Terhitung sudah satu bulan tepat sejak badan kesehatan dunia, WHO, menerima laporan kesehatan mengenai penemuan penyakit Hepatitis Akut. Tepatnya pada 5 April 2022, WHO menerima laporan dari wilayah Inggris Raya mengenai 10 kasus penyakit Hepatitis Akut pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022. Selanjutnya, WHO kembali menegaskan bahwa Hepatitis Akut merupakan Kejadian Luar Biasa (KLB) dikarenakan peningkatan jumlah kasus hingga mencapai 169 kasus di 12 negara.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, Hepatitis Akut dapat menyerang anak usia 1 bulan hingga 16 tahun. Setelah melakukan penelitian laboratorium lebih lanjut, tidak ditemukan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E pada penderita. Lantas menjadi pertanyaan besar bagi dunia apa penyebab terjadinya Hepatitis Akut. Salah satu dugaan pemerintah, penyakit ini terjadi disebabkan oleh Adenovirus yang ditemukan pada sekitar 74 kasus Hepatitis Akut.
Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia, beberapa gejala ditemukan pada penderita Hepatitis Akut. Gejala yang terlihat yaitu:
Hepatitis Akut diduga dapat menular secara cepat sehingga sangat penting bagi Anda untuk memahami cara pencegahan yang dapat dilakukan. Anda dapat melakukan langkah pencegahan penyebaran virus Hepatitis Akut dengan:
Saat ini pengobatan yang dapat Anda lakukan jika si kecil mengalami gejala tersebut yaitu segera konsultasikan ke dokter spesialis anak. Jika ditemukan salah satu dari gejala tersebut, Anda sangat disarankan untuk tetap tenang, tidak panik dan lakukan konsultasi dengan dokter spesialis anak Anda atau jika memang keadaan si kecil gawat darurat segera kunjungi layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD/ Emergency) agar penanganan pertama dapat segera dilakukan.