Anemia aplastik merupakan kondisi langka namun potensial mengancam jiwa yang ditandai dengan penurunan jumlah semua jenis sel darah. Gangguan ini terjadi ketika sumsum tulang gagal memproduksi jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang memadai.
Sering disebut sebagai "sindrom kegagalan sumsum tulang", anemia aplastik memerlukan perhatian dan pemahaman segera karena tingkat keparahan dan kompleksitasnya.
Beberapa waktu belakangan, publik dikejutkan dengan kabar duka meninggalnya Babe Cabita. Mungkin sebagian orang bertanya-tanya, Babe Cabita sakit apa karena meninggalnya terkesan mendadak. Sakit yang diderita Babe Cabita sebenarnya adalah anemia aplastik.
Untuk memahami anemia aplastik, penting untuk memahami fungsi normal sumsum tulang, yang bertanggung jawab atas produksi sel darah. Pada anemia aplastik, sumsum tulang mengalami kerusakan, sehingga menyebabkan penurunan produksi sel darah.
Jadi, secara definisi, anemia aplastik adalah suatu kondisi medis yang jarang terjadi di mana sumsum tulang gagal memproduksi jumlah sel darah yang cukup.
Kondisi ini dapat menyebabkan beberapa hal:
Ini sebabnya, anemia aplastik dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, mudah memar, infeksi berulang, dan risiko pendarahan yang meningkat.
Anemia aplastik bisa terjadi pada siapa pun di semua umur Akan tetapi, puncak kecil kejadiannya terjadi pada masa kanak-kanak dan puncak kedua terjadi pada kelompok usia 20 hingga 25 tahun.
Dalam banyak kasus penyebab pastinya belum jelas. Namun, menurut beberapa penelitian, anemia aplastik disebabkan oleh reaksi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sumsum tulang.
Selain itu, Anda berisiko lebih tinggi mengalami anemia aplastik jika Anda memiliki:
Anemia aplastik bisa muncul setelah lahir atau diwariskan dari orang tua. Biasanya, anemia aplastik yang muncul setelah lahir lebih umum daripada yang diwariskan. Jika ada riwayat keluarga dengan anemia aplastik, penting bagi saudara kandung untuk diperiksa agar dapat ditangani sejak dini.
Anemia aplastik dapat timbul dengan berbagai gejala, meskipun gejalanya dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya.
Secara umum, anemia aplastik gejalanya meliputi:
Mendiagnosis anemia aplastik melibatkan evaluasi menyeluruh oleh profesional kesehatan. Ini biasanya meliputi tinjauan riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan tes darah untuk menilai jumlah sel darah dan fungsi sumsum tulang.
Selain itu, tes pencitraan seperti biopsi sumsum tulang juga bisa untuk mengkonfirmasi diagnosis dan menentukan sejauh mana kerusakan sumsum tulang.
Setelah terdiagnosis, pendekatan pengobatan untuk anemia aplastik bertujuan untuk mengurangi gejala, mencegah komplikasi, dan merangsang fungsi sumsum tulang.
Pilihan pengobatan dapat meliputi:
Transfusi sel darah merah untuk meredakan gejala anemia dan meningkatkan pengiriman oksigen ke jaringan.
Transfusi trombosit membantu mengendalikan kecenderungan pendarahan dengan meningkatkan jumlah trombosit dalam darah.
Obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh, seperti globulin antithymocyte (ATG) dan siklosporin, mungkin diresepkan untuk menghentikan serangan autoimun pada sumsum tulang.
Pada kasus yang parah atau ketika pengobatan lain gagal, transplantasi sumsum tulang (transplantasi sel induk hematopoietik) mungkin menjadi pertimbangan untuk menggantikan sumsum tulang yang rusak dengan sel-sel induk sehat.
Anemia aplastik adalah kondisi serius yang dapat mengancam hidup. Kurangnya sel darah merah sehat dapat menyebabkan anemia parah dan bahkan gagal jantung karena tubuh kekurangan oksigen.
Ketika jumlah sel darah putih yang sehat tidak mencukupi, risiko infeksi parah meningkat. Tanpa jumlah trombosit yang cukup, pendarahan internal bisa terjadi secara tiba-tiba.
Oleh sebab itu, orang dengan anemia aplastik memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan leukemia mieloid akut, jenis kanker darah yang memengaruhi sumsum tulang.
Anemia aplastik adalah gangguan darah langka namun serius dengan gejala kegagalan sumsum tulang. Akibatnya, ini menyebabkan penurunan produksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Pengenalan dini dan intervensi yang cepat penting untuk meningkatkan hasil dan mencegah komplikasi. Anda bisa langsung berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam jika mengalami beberapa tanda dan gejala anemia aplastik. Buat janji konsultasi praktis tanpa repot di rumah sakit Royal Progress dengan cara klik tautan ini.