Munculnya benjolan di bawah dagu bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang perlu Anda waspadai Namun, Anda jangan khawatir berlebihan karena benjolan ini tidak melulu masalah medis serius.
Jadi, benjolan yang muncul di tubuh terdiri atas dua karakteristik. Pertama, benjolan yang sifatnya serius dan membutuhkan penanganan segera. Kedua, benjolan tidak berbahaya. Penyebab munculnya pun bervariasi.
Berikut 10 kondisi yang memungkinkan menyebabkan benjolan di bawah dagu.
Salah satu penyebab benjolan di bawah dagu yang paling umum terjadi adalah pembengkakan kelenjar getah bening. Kondisi ini kerap terjadi akibat infeksi seperti flu, sakit tenggorokan, infeksi gigi, bahkan gangguan imun seperti lupus dan rheumatoid arthritis.
Kelenjar getah bening berfungsi sebagai filter untuk melawan infeksi, sehingga saat tubuh sedang melawan infeksi, kelenjar getah bening bisa membengkak sebagai reaksi alami.
Umumnya, benjolan di leher bawah dagu ini tidak sakit, saat tersentuh juga terasa lunak. Benjolan juga dapat sembuh dengan sendirinya. Nantinya dokter akan meresepkan antibiotik atau obat antivirus sesuai penyebab dari pembengkakan ini.
Lipoma adalah benjolan lemak yang tumbuh di bawah kulit. Umumnya lipoma tidak berbahaya dan tidak nyeri, tetapi bisa mengganggu jika ukurannya besar atau terletak di area yang sensitif.
Pada kondisi ini, sebaiknya segera datangi pusat kesehatan terdekat untuk mendapat diagnosis dan penanganan yang sesuai. Dengan begitu, benjolan di bagian bawah dagu Anda bisa terkelola dengan baik dan tidak memicu masalah baru.
Tumor berbeda dengan kanker yang tingkat keseriusan medisnya berbahaya. Tumor, khususnya tumor jinak tergolong dalam penyakit tidak berbahaya. Hal ini karena ia tidak menyebar alias hanya ada di satu titik saja.
Dalam kasus benjolan muncul di bawah dagu, ada tiga jenis tumor jinak yang mungkin menjadi pemicunya, yaitu Lipoma, Kista dan Fibroma.
Fibroma umumnya berbentuk bulat dengan tekstur lunak atau keras yang mana kehadirannya mampu memengaruhi jaringan ikat.
Penyebab fibroma bisa karena iritasi atau trauma pada jaringan bawah kulit (epidermis). Seperti tumor jinak lain, fibroma juga bisa tumbuh hingga berukuran besar. Apabila sudah membesar dan mengganggu, satu-satunya tindak medis yang bisa dilakukan adalah pembedahan untuk mengangkatnya.
Kista sebasea atau kista epidermoid adalah kantong kecil berisi cairan yang dapat terbentuk di bawah kulit, termasuk di bawah dagu.
Penyebabnya beragam, mulai dari sumbatan kelenjar ludah hingga infeksi. Kista ini biasanya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan rasa nyeri, tetapi bisa menjadi nyeri jika terinfeksi.
Selain itu, perhatikan ukurannya. Saat kista tumbuh semakin besar maka ia akan menekan area sekitarnya sehingga memunculkan rasa tidak nyaman.
Abses gigi atau infeksi pada akar gigi dapat menyebabkan benjolan yang menyakitkan di bawah dagu. Umumnya, Anda akan merasakan gejala penyerta jika mengalaminya, seperti nyeri hebat di gigi yang bersinggungan langsung dengan akar yang bermasalah bahkan hingga ke telinga atau leher, bengkak, dan demam.
Infeksi saluran pernapasan atas, seperti radang tenggorokan atau flu bisa memicu menyebabkan kelenjar getah bening yang lokasinya di bawah dagu membengkak. Namun, benjolan ini bukan gejala utama. Ada gejala lain yang mungkin Anda rasakan, termasuk sakit tenggorokan, demam, juga pilek.
Selanjutnya gondok. Ini adalah kondisi medis di mana terjadi pembengkakan kelenjar tiroid yang terletak di leher. Kondisi ini bisa menyebabkan benjolan di bawah dagu atau leher, serta gejala lain seperti kesulitan menelan dan perubahan suara.
Penyebab gondok beraneka ragam, mulai dari kekurangan yodium hingga penyakit, seperti penyakit autoimun atau masalah dengan tiroid.
Biasanya, benjolan gondok tidak menimbulkan rasa nyeri. Namun, benjolan ini bisa mengganggu sistem pernapasan, memengaruhi kemampuan berbicara, hingga menelan makanan dalam ukuran besar.
Radang amandel, atau tonsilitis, terjadi ketika amandel mengalami infeksi akibat bakteri atau virus. Dalam kondisi yang lebih serius, infeksi ini tidak hanya mempengaruhi amandel tetapi juga dapat menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher, termasuk area di bawah dagu.
Ketika terjadi infeksi seperti radang amandel, kelenjar getah bening bisa membengkak sebagai respons tubuh dalam melawan infeksi tersebut. Pembengkakan ini biasanya disertai dengan gejala lain seperti sakit tenggorokan, demam, dan kesulitan menelan
Masyarakat awam kerap menyebut gondongan sama dengan gondok. Padahal aslinya keduanya merupakan hal yang berbeda meski keduanya juga menyebabkan terjadinya pembengkakan pada dagu dan leher.
Gondongan merupakan penyakit akibat infeksi paramyxovirus yang menyerang kelenjar parotis. Kelenjar parotis adalah kelenjar air liur yang lokasinya ada di depan dekat telinga.
Sedangkan gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid, yang terjadi akibat kekurangan yodium atau penyakit autoimun.
Tidak melulu kanker, tetapi ada potensi ini adalah kanker jika benjolannya keras dan terasa sakit saat disentuh. Gejala lain yang menyertainya bervariasi tergantung pada jenis kanker yang Anda derita. Untuk ini, Anda harus mengunjungi penyedia layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Selain bawah dagu ada benjolan, umumnya akan muncul gejala lain, seperti
Pengobatannya pun bervariasi, bisa dengan kemoterapi, radiasi, hingga operasi pengangkatan jaringan yang membengkak. Penanganannya juga disesuaikan dengan riwayat medis saat ini, jenis kanker, dan stadiumnya.
Penanganan benjolan di bawah dagu tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika Anda ragu, langkah terbaik tentu saja melakukan konsultasi dengan dokter Spesialis Penyakit Dalam di RS Royal Progress. Dengan berkonsultasi, Anda bisa mendapatkan gambaran terkait benjolan yang Anda alami, juga mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat untuk kondisi Anda.
_dwszmLcDv.png?updatedAt=1704949120629)
.png?updatedAt=1724667298832)
