Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Apa Itu HIV? Ini Definisi, Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahannya

Apa Itu HIV? Ini Definisi, Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahannya

17/07/2024

Human Immunodeficiency Virus atau HIV adalah gangguan kesehatan yang cukup mengkhawatirkan penduduk dunia karena belum adanya metode pengobatan yang efektif menyembuhkan penderitanya. Di Indonesia sendiri, ada sekitar 515.455 kasus penularan HIV yang tercatat selama Januari hingga September 2023.

Tingginya angka penularan tersebut harus menjadi perhatian semua pihak, termasuk Anda. Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap semua hal yang perlu Anda ketahui tentang penyakit HIV. Dengan informasi ini, Anda bisa melakukan upaya untuk menghindari risiko penularan penyakit tersebut.

Apa itu Penyakit HIV?

HIV adalah satu jenis virus berbahaya yang mampu menghancurkan fungsi imunitas atau kekebalan tubuh penderitanya. Virus ini bekerja dengan memasuki tubuh dan menyebar melalui jaringan pembuluh darah, kemudian mematikan sebanyak mungkin CD4 atau sel darah putih.

CD4 sendiri merupakan sel yang bertanggung jawab membunuh patogen dan serangan penyakit yang masuk ke tubuh manusia. Hancurnya CD4, terutama dalam jumlah sangat besar, akan mengurangi fungsi imunitas tubuh secara signifikan, sehingga penderita akan sangat rentan sakit.

Apa Perbedaan HIV dan AIDS?

Sederhananya, HIV adalah nama virus itu sendiri. Sedangkan AIDS atau Acquired Immunodeficiency Syndrome merupakan stadium perkembangan virus di dalam tubuh yang terinfeksi. Sebagaimana sering Anda dengar, kondisi suatu penyakit biasa menggunakan istilah stadium 1, stadium 2, dan seterusnya.

AIDS adalah stadium puncak atau paling parah dari serangan HIV, sehingga jauh lebih sulit diobati dan dapat mengancam nyawa penderitanya. Kebanyakan pasien HIV mampu menjalani kehidupan sehari-hari layaknya orang sehat selama belum mencapai stadium ini.

Apa Saja Penyebab HIV?

Penularan HIV bisa terjadi dari individu satu ke individu lainnya ketika adanya kontak atau sentuhan langsung cairan tubuh penderitanya dengan orang sehat. Itu meliputi darah, ASI, mani pria, lendir vagina, maupun lendir pra-ejakulasi.

Penyebaran infeksi ini umumnya terjadi dalam beberapa kondisi yaitu:

  • Berhubungan badan (seks) tanpa mengenakan kondom dengan penderita HIV.
  • Pemakaian alat suntik atau injeksi yang sudah pernah digunakan pengidap HIV.
  • Transfusi darah dari pendonor yang mengidap HIV.
  • Tertularnya bayi di dalam rahim atau selama menyusui saat sang ibu telah terdiagnosis HIV.

Gejala HIV

Serangan virus HIV secara keseluruhan memiliki empat tahap, yaitu stadium awal, stadium akut, stadium kronis, dan stadium AIDS, yang masing-masing stadium memiliki gejala berbeda.

Stadium Awal

Pada permulaan seseorang terinfeksi virus ini, biasanya tubuh tidak menunjukkan gejala apa pun. Jika ada, bisa jadi gejalanya cukup ringan sehingga kebanyakan orang tidak akan menyadari bahwa itu merupakan gejala infeksi HIV.

Stadium Akut

Berapa lama masa infeksi HIV? Secara umum, stadium akut akan tercapai pada 14-30 hari pasca infeksi pertama. Pada saat itu, tubuh pasien mulai menampakkan tanda-tanda akut atau menurut ilmu medis dikenal sebagai ARS (Acute Retroviral Syndrome) atau infeksi HIV primer.

Di antara gejala paling umum yaitu suhu tubuh meningkat drastis hingga menggigil, rasa nyeri pada area sendi tulang dan otot, flu, bengkaknya kelenjar getah bening, sakit kepala, dan radang tenggorokan.

