Bahu adalah salah satu sendi paling fleksibel dalam tubuh manusia, namun fleksibilitas itu pula yang membuatnya sangat rentan terhadap cedera. Salah satu tipe cedera paling umumnya ialah dislokasi bahu, kondisi ketika tulang lengan atas Anda keluar dari tempatnya di soket bahu.
Meski sering dikira cedera ringan, kondisi ini sebenarnya bisa menyebabkan komplikasi serius seperti cedera saraf atau kekambuhan berulang. Karena itu, penting untuk mengenali gejalanya sejak awal dan memahami penanganan yang tepat agar pemulihannya optimal. Mari kita bahas detailnya!
Dislokasi bahu merupakan keadaan ketika tulang humerus (lengan atas) keluar dari soket bahu (glenoid), entah sebagian maupun keseluruhan. Tipe dislokasi shoulder atau bahu ini terbilang paling umum terjadi akibat adanya rongga dangkal di sendi bahu dan pergerakannya lumayan luas.
Berdasarkan arah terlepasnya tulang, ada dua jenis dislokasi ini, yaitu:
Dislokasi ini termasuk yang paling sering terjadi karena tulang tulang lengan atas terdorong ke depan dalam aktivitas sehari-hari, misalnya ketika melempar bola atau terjatuh dengan posisi tangan terbuka. Hal ini terjadi akibat posisi tangan yang terlalu terbuka atau ditarik ke belakang secara tiba-tiba.
Karena itulah, atlet atau korban kecelakaan karena benturan kuat pada bagian depan bahu kerap mengalami dislokasi ini.
Ketika tidak ada penanganan yang optimal, kondisi ini bisa terjadi berulang. Alhasil, sejumlah beberapa kasus membutuhkan perbaikan bankart, yaitu prosedur bedah untuk memperkuat stabilitas sendi bahu.
Jenis ini lebih jarang dan umumnya terjadi karena kejang otot hebat seperti pada penderita epilepsi atau saat disetrum listrik. Dalam kasus ini, tulang terdorong menuju arah belakang soket.
Karena gejalanya cenderung lebih samar dan sulit terdeteksi lewat pemeriksaan biasa, dislokasi ini bisa terlambat didiagnosis.
Kondisi dislokasi bahu bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti:
Olahraga yang kerap melibatkan kontak fisik atau risiko jatuh yang tinggi dapat menjadi pemicu dislokasi, misalnya sepak bola, bola voli, ski, senam, atau gulat,. Dalam situasi ini, gerakan tiba-tiba, benturan keras, atau jatuh dengan posisi tangan salah berisiko menjadi tulang bahu keluar dari soketnya.
Kecelakaan motor atau mobil kerap mengakibatkan bahu terbentur dashboard, setang, maupun aspal secara langsung. Benturan yang kuat ini mampu menggeser tulang bahu Anda dari tempatnya, baik secara total maupun sebagian.
Reaksi spontan tubuh ketika terjatuh umumnya adalah menahan diri memakai tangan. Saat itulah, tekanan dari tubuh yang jatuh akan langsung tertumpu pada bahu dan lengan Anda, sehingga berisiko memicu dislokasi, khususnya jika posisi jatuh tidak tepat.
Kejang otot hebat akibat epilepsi atau sengatan listrik dapat memicu kontraksi otot yang ekstei. Saat otot-otot sekitar bahu Anda berkontraksi terlalu kuat, mereka bisa menarik tulang keluar dari soket, sehingga bisa mendorong terjadinya dislokasi bahu posterior.
Gerakan memutar lengan terlalu jauh, seperti saat mengangkat beban berlebihan atau melempar benda berat secara mendadak, akan menarik tulang humerus keluar dari tempatnya. Hal ini terjadi saat beban atau gaya pada sendi melebihi kapasitas normal yang bisa jaringan ligamen tahan.
Meskipun dapat terjadi pada siapa pun, tapi beberapa golongan risiko lebih tinggi mengalami dislokasi ini, yaitu:
Atlet di usia remaja sampai dua puluhan ini, aktivitas fisik intens terbilang sering terjadi, terutama jika olahraganya rentan berkontak fisik. Posisi tangan yang ekstrim selama latihan atau pertandingan akan meningkatkan risiko dislokasi, apalagi ketika otot bahu belum cukup tangguh menopang sendi.
Seiring bertambahnya usia, tulang akan berubah lebih rapuh dan massa otot pun ikut berkurang. Refleks yang makin lambat juga membuat lansia lebih mudah terjatuh. Semua faktor ini akhirnya membuat lansia lebih rentan mengalami dislokasi, bahkan akibat cedera ringan sekalipun.
Orang-orang yang punya yang sendi terlalu lentur atau elastis, seperti penderita sindrom Ehlers-Danlos, lebih berisiko mengalami dislokasi. Sebab, jaringan ligamen dan kapsul sendi mereka lebih longgar, sehingga tulang akan lebih mudah tergelincir keluar dari soket.
Ketika punya riwayat mengalami dislokasi bahu, maka potensi terjadinya kekambuhan sangat tinggi, apalagi jika Anda tidak melakukan perbaikan bankart atau latihan penguatan otot secara berkala. Kekambuhan ini mungkin terjadi karena struktur penyokong sendi menjadi lebih lemah setelah cedera pertama.
Gejala dislokasi bahu biasanya cukup jelas dan terasa langsung setelah cedera.
Beberapa ciri-ciri dislokasi bahu yang perlu diwaspadai antara lain:
Ketika sudah merasakan gejala di atas, maka penanganan dislokasi bahu tidak boleh ditunda agar tulang tidak semakin menjauh dari posisinya. Biasanya penanganan ini terdiri atas:
Dokter akan mengembalikan tulang Anda menuju soketnya lagi melalui prosedur manual. Biasanya proses ini membutuhkan obat bius, pelemas otot, maupun sedasi, agar proses tidak terlalu menyakitkan bagi pasien.
Tindakan ini jadi pilihan ketika dislokasi terjadi berulang atau ada robekan jaringan di sekitar bahu. Prosedur ini juga menjadi solusi jika ternyata ada kerusakan saraf atau pembuluh darah di sekitar tulang.
Setelah reposisi, akan ada penyangga yang berguna untuk memastikan posisi bahu terjaga dan mengurangi gerakan yang tidak diperlukan. Pemakaian penyangga ini biasanya selama beberapa minggu sampai kondisi pahu pulih.
Penderita dislokasi juga bisa melakukan terapi mandiri agar proses penyembuhan lebih cepat.
Caranya adalah:
Fisioterapi juga berperan krusial selama proses penyembuhan dislokasi bahu. Tujuannya ialah mengembalikan fungsi gerak, memperkuat otot, dan mencegah terjadinya dislokasi kambuhan.
Beberapa upaya pencegahan yang bisa Anda lakukan adalah:
Jangan tunggu sampai kondisi dislokasi bahu memburuk atau menyebabkan komplikasi. Tim Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi di RS Royal Progress siap membantu Anda dengan pemeriksaan menyeluruh, prosedur penanganan yang tepat, hingga program pemulihan yang aman dan efisien.
Jaga kesehatan sendi Anda dan jangan abaikan rasa nyeri yang tidak biasa. Konsultasikan sekarang dan dapatkan solusi terbaik untuk dislokasi bahu hanya di RS Royal Progress!