Cedera meniskus sangat umum dialami atlet dan masyarakat umum karena olahraga dan bertambahnya usia, cedera ini menyebabkan lutut terasa sakit. Bahkan, penderitanya akan kesulitan saat berjalan.
Meski begitu, saat ini sudah ada berbagai metode pengobatan untuk cedera tersebut. Sehingga, penderitanya bisa kembali berjalan dengan normal tanpa rasa sakit lagi.
Untuk mengetahui bagaimana cara mengobati cedera tersebut, simak penjelasannya berikut. Sebab kami sudah menyiapkan berbagai pembahasan menarik untuk Anda.
Baca Juga
Cedera meniskus adalah kondisi ketika bagian meniskus yang ada pada lutut mengalami luka robek. Oleh sebab itu, cedera ini juga disebut sebagai sebagai meniskus robek.
Akibat dari cedera ini adalah adanya gangguan mobilitas karena lutut akan terasa sangat sakit. Bahkan pada kondisi tertentu, penderita tidak dapat berjalan sama sekali.
Mungkin Anda belum mengetahui apa itu meniskus. Melansir buku Diagnosis Diferensial Nyeri Lutut, meniskus adalah jaringan tulang rawan yang memiliki sifat elastis dan membentuk huruf C atau seperti bulan sabit.
Jaringan ini berada di antara tulang paha dan tulang kering. Meniskus berfungsi sebagai bantalan yang bisa meredam guncangan dan melindungi sendi saat Anda melakukan berbagai aktivitas.
Berdasarkan jenis robekannya, ada tiga jenis cedera pada meniskus yaitu:
Cedera pada meniskus dengan robekan radial merupakan yang paling umum. Robekannya terjadi pada area avaskular yang tidak ada aliran darah di dalamnya. Oleh sebab itu, cedera ini cukup sulit untuk sembuh.
Jika penderita tidak segera mengatasinya, maka robekannya semakin meluas. Bahkan membentuk parrot beak tear yang lebih parah dan perlu perawatan lebih rumit.
Robekan vertikal atau longitudinal merupakan jenis robekan di tengan jaringan meniskus membentuk celah vertikal. Dari pada cedera radial, jenis vertikal jauh lebih parah.
Sebab, jika telat dalam mengatasinya, robekan tersebut akan semakin lebar dan membentuk bucket handle tear. Robekan tersebut menyebabkan lutut terkunci dan penderita tidak dapat menggerakannya.
Robekan horizontal terjadi ketika permukaan luar meniskus robek dan sedikit terkelupas. Jika kondisinya lebih parah robekan akan semakin luas dan menyebabkan kondisi flap tear.
Jika membandingkannya dengan dua jenis robekan lainnya, horizontal merupakan kondisi yang paling ringan. Bahkan penderita bisa merawatnya secara tradisional dan tidak memerlukan tindak operasi.
Gejala umum terjadinya cedera pada meniskus lutut adalah timbulnya rasa sakit dan nyeri saat menggerakkan kaki. Meski demikian, rasa sakit ini tidak akan langsung muncul sesaat setelah terjadinya robekan pada meniskus.
Terutama jika robekannya kecil dan tidak terlalu parah. Rasa sakit tersebut akan muncul ketika robekan semakin parah dan adanya peradangan.
Selain rasa sakit, ada beberapa gejala lainnya ketika meniskus Anda mengalami cedera. Di antaranya adalah:
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan cedera pada meniskus. Misalnya saja benturan pada lutut, gerakan memutar yang ekstrem, trauma langsung pada lutut, dan masih banyak lainnya.
Selain itu ada berbagai faktor lain pemicu robeknya meniskus hingga menyebabkan cedera, yaitu:
Usia menjadi salah satu faktor risiko terjadinya cedera meniskus yang tidak dapat Anda hindari. Semakin bertambahnya usia, pelumas antar sendiri semakin berkurang.
Sehingga tulang rawan juga menjadi tidak licin lagi, bahkan semakin bergerigi. Hal ini yang menyebabkan meniskus lebih rentan robek dan mengalami peradangan.
Pada lansia yang mengalami osteoartritis resiko cedera pada meniskus jauh lebih tinggi. Bahkan, hanya dengan melakukan gerakan bisa bisa menyebabkan robeknya meniskus.
Hampir sebagian besar kasus cedera meniskus terjadi karena kesalahan saat berolahraga. Misalnya saja gerakan olahraga yang terlalu agresif dan banyak bergerak.
Terutama saat melakukan gerakan yang harus memutar bagian kaki dan lutut. Jenis olahraga yang biasanya menjadi penyebab terbesar cedera ini adalah basket, sepak bola, angkat beban, dan masih banyak lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, ternyata tanpa Anda sadari banyak sekali aktivitas yang membebani meniskus. Misalnya mengangkat beban terlalu berat, jongkok, dan sebagainya.
Jika Anda melakukan aktivitas tersebut secara berlebihan, maka tidak menutup kemungkinan terjadinya cedera pada meniskus. Oleh sebab itu, mulai saat ini Anda perlu membatasi dan mengimbangi aktivitas tersebut.
Untuk mengobati meniskus yang robek ada beberapa pilihan yang bisa Anda ambil. Pertama adalah perawatan non-bedah atau tanpa operasi. Anda bisa memilih metode ini apabila cedera tidak terlalu parah.
Caranya juga cukup mudah yaitu Anda hanya perlu beristirahat dan mengurangi aktivitas lutut. Setelah itu, kompres bagian yang bengkak dengan es dan memposisikan kaki lebih tinggi.
Untuk menghilangkan rasa sakitnya, dokter akan memberikan obat antiradang dan antinyeri. Sedangkan metode kedua adalah metode beda atau dengan proses operasi.
Operasi meniskus menggunakan prosedur artroskopi lutut. Yaitu, memasukkan tabung kecil dengan kamera untuk melihat kondisi meniskus Anda.
Setelah itu, dokter akan melakukan berbagai tindak lanjutan. Misalnya memperbaiki jaringan meniskus dengan menjahit, mengangkat potongan, atau mengangkat seluruh bagian meniskus.
Untuk menentukan metode apa yang paling cocok, pasien harus berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter. Anda bisa melakukan konsultasi dengan Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi di Royal Sports Medicine Centre.
Kami memiliki dokter spesialis profesional dan berpengalaman. Sehingga, cedera meniskus Anda dapat teratasi dengan tepat dan cepat.