Stadium Kronis

Seiring berkembangnya virus HIV dalam tubuh, pasien akan memasuki stadium kronis. Di mana, virus akan aktif berkembang biak namun sangat lambat. Ini sebabnya, pasien hanya mengalami sedikit gejala ringan, bahkan pada banyak kasus, tidak ada gejala sama sekali.

Tahap ini dapat berlangsung selama sepuluh tahun atau lebih tanpa pengobatan, namun beberapa pasien mungkin dapat mengalami perkembangan virus lebih cepat dan lebih parah.

Stadium AIDS

Jika tahap kronis tidak segera ditangani dengan baik, maka infeksi dapat berkembang pesat hingga level AIDS, yang merupakan level puncak paling berbahaya.

Ketika pasien berada di stadium ini, umumnya penyakit akan mengurangi bahkan menghilangkan fungsi imunitas tubuh secara keseluruhan. Dampaknya, pasien menjadi mudah sakit atau mengalami berbagai masalah medis berulang dan berkepanjangan.

Di antara tanda-tanda paling umum pasien memasuki stadium AIDS yaitu mengalami demam berulang atau kambuh-kambuhan, penurunan bobot tubuh secara drastis, masalah pencernaan (diare) kronis, dinding mulut hingga tenggorokan mengalami infeksi cendawan yang parah, dan banyak lagi.

Bagaimana Cara Mendiagnosis HIV?

Ada beberapa metode yang digunakan untuk mendiagnosis virus HIV. Di antara metode paling umum adalah pengujian cairan mulut dan darah. Dalam praktiknya, terdapat tiga jenis pengujian dalam diagnosis HIV, yaitu:

1. Tes Antibodi Cepat (Rapid Test)

Rapid Test HIV
Rapid Test HIV

Pengujian ini dilakukan menggunakan sampel cairan mulut atau darah yang dapat memberikan hasil diagnosis secara cepat hanya dalam 30 menit bahkan kurang.

2. Tes Antigen/Antibodi

Pengujian ini berguna untuk mendeteksi protein HIV di dalam tubuh seseorang yang muncul tidak lama pasca infeksi terjadi. Tes ini mampu mendeteksi virus HIV secara efektif sejak 18-45 hari setelah infeksi berlangsung.

3. Tes RNA (Viral Load)

Pengujian ini berguna untuk mengukur populasi virus secara umum di dalam darah seseorang, termasuk mendeteksi keberadaan virus HIV. Tes RNA efektif mendiagnosis HIV paling cepat 10-33 hari setelah infeksi terjadi.

Biasanya, Tes RNA digunakan untuk memeriksa pasien yang belum lama terpapar virus ini, atau untuk memantau proses pengobatan pada pasien yang telah terdiagnosis.

Bagaimana Mengobati Pasien yang Terdiagnosis HIV?

Obat Antiretoviral
Obat Antiretroviral

Untuk saat ini, pengidap HIV bisa menjalani terapi antiretroviral (ART) yang telah terbukti efektif memperlambat perkembangbiakan virus HIV, menurunkan populasinya, serta menekan terjadinya stadium AIDS.

Di antara manfaat lain terapi ART yaitu:

  • Memperbaiki, memulihkan, dan mempertahankan fungsi imunitas atau kekebalan tubuh penderita, sehingga penderita dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal layaknya orang sehat.
  • Menekan risiko penularan pasien terhadap orang lain, sehingga meningkatkan kenyamanan pasien maupun orang lain untuk saling berinteraksi.

Selama menjalani terapi, penderita HIV wajib mematuhi semua instruksi tim medis yang merawatnya, di antaranya:

  • Mematuhi jadwal konsumsi obat.
  • Menerapkan pola hidup sehat.
  • Manajemen stres yang baik.
  • Menghindari segala perilaku yang berisiko menularkan virus ke orang lain.

Bagaimana Cara Mencegah Penularan HIV?

Saat ini, upaya pencegahan HIV telah berkembang pesat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Ada beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk menghindari risiko tertular, di antaranya:

1. Penggunaan Kondom

Gunakan kondom di setiap aktivitas seksual Anda supaya tidak terjadi kontak antara cairan vagina, sperma, dan cairan pra-ejakulasi selama hubungan intim berlangsung.

2. Profilaksis Pra-Paparan (PrEP)

PrEP merupakan suatu obat medis yang berguna sebagai antiretroviral. Mengonsumsi obat ini sangat disarankan terutama bagi orang yang memiliki potensi tinggi tertular virus HIV.

3. Profilaksis Pasca-Paparan (PEP)

PEP juga merupakan obat medis yang bekerja sebagai antiretroviral, namun penggunaannya ditujukan untuk orang yang terindikasi terpapar HIV.

Contohnya, melakukan transfusi menggunakan darah yang terkontaminasi HIV, penggunaan alat injeksi atau jarum suntik berbarengan dengan penderita HIV, atau belum lama melakukan hubungan intim tanpa kondom dengan penderita virus tersebut. Obat PEP wajib diminum segera dalam 1x72 jam pasca terpapar dan dikonsumsi rutin selama 28 hari tanpa putus.

Nah, itu dia informasi lengkap seputar penyakit HIV. Memiliki pemahaman yang baik terhadap informasi ini sangat penting untuk membantu menjaga diri dan keluarga Anda dari risiko paparan virus ini.

Apabila Anda memiliki keluhan yang mirip seperti gejala di atas dan khawatir hal tersebut terkait dengan penularan HIV, segera hubungi dokter Spesialis Penyakit Dalam di RS Royal Progress untuk mendapat pemeriksaan segera.

RS Royal Progress memiliki tim dan alat medis yang memadai untuk mendiagnosis keberadaan virus HIV dalam tubuh Anda secara cepat dan akurat.

  • What Are HIV and AIDS? - HIV.gov
  • Living with HIV - HIV.gov
  • HIV and AIDS - Basic facts - UNAIDS
  • HIV & AIDS: Causes, Symptoms, Treatment & Prevention - Cleveland Clinic
  • HIV and AIDS - Living with - NHS
Artikel Lainnya

Apa Itu Kanker Hati? Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Merasakan nyeri samar di abdomen kanan atas, kelelahan tak kunjung hilang, atau kulit berubah warna menjadi kuning? Jangan anggap sepele! Gejala-gejala ini bisa menjadi pertanda adanya masalah serius pada hati, termasuk ancaman kanker hati. Penyakit tumor ganas yang sering disebut "pembunuh diam-diam" ini kerap berkembang tanpa peringatan dini yang jelas. Oleh karena itu, mari telaah […]
22/05/2025

Mengenal Penyakit Sirosis Hati: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Pernahkah Anda membayangkan organ sekuat hati bisa menjadi "keras" dan kehilangan fungsinya secara perlahan? Sirosis hati, sebuah kondisi yang sering kali datang tanpa disadari, bukan sekadar penyakit hati biasa. Penyakit yang terkenal juga sebagai sirosis hepatis adalah perjalanan panjang kerusakan yang diam-diam bisa menggerogoti kesehatan dan membawa konsekuensi serius bagi seluruh tubuh. Namun, apa penyebab […]
20/05/2025

Mengenal Penularan Hepatitis A, B, C, D, E dan Cara Efektif Mencegahnya

Penularan hepatitis masih menjadi tantangan besar dalam dunia kesehatan. Sebab, penyakit yang menyerang hati ini berisiko mendatangkan komplikasi parah, mulai dari sirosis hingga kanker hati, terutama jika penanganannya tidak maksimal atau terlambat. Sayangnya, masih banyak banyak orang belum paham bahwa hepatitis bukan hanya disebabkan oleh infeksi virus, tetapi juga bisa karena kebiasaan gaya hidup atau […]
19/05/2025

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Berasa lelah akut gan?

Ayo Cek Sekarang 
Klik Disini !

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down