Vaksin influenza merupakan cara paling efektif untuk memperkuat pertahanan terhadap flu. Flu sendiri merupakan penyakit yang menular lewat saluran pernapasan dan dapat menyebabkan komplikasi serius hingga membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Walaupun tidak sepenuhnya mencegah sakit, vaksin flu terbukti melalui berbagai studi mampu memperingan gejalanya. Oleh sebab itu, vaksin tahunan dianjurkan bagi siapa pun yang berusia enam bulan ke atas.
Alasannya, virus flu bersifat dinamis dan terus bermutasi. Maka, vaksin kerap disesuaikan setiap periode untuk memberikan perlindungan terhadap jenis virus yang diprediksi akan dominan di musim flu mendatang.
Baca Juga:
Apakah vaksin flu penting? Penyakit influenza mudah sekali menular. Penularannya terutama terjadi lewat percikan kecil ketika penderita batuk, bersin, atau berbicara.
Percikan tersebut bisa melayang di udara atau menempel di permukaan benda. Kemudian, virus tersebut akan hidup selama berjam-jam. Orang yang belum bergejala pun sudah bisa menularkan flu. Itulah mengapa virus flu menyebar.
Di tingkat global, flu sama sekali tidak bisa dianggap ringan. Data WHO memperkirakan jumlah kasus flu mencapai 1 miliar per tahun, di mana 3-5 juta di antaranya tergolong parah dan angka kematian akibat komplikasi pernapasan terkait flu mencapai 650.000 orang.
Derajat keparahan flu dari tahun ke tahun tidak selalu sama, tergantung jenis virus yang dominan serta kecocokan vaksin dengan virus tersebut.
Walaupun demikian, tak dapat dipungkiri bahwa flu paling berisiko bagi kelompok yang rentan, di antaranya:
Dengan demikian, vaksin adalah bentuk perlindungan terbaik kendati tidak sepenuhnya menghentikan infeksi.
Terdapat sejumlah manfaat vaksin influenza yang patut diketahui, di antaranya:
Yang terpenting, vaksinasi berperan dalam menekan laju penularan. Jadi, manfaatnya tidak hanya untuk diri sendiri, melainkan juga untuk orang-orang di sekitar.
Jenis vaksin influenza dibedakan menurut banyaknya strain virus influenza yang dilawan, yakni vaksin flu 4-strain dan 3-strain. Adapun beda vaksin influenza 3-strain dan 4-strain adalah sebagai berikut:
Vaksin 3-strain (TIV) terdiri dari dari tiga virus flu, yaitu dua virus influenza A (H1N1 dan H3N2) serta satu virus influenza B (baik dari Victoria maupun Yamagata). Nama “trivalen” merujuk pada tiga jenis virus yang dicakupnya.
Mayoritas TIV termasuk vaksin inaktif, yakni virus yang sudah dimatikan. Adapun cara kerja vaksin influenza ini bukan dengan menimbulkan flu, melainkan dengan memperkenalkan antigen virus (hemaglutinin dan neuraminidase) kepada tubuh.
Sistem tubuh kemudian mengenalinya sebagai zat asing lalu memproduksi antibodi. Apabila benar-benar terpapar virus flu, antibodi akan bekerja cepat menetralkan virus sebelum menyebabkan sakit parah.
Meski ada juga TIV berbentuk semprotan hidung dengan virus hidup yang lemah, jenis inaktif lebih dominan.
Sejumlah studi telah menegaskan manfaat TIV. Sebagai contoh, vaksin ini terbukti 51% efektif dalam mencegah rawat inap karena pneumonia. Sekalipun jenis virusnya tidak sesuai, efektivitas TIV masih di angka 42%. Lansia yang mendapat vaksin ini juga tercatat lebih jarang terkena flu daripada yang tidak.
Dalam dosis tinggi, vaksin ini mampu menurunkan risiko flu hingga 24%.
Berbeda dengan TIV yang hanya mencakup satu virus flu B, vaksin quadrivalen (QIV) hadir sebagai penyempurnaan dengan melindungi dari empat virus: dua influenza A (H1N1 dan H3N2) dan dua influenza B (Victoria sekaligus Yamagata).
Pada TIV, ketidakcocokan sering terjadi karena sulit menebak influenza B mana yang akan dominan. Dengan QIV, masalah tersebut teratasi karena keduanya sudah termasuk. QIV tersedia dalam bentuk inaktif maupun virus yang lemah.
Dengan melindungi dari dua influenza B sekaligus, QIV mampu menekan risiko ketidakcocokan. CDC dan WHO menekankan bahwa meski peningkatannya terbilang bertahap, dampaknya tetap signifikan dalam pencegahan sakit dan kebutuhan rawat inap.
Untuk influenza secara umum, efektivitas QIV mencapai 30,2%. Akan tetapi, terhadap influenza B saja, efektivitasnya jauh lebih tinggi, yakni sampai 78,6%.
Usia perlu menjadi pertimbangan utama dalam penentuan dosis vaksin flu.
Takaran vaksin menyesuaikan dengan usia serta catatan vaksinasi anak. Bagi anak usia 6-35 bulan, dosisnya lebih kecil, yakni 0,25 mL atau 0,5 mL. Sementara itu, anak yang sudah berusia 3 tahun ke atas akan menerima dosis standar 0,5 mL.
Selain usia, perlu juga melihat apakah anak sudah pernah mendapat vaksin. Anak berusia 6 bulan sampai 8 tahun yang baru pertama kali divaksinasi (atau baru menerima satu dosis sebelumnya) dianjurkan mendapatkan dua kali suntikan dalam setahun, dengan jarak pemberian sedikitnya 4 minggu.
Dosis pertama bertugas mengaktifkan sistem imun, lalu dosis kedua memperkuat perlindungan agar lebih tahan lama. Bukti penelitian menunjukkan pemberian dua dosis ini meningkatkan efektivitas perlindungan, khususnya terhadap virus influenza B.
Menurut penelitian, vaksin dengan dosis lebih tinggi atau formula khusus memberi manfaat lebih bagi orang dewasa. Pada orang sehat berusia di bawah 65 tahun, dosis standar 0,5 mL bekerja efektif melawan flu musiman.
Tetapi bagi yang berusia 65 tahun ke atas, sebaiknya menggunakan vaksin dengan formula khusus, sebab daya respons imun terhadap vaksin biasa cenderung menurun seiring bertambahnya usia.
Untuk itu, pilihan vaksin yang tersedia mencakup:
Bukti dari studi berskala besar menegaskan bahwa vaksin dosis tinggi jauh lebih efektif daripada vaksin standar dalam mengurangi sakit flu dan rawat inap pada kelompok usia lanjut.
Sementara itu, bagi orang di bawah 65 tahun dengan daya tahan tubuh lemah, dokter kadang juga merekomendasikan penggunaan vaksin yang lebih kuat ini.
Efek samping vaksin influenza bisa berbeda pada anak-anak dan dewasa.
Efek samping ringan pada anak bersifat ringan dan cepat hilang. Gejala yang kerap muncul meliputi:
Seperti halnya vaksin lain, kemungkinan terjadinya reaksi alergi parah (anafilaksis) sangat kecil. Kejadiannya kira-kira satu dari 900.000 vaksinasi, sedikit lebih tinggi dari satu per sejuta.
Anafilaksis tergolong kondisi serius, tetapi penanganannya tidak sulit. Apabila reaksi ini muncul, petugas akan segera memberikan suntikan adrenalin untuk mengatasinya dalam hitungan menit.
Pada orang dewasa, efek samping ringan setelah pemberian vaksin di antaranya:
Meskipun jarang, sejumlah efek samping serius dari vaksin ini meliputi:
Terlepas dari efek samping ringan yang mungkin timbul, mayoritas anak-anak dan orang dewasa mampu mentoleransi dengan baik dan bisa kembali beraktivitas normal segera. Jadi, tidak seperti vaksin lainnya, umumnya tidak ada pantangan setelah vaksin influenza yang perlu diwaspadai.
Usai pemberian suntikan vaksin, sebaiknya tinggal di klinik selama 15-30 menit untuk pemantauan tanda-tanda anafilaksis oleh petugas. Jika muncul gejala serius, segera cari pertolongan medis.
Bagi individu dengan riwayat alergi parah terhadap vaksin atau komponennya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum merencanakan pemberian dosis selanjutnya.
Di sisi lain, tidak ada pantangan makanan pascavaksinasi. Anda boleh makan dan minum seperti biasa, tidak terkecuali mengonsumsi alkohol, karena hal tersebut tidak memengaruhi efektivitas vaksin.
Aktivitas sehari-hari dan olahraga ringan juga umumnya aman. Tetapi jika muncul nyeri atau lelah, sebaiknya hindari latihan berat selama beberapa jam ke depan.
Supaya vaksinasi aman dan efektif, perhatikan syarat vaksin influenza berikut ini yang berlaku untuk semua usia, baik anak-anak maupun orang dewasa:
Bila Anda sedang sakit sedang atau parah, sebaiknya tunda vaksinasi hingga kondisi membaik. Namun, penyakit ringan seperti pilek tanpa demam tidak menjadi penghalang untuk menunda vaksinasi.
Orang dengan riwayat anafilaksis akibat vaksin sebelumnya atau komponen vaksinnya (misalnya protein telur, adjuvan, atau pengawet) perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum vaksinasi.
Terdapat vaksin khusus untuk kelompok umur tertentu. Sebagai contoh, vaksin dosis tinggi atau adjuvan diperuntukkan bagi orang dewasa berusia 65 tahun ke atas. Sedangkan vaksin nasal umumnya untuk anak-anak dan orang dewasa sehat usia 2-49 tahun.
Waktu ideal pemberian vaksin adalah sebelum musim flu. Apabila Anda baru saja menerima vaksin jenis lain, pertimbangkan penyesuaikan jarak, walaupun sebagian besar vaksin sebetulnya dapat diberikan bersamaan dengan aman.
Rumah Sakit Royal Progress menyediakan vaksin quadrivalen yang mampu melindungi dari empat jenis virus influenza. Badan kesehatan seperti WHO dan IDAI merekomendasikan vaksin ini dilakukan setiap tahun agar daya tahan tubuh tetap optimal.
Layanan vaksin influenza kami tersedia dalam paket lengkap dengan konsultasi dokter dan pemberian suntikan. Anda dapat memilih untuk mendapatkan vaksin di rumah sakit dalam paket kesehatan perjalanan atau melalui home care yang lebih nyaman.
Harga vaksin influenza 4 Strain mulai dari Rp320.000. Pemesanan dapat Anda lakukan dengan praktis melalui website kami. Mulai lindungi diri dan orang tercinta dari serangan flu dengan vaksin influenza.
Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar gejala flu, alergi, atau kondisi paru yang mungkin berisiko terhadap influenza, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis paru Rumah Sakit Royal Progress. Konsultasi ini membantu Anda memahami kondisi pernapasan secara menyeluruh dan menentukan jenis perlindungan terbaik sebelum vaksinasi.
Virus flu bisa menyebar bahkan sebelum gejala muncul. Orang yang tampak sehat ternyata sudah bisa menularkan virus lewat berbicara, batuk, atau bersin.
Virus flu mudah berubah (bermutasi) setiap musimnya. Karena itu, vaksin disesuaikan tiap tahun agar tetap efektif melindungi dari jenis virus flu yang paling sering beredar.
Idealnya dilakukan sebelum musim flu datang, agar kekebalan tubuh sudah terbentuk dan siap menghadapi virus.
Kebanyakan vaksin flu aman diberikan bersamaan dengan vaksin lain. Namun, jika baru saja menerima jenis vaksin lain, sebaiknya konsultasi dengan dokter untuk memastikan jarak pemberian yang aman.
