Tugas utama trombosit adalah membantu proses pembekuan darah agar perdarahan cepat berhenti dan mencegah kehilangan darah yang berlebihan. Jumlah trombosit yang normal berkisar antara 150.000 sampai 450.000 per mikroliter darah, dan bila terjadi kekurangan trombosit, risikonya bisa berupa memar mudah, perdarahan gusi, hingga perdarahan organ dalam pada kondisi berat.
Jika jumlah trombosit turun, penyebabnya bisa beragam, seperti leukemia, anemia, infeksi virus termasuk penderita DBD, gangguan autoimun, hingga efek samping obat kemoterapi. Pada kondisi ini, pola makan dengan makanan bergizi menjadi salah satu langkah pendukung untuk membantu merangsang peningkatan produksi trombosit dan menjaga fungsi proses pembekuan darah tetap optimal, meskipun bukan pengganti pengobatan dari dokter.
Lalu, bagaimana cara menaikkan trombosit secara alami dengan cepat dan aman? Salah satunya adalah dengan memilih daftar makanan yang tepat untuk membantu pembentukan dan menaikkan trombosit secara alami, terutama saat tubuh sedang dalam masa pemulihan dari kekurangan trombosit. Berikut adalah daftar makanan bergizi yang dapat membantu merangsang peningkatan produksi trombosit dan mendukung kesehatan darah secara keseluruhan.
Menurut berbagai penelitian, ekstrak daun pepaya dapat membantu percepatan produksi trombosit, khususnya pada penderita demam berdarah.
Uji klinis menunjukkan hasil positif. Pada hari ke-4, kadar trombosit pasien yang mengonsumsi ekstrak ini rata-rata mencapai 122.000/µL, sementara pasien yang mendapat perawatan biasa sekitar 89.000/µL.
Penelitian lain juga mencatat kenaikan trombosit mulai hari ketiga, sehingga proses penyembuhan berlangsung lebih cepat. Ilmuwan menduga efek ini muncul karena ekstrak daun pepaya mampu menstimulasi produksi trombosit sekaligus melindungi sel darah. Efek samping yang dilaporkan relatif ringan, misalnya mual sesaat.
Bayam termasuk salah satu jenis makanan untuk membantu menaikkan trombosit dan sumber gizi yang melimpah. Sayuran ini memberi banyak manfaat bagi kesehatan darah.
Folat dan vitamin K yang ada di dalam bayam mendukung pembentukan sel darah serta mengatur proses pembekuan. Kedua nutrisi ini menjadi penting, khususnya ketika kadar trombosit sedang menurun.
Sejumlah studi pada hewan menunjukkan hasil menjanjikan. Misalnya, percobaan pada kelinci yang mengonsumsi ekstrak daun bayam dua kali sehari selama tiga hari menghasilkan lonjakan jumlah trombosit, lebih-lebih dengan penggunaan ekstrak 100%.
Selain karena kaya vitamin C dan antioksidan, kiwi juga diteliti terkait manfaatnya bagi trombosit. Riset menunjukkan kiwi tak hanya bermanfaat sebagai makanan yang baik untuk menaikkan trombosit, melainkan juga berpengaruh terhadap cara kerja trombosit.
Dalam sebuah uji klinis, konsumsi dua hingga tiga buah kiwi per hari selama 28 hari mampu mengurangi agregasi trombosit sebesar 18% pada orang dewasa sehat. Hasil sejalan terlihat pada studi perokok pria, dengan penurunan sekitar 15% serta tambahan efek positif seperti turunnya tekanan darah.
Keseluruhan data ini menegaskan bahwa kiwi berperan dalam mengurangi risiko pembekuan darah akibat kurangnya kadar trombosit dalam darah.
Buah delima bukan hanya bisa dimanfaatkan bunganya, tetapi juga buahnya sendiri sebagai bagian dari pola makan penunjang kesehatan darah dan trombosit. Kandungan antioksidan kuat seperti polifenol dan antosianin, ditambah vitamin C, membantu mengurangi stres oksidatif yang dapat merusak sel darah dan dinding pembuluh darah.
Buah ini juga mengandung serat dan sejumlah vitamin serta mineral lain yang mendukung daya tahan tubuh, sehingga tubuh lebih siap melawan infeksi yang sering menjadi pemicu turunnya trombosit, misalnya pada demam berdarah atau infeksi virus tertentu.
Sebagai sayuran bergizi tinggi, labu mengandung vitamin A dan sumber zat besi yang berperan besar dalam proses pembentukan darah.
Vitamin A mendukung perkembangan sel, sementara zat besi menjadi kunci dalam produksi komponen darah. Tak heran bila labu sering disebut sebagai makanan untuk menaikkan trombosit dengan cepat.
Hasil uji laboratorium dan penelitian pada ekstrak biji labu memperlihatkan adanya efek penghambatan terhadap agregasi trombosit secara in vitro. Artinya, ekstrak labu kemungkinan dapat berperan juga dalam pencegahan penggumpalan darah berlebih.
Mengandung vitamin A serta mineral esensial, wortel berfungsi melindungi sel darah agar tidak mudah rusak. Konsumsi rutin nutrisi tersebut dapat merangsang produksi trombosit yang lebih optimal. Asupan nutrisi ini mendukung kelancaran pembekuan darah dan pemulihan.
Cara mengonsumsi wortel sebagai makanan untuk menaikkan trombosit tubuh pun praktis, mulai dari langsung dimakan mentah, dijadikan jus, dikukus, atau ditambahkan ke dalam sup.
Beta-karoten pada wortel turut berperan dalam memperbaiki sel-sel tubuh, yang kemudian mendukung fungsi trombosit secara tidak langsung. Walau tidak menjadi pengganti terapi medis, wortel merupakan tambahan penting dalam pola makan seimbang yang fokus pada pemulihan.
Bit adalah sayuran padat gizi yang bermanfaat bagi kesehatan darah dan kestabilan trombosit. Kandungan asam folat, zat besi, vitamin C serta antioksidannya membantu proses pembentukan sel darah merah sekaligus menjaga trombosit dari stres oksidatif.
Bila pertahanan sel lebih baik, tubuh pun lebih mampu mempertahankan kadar trombosit yang seimbang. Karena alasan itulah, bit termasuk salah satu makanan untuk menaikkan trombosit rendah.
Di sisi lain, warna merah khas pada buah bit berasal dari pigmen betalain. Tak hanya mempercantik tampilan bit, betalain juga bermanfaat untuk detoksifikasi dan memperlancar peredaran darah.
Tomat sudah akrab hadir di hadangan sehari-hari, tetapi siapa sangka tomat juga merupakan asupan makanan untuk menaikkan trombosit.
Nutrisi yang terkandung di dalamnya (termasuk vitamin C, folat, dan antioksidan likopen) berfungsi melindungi trombosit dari kerusakan akibat stres oksidatif serta memperkuat daya tahan tubuh.
Selain itu, vitamin C punya peran tambahan dalam pembentukan kolagen yang penting untuk kekuatan pembuluh darah dan kelancaran pembekuan. Satu tomat mentah ukuran sedang (sekitar 123 gram) mengandung kurang lebih 17 mg vitamin C, setara dengan 18-19% kebutuhan harian.
Salmon, tuna, makarel, dan sarden termasuk asupan makanan untuk meningkatkan jumlah trombosit karena kaya asam lemak omega-3. Nutrisi-nutrisi ini penting untuk mendukung kesehatan darah dan jantung.
Sebagai gambaran, dalam 100 gram salmon saja terdapat sekitar 2,2 gram omega-3. Karena itu, disarankan untuk mengonsumsi ikan-ikan ini setidaknya dua kali seminggu demi kesehatan darah yang optimal.
Omega-3 bekerja dengan menekan peradangan dan stres oksidatif. Dengan demikian, kondisi sel darah termasuk trombosit lebih terjaga. Namun, konsumsinya tidak boleh berlebihan. Asupan omega-3 yang terlalu banyak justru dapat mengurangi penggumpalan trombosit.
Jambu biji merah menjadi makanan untuk meningkatkan kadar trombosit lainnya. Kandungan vitamin C dalam buah ini sangatlah tinggi. Dalam satu cangkir jambu biji mentah (165 gram), terdapat sekitar 377 mg vitamin C, yaitu lebih dari 400% rekomendasi asupan harian.
Kandungan ini berperan sebagai antioksidan yang memperkuat sistem kekebalan tubuh serta mendorong produksi kolagen. Keduanya penting untuk kesehatan pembuluh darah.
Tak hanya kaya vitamin C, jambu biji merah juga memiliki folat, serat, serta senyawa nabati seperti karotenoid dan polifenol. Kombinasi nutrisi tersebut menciptakan lingkungan yang baik untuk pembentukan sel darah, termasuk trombosit.
Tempe merupakan sumber protein nabati, kaya akan zat besi, dan asam folat yang baik untuk mendukung pembentukan sel darah baru, termasuk trombosit. Fermentasi kedelai pada tempe juga menghasilkan senyawa antioksidan yang membantu melindungi sel darah dari kerusakan, sehingga baik dikonsumsi saat masa pemulihan.
Tempe dapat diolah dengan cara dikukus, ditumis dengan sedikit minyak, atau dijadikan campuran sayur agar kandungan gizinya tetap terjaga. Namun, sebaiknya batasi olahan yang terlalu banyak digoreng atau menggunakan tepung berlebih agar tetap ramah bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Telur, terutama kuning telur, mengandung protein berkualitas tinggi, vitamin B12, folat, dan sedikit zat besi yang berperan penting dalam proses pembentukan sel darah di sumsum tulang. Asupan nutrisi-nutrisi ini membantu tubuh memproduksi sel darah merah dan trombosit secara lebih optimal ketika sedang dalam masa pemulihan.
Agar lebih sehat, telur sebaiknya dikonsumsi dengan cara direbus, dibuat orak-arik dengan sedikit minyak, atau ditambahkan ke dalam sup dan tumisan sayur. Pada orang dengan kolesterol tinggi atau penyakit tertentu, jumlah telur perlu disesuaikan dengan anjuran dokter agar tetap aman namun tetap mendapatkan manfaat nutrisinya.
Hati sapi kaya zat besi, folat, dan juga sumber vitamin B12, tiga nutrisi kunci untuk proses pembentukan sel darah, termasuk trombosit. Makanan ini dapat menjadi pilihan untuk membantu pemulihan anemia maupun trombosit rendah, namun porsinya sebaiknya dibatasi dan disesuaikan dengan kondisi hati dan profil kolesterol masing-masing pasien.
Kacang merah, kacang lentil, kacang hijau, serta biji labu dan biji bunga matahari mengandung zat besi, folat, dan antioksidan. Kombinasi nutrisi ini membantu proses pembentukan sel darah dan menjaga fungsi trombosit, terutama pada orang yang jarang mengonsumsi sumber hewani.
Susu, yogurt, dan keju dalam jumlah wajar mengandung protein dan vitamin B12 yang dibutuhkan sumsum tulang untuk memproduksi sel darah baru. Pilih produk rendah lemak dan sesuaikan porsinya, terutama pada pasien dengan kolesterol tinggi atau penyakit ginjal.
Baca Juga:
Itulah berbagai pilihan makanan untuk menaikkan kadar trombosit di dalam tubuh. Di samping menyarankan pola makan yang dibutuhkan, tenaga medis ahli di Rumah Sakit Royal Progress juga memberikan perawatan terbaik mulai dari konsultasi dengan dokter spesialis dan pemeriksaan penunjang. Jadwalkan medical check-up melalui website kami untuk menjaga kesehatan darah dan tubuh Anda dengan proaktif.
Kadar trombosit yang rendah terjadi ketika jumlah trombosit di bawah 150.000 per mikroliter sehingga tubuh lebih berisiko mengalami perdarahan dan memar. Kondisi ini juga disebut trombositopenia. Kondisi ini perlu diwaspadai, terutama bila muncul pada penderita infeksi, penyakit darah, atau setelah kemoterapi.
Penyerapan zat besi yang baik membantu sumsum tulang memproduksi sel darah, termasuk trombosit. Jika penyerapan zat besi terganggu, tubuh bisa kesulitan meningkatkan produksi sel darah sehingga pemulihan kadar trombosit yang rendah menjadi lebih lambat.
Penyerapan zat besi dapat didukung dengan mengonsumsi daging tanpa lemak, hati, sayuran hijau, kacang-kacangan, serta buah kaya vitamin C seperti jeruk, kiwi, atau jambu biji. Kombinasi ini membantu meningkatkan produksi sel darah dan trombosit secara lebih efektif.
Trombosit bekerja bersama sel darah merah dan sel darah putih untuk menjaga sirkulasi dan proses pembekuan darah. Saat terjadi luka, trombosit akan berkumpul dan membentuk sumbat agar perdarahan cepat berhenti.
_dwszmLcDv.png?updatedAt=1704949120629)
