika suplai oksigen ke janin berkurang.

5. Pemberian Glukokortikoid

Jika plasenta letak rendah menimbulkan risiko kelahiran prematur, glukokortikoid dapat menjadi salah satu terapi pilihan. Pemberian obat seperti betametason atau deksametason kepada ibu bertujuan mendukung pematangan paru-paru dan organ vital janin sebelum persalinan.

Waktu pemberian yang paling optimal biasanya antara usia kehamilan 24-34 minggu.

6. Terapi Tokolitik

Untuk menunda persalinan sebelum waktunya, dokter terkadang memberikan terapi tokolitik. Jenis obat ini berfungsi melemaskan otot rahim sekaligus menekan kontraksi, terutama bila ada ancaman perdarahan atau persalinan dini.

7. Operasi Sesar

Operasi sesar menjadi cara persalinan yang paling aman (dan paling dianjurkan) untuk perempuan dengan plasenta letak rendah. Prosedur ini biasanya dijadwalkan pada usia kehamilan 36-37 minggu agar bayi lahir sebelum persalinan alami atau perdarahan hebat terjadi. Namun, jika perdarahan sudah terjadi lebih awal, operasi sesar darurat mungkin perlu segera dilakukan demi keselamatan ibu dan bayi.

Mengurangi Risiko Plasenta Previa

Berikut beberapa langkah yang dapat membantu mengurangi risiko plasenta previa atau meminimalkan komplikasinya:

  • Hindari merokok dan konsumsi alkohol selama kehamilan.
  • Hindari penggunaan narkoba, seperti kokain, yang terkait peningkatan risiko plasenta previa.
  • Batasi prosedur invasif pada rahim (kuretase, histeroskopi) kecuali jika benar-benar diperlukan.
  • Kurangi aktivitas fisik berat dan hindari hubungan seksual penetratif atau pemeriksaan dalam non-medis untuk mencegah perdarahan.
  • Penuhi istirahat sesuai anjuran dokter (bed rest atau aktivitas terbatas) untuk mengurangi tekanan pada serviks.
  • Lakukan pemeriksaan USG antenatal secara rutin untuk deteksi posisi plasenta sedini mungkin dan tindak lanjut jika diperlukan.

Di Rumah Sakit Royal Progress, dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi memastikan penanganan tepat yang profesional bagi ibu dengan plasenta previa. Tim medis kami hadir untuk menjaga keselamatan ibu dan bayi di setiap tahap. Jadwalkan konsultasi Anda hari ini untuk mendukung kehamilan yang lebih aman.

FAQ Plasenta Previa

Bisakah plasenta previa hilang dengan sendirinya?

Ya, bisa! Jika plasenta previa ditemukan di awal kehamilan (sebelum 20 minggu), ada kemungkinan besar akan hilang sendiri karena rahim yang membesar akan "mengangkat" plasenta ke atas.

Apakah saya bisa melahirkan normal jika ada plasenta previa?

Sebagian besar kasus plasenta previa memerlukan operasi caesar untuk keselamatan ibu dan bayi. Persalinan normal hanya mungkin pada kasus plasenta previa marginalis (yang sangat ringan) dengan pengawasan ketat.

Apa yang harus saya lakukan jika didiagnosis plasenta previa?

  • Istirahat yang cukup dan hindari aktivitas berat
  • Jangan berhubungan seksual
  • Hindari pemeriksaan dalam yang tidak perlu
  • Segera ke dokter jika ada perdarahan
  • Rutin kontrol kehamilan sesuai jadwal.

Apakah plasenta previa akan berulang di kehamilan berikutnya?

Risiko berulang sekitar 2-3%. Jika Anda pernah mengalami plasenta previa, pastikan memberitahu dokter di kehamilan selanjutnya.

Jika terjadi plasenta previa, apakah bayi saya akan baik-baik saja?

Dengan perawatan medis yang tepat, sebagian besar bayi lahir sehat. Risiko utama adalah kelahiran prematur jika perdarahan terjadi lebih awal, tapi tim medis akan memantau kondisi bayi dengan cermat.

Kapan saya harus segera ke rumah sakit?

  • Segera ke rumah sakit jika mengalami:
  • Perdarahan dari vagina dalam jumlah banyak
  • Perdarahan yang tidak berhenti
  • Nyeri perut yang hebat
  • Kontraksi yang kuat dan teratur.

  • Placenta Previa - Journal of Obstetrics and Gynaecology Canada
  • Placenta Praevia and Placenta Accreta: Diagnosis and Management (Green-top Guideline No. 27a) - RCOG
  • Placenta praevia - Better Health Channel
  • Placenta previa - PubMed
  • A Case of Vaginal Stillbirth in the Presence of Placenta Previa at 33 Weeks of Gestation - Chinen - 2016 - Case Reports in Obstetrics and Gynecology - Wiley Online Library
  • Abnormal placentation: evidence-based diagnosis and management of placenta previa, placenta accreta, and vasa previa - PubMed
  • Effect of maternal age and parity on the risk of uteroplacental bleeding disorders in pregnancy - ScienceDirect
  • Placenta Previa - Diagnosis & Treatment - Denver & Colorado - UCHealth
  • Placenta Previa: Symptoms, Causes, and Treatments - WebMD
  • Placenta Previa: Symptoms, Causes & Treatments - Cleveland Clinic
Artikel Lainnya

Waspadai Keputihan Abnormal! Pahami Penyebab, Tanda & Kapan Harus ke Dokter

Beberapa wanita menganggap keputihan adalah hal biasa, padahal kondisi ini bisa jadi penanda adanya gangguan pada organ reproduksi, lho. Ya, keputihan sendiri memang jadi mekanisme alami tubuh demi menjaga kebersihan area kewanitaan. Namun, saat jumlahnya berlebihan, berbau menyengat, atau berubah warna, bisa jadi ini pertanda keputihan abnormal. Masalahnya, tidak sedikit wanita yang mengabaikan perubahan ini […]
06/08/2025

Rekanalisasi Tuba Falopi, Solusi Minim Invasif untuk Atasi Infertilitas

Jika Anda sedang berjuang memperoleh keturunan, penyebabnya bisa jadi bukan pada kualitas sel telur maupun sperma, melainkan penyumbatan tuba falopi. Dalam kasus seperti ini, rekanalisasi tuba falopi menjadi solusi medis paling efektif buat membuka kembali saluran yang tertutup. Bahkan dapat meningkatkan peluang hamil secara alami. Apalagi prosedurnya tidak memerlukan operasi besar serta menawarkan pemulihan lebih […]
25/06/2025

Vaksin HPV : Perlindungan Efektif dari Kanker Serviks

Apa Itu Vaksin HPV? Vaksin HPV adalah salah satu cara paling efektif untuk melindungi diri dari infeksi virus Human Papillomavirus (HPV), yang dikenal sebagai penyebab utama kanker serviks. Kami percaya bahwa edukasi dan pencegahan adalah kunci untuk menjaga kesehatan reproduksi Anda dan keluarga. HPV sendiri merupakan jenis virus yang menyebar melalui kontak kulit ke kulit, […]
15/05/2025
1 2 3 6

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down