Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Fakta dan Gejala Omicron Centaurus BA.2.75 di Indonesia

Fakta dan Gejala Omicron Centaurus BA.2.75 di Indonesia

18/04/2024

Menurut laporan Kementerian Kesehatan, pada 18 Juli 2022 terdeteksi munculnya subvarian Omicron Centaurus BA.2.75 di Indonesia. Laporan tersebut kemudian menimbulkan kekhawatiran baru di masyarakat.

Pertanyaan yang kerap muncul saat ini adalah "Apakah penularan Omicron BA.2.75 Centaurus di Indonesia tahun 2022 ini lebih cepat atau bahkan lebih lambat dari varian Omicron BA.4 dan BA.5 yang terdeteksi sebelumnya?"

Lantas, bagaimana gejala yang dirasakan? Apakah mungkin lebih parah?

Fakta Tentang Omicron Centaurus BA.2.75

Hingga kini, Omicron BA.2.75 Centaurus di Indonesia adalah kasus yang sama dengan Covid-19.

BA.2.75 atau yang disebut Centaurus merupakan varian baru dari Omicron, memiliki karakter yang hampir sama dengan varian BA.1, BA.2 serta BA.4 dan BA.5. Meskipun demikian, lamanya gejala yang dirasakan berbeda dengan flu dan pilek biasa.

Bahkan WHO memasukkannya dalam kategori VOC-LUM. Itu berarti, BA.2.75 membutuhkan pengawasan yang ketat karena memiliki potensi yang mengkhawatirkan.

Bukan tanpa alasan, hal dikarenakan BA.2.75 memiliki penyebaran yang lebih cepat, yaitu bisa sampai 9 kali lipat dari BA.5, yang melanda dunia beberapa waktu terakhir.

Hanya saja, gejala yang dirasakan penderita BA.2.75 lebih ringan jika dibandingkan dengan varian Delta.

Lalu, di Indonesia daerah mana Omicron BA.2.75 Centaurus pertama kali ditemukan?

Kemungkinan besar virus ini berasal dari turis mancanegara yang datang ke Bali. Namun sebelum masuk Indonesia, varian BA.2.75 pertama kali ditemukan di India yang kemudian terdeteksi juga di beberapa negara lainnya.

Gejala-Gejala Omicron Centaurus BA.2.75

Omicron BA.2.75 Centaurus di Indonesia apa gejalanya?

Secara umum Omicron menyerang bagian pernapasan atas dan sejauh ini, gejala yang dirasakan pada Omicron BA.2.75 masih sama seperti subvarian Omicron sebelumnya, yakni BA.1, BA.2 serta BA.4 dan BA.5.

Subvarian Centaurus B.2.75 umumnya menimbulkan beberapa gejala, seperti:

  • Kehilangan rasa (ageusia)
  • Demam
  • Batuk
  • Pilek
  • Diare
  • Pusing
  • Muntah
  • Sakit kepala
  • Sesak napas
  • Nyeri tenggorokan
  • Kehilangan penciuman (anosmia)

Tidak berbeda jauh dengan penyakit flu dan pilek yang umum terjadi, yang mana penderita juga bisa kehilangan selera makan. Namun sakit yang biasa tidak menimbulkan sesak napas.

Berdasarkan peninjauan, sampai saat ini di Indonesia gejala yang paling banyak dirasakan adalah sakit punggung, terutama nyeri punggung bagian bawah. Kondisi ini membuat pasien merasa lemah dan bahkan membatasi mobilitas.

Selain itu penderita juga mengalami sakit tenggorokan yang disertai demam dan akan langsung memburuk di hari pertama. Akan tetapi segera membaik sebelum hari ke-5.

Maka dari itu, jika Anda merasakan gejala ini lebih dari 5 hari, kemungkinan bukan terinfeksi Omicron Centaurus.

Lebih dari itu, orang yang terinfeksi BA.2.75 juga mengeluhkan hidung tersumbat atau berair serta batuk tanpa dahak terus-menerus.

Seberapa Parah Subvarian Omicron Centaurus BA.2.75?

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti seberapa parah subvarian Omicron Centaurus BA.2.75.

Namun diperkirakan, riwayat vaksin Covid-19 memiliki pengaruh yang cukup besar. Hal ini dikarenakan gejala yang muncul pada orang yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis lengkