Pernahkah Anda merasakan gatal hebat di kaki yang tak kunjung hilang, bahkan setelah berbagai losion dioleskan? Jika Anda memiliki diabetes atau faktor risiko, bisa jadi itu bukan gatal biasa, melainkan kaki gatal diabetes.
Kaki gatal karena diabetes bukan sekadar masalah kulit biasa, seperti iritasi melainkan "alarm" dari kondisi yang lebih dalam atau komplikasi diabetes.
Baca Juga:
Lalu, apa sebenarnya yang membedakan gatal "biasa" dengan kaki gatal akibat diabetes? Apa saja penyebabnya dan bagaimana cara tepat merawat kaki yang "rewel" ini?
Masalah kulit, termasuk kaki gatal, sering kali menjadi gejala awal diabetes tipe 2. Namun, kaki gatal akibat diabetes umumnya baru muncul setelah seseorang mengalami kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu yang lama. Gatal diabetes juga memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya dari gatal biasa.
Berikut ciri-ciri gatal karena diabetes:
Kaki gatal biasa umumnya disebabkan oleh faktor eksternal seperti alergi, udara kering, penggunaan sabun keras, atau iritasi ringan. Rasa gatalnya juga cepat mereda setelah penggunaan pelembap, salep, atau obat kulit.
Sementara itu, gatal diabetes memiliki penyebab yang lebih kompleks, di antaranya:
Neuropati perifer diabetes, yaitu kerusakan saraf di kaki akibat kadar gula darah tinggi kronis. Keadaan ini sering menimbulkan gejala seperti mati rasa, sensasi kesemutan atau terbakar, dan gatal.
Di sisi lain, neuropati juga memicu sistem imunitas untuk mengeluarkan sitokin, protein yang berperan dalam peradangan. Namun, pelepasan sitokin ini justru dapat mengiritasi saraf dan menyebabkan rasa gatal.
Kadar glukosa darah yang persisten tinggi dapat mengganggu sirkulasi vaskular di tubuh bagian bawah, khususnya pada tungkai dan kaki. Kondisi ini berpotensi mengakibatkan penyakit arteri perifer atau penyempitan arteri.
Gangguan sirkulasi ini dapat membuat kulit kekurangan minyak alami (sebum) yang menjaga kelembabannya. Akibatnya, kulit menjadi kering, kasar, mudah mengelupas, dan pecah-pecah, kondisi inilah yang sering memicu rasa gatal.
Penyakit arteri perifer juga bisa menimbulkan gejala lain, seperti:
Hiperglikemia juga mampu melemahkan sistem imunitas, sehingga orang dengan diabetes lebih rentan terkena infeksi kulit akibat bakteri.
Luka kecil, lecet, atau kulit yang pecah bisa menjadi jalan masuk bagi bakteri ke dalam tubuh. Ini dapat menyebabkan infeksi kulit yang terasa gatal, seperti impetigo atau folikulitis.
Lemahnya sistem imunitas juga meningkatkan risiko tubuh terkena infeksi jamur Candida. Infeksi ini umumnya menyebabkan gatal-gatal di area kaki, tepatnya pada sela jari kaki.
Kadar glukosa darah dan trigliserida yang tinggi juga bisa menyebabkan eruptive xanthomatosis. Ini bisa memicu benjolan kuning seukuran kacang polong yang terasa gatal. Benjolan ini biasanya muncul di area seperti kaki, tungkai, lengan, dan punggung tangan.
Kabar baiknya, benjolan ini biasanya akan hilang setelah kadar gula darah stabil. Di sisi lain, tidak semua penderita diabetes mengalami kondisi ini. EX lebih sering terjadi pada pria muda dengan diabetes tipe 1.
NLD merupakan kondisi kulit langka yang memengaruhi sebagian kecil (0,3-1,2%) individu dengan diabetes. Penyebabnya adalah kerusakan kolagen akibat perubahan pada pembuluh darah kecil di bawah kulit.
Peradangan ini bisa muncul sebelum, bersamaan, atau setelah gejala diabetes. Namun, hingga kini belum ditemukan kaitannya dengan seberapa baik gula darah dikontrol.
Gejalanya bisa berupa penebalan pembuluh darah serta munculnya bintik-bintik yang terasa sakit, gatal, atau menyerupai jerawat. Biasanya terjadi di satu atau kedua tulang kering, tapi bisa juga muncul di area lain pada kaki.
Orang yang mengalami neuropati diabetik berisiko terkena lepuhan diabetes (diabetic blisters) atau yang masyarakat kenal borok. Lepuhan ini bisa muncul di jari kaki, telapak kaki, atau bagian tubuh lainnya.
Penyebab pasti lepuhan ini belum terdeteksi, tapi bisa terjadi akibat gesekan atau infeksi kulit saat hiperglikemia. Beberapa lepuhan mungkin tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi ada juga yang terasa gatal.
Biasanya, lepuhan ini akan sembuh dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus. Namun, penting untuk tetap memantau kondisi lepuhan, kapalan, atau luka lainnya karena ada risiko infeksi yang perlu diwaspadai.
Granuloma annulare adalah ruam kulit, benjolan kecil berbentuk cincin atau setengah lingkaran yang muncul akibat peradangan di bawah permukaan kulit. Kondisi ini biasanya muncul di kaki, tangan, siku, atau pergelangan kaki.
Granuloma annulare sering memengaruhi anak-anak yang sehat dan dewasa muda, meskipun bisa terjadi pada orang dari segala usia.
Ruam ini juga tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, bisa memicu rasa gatal. Dalam banyak kasus, granuloma annulare dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa bulan.
Mengelola kaki gatal pada penderita diabetes memerlukan perhatian ekstra.
Berikut beberapa tips atau cara mengatasi gatal pada penderita diabetes:
Apabila kaki gatal Anda tidak kunjung membaik atau malah memunculkan gejala lain (bengkak, infeksi, hingga nanah) segera konsultasi dengan dokter untuk intervensi medis lanjutan. Penanganan cepat juga dapat mencegah komplikasi lebih lanjut.
Dengan memahami perbedaan antara gatal biasa dan kaki gatal diabetes, mengetahui penyebabnya, dan menerapkan perawatan yang tepat, Anda bisa mencegah risiko komplikasi serius.
Untuk konsultasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi Spesialis Penyakit Dalam atau melakukan medical check-up di RS Royal Progress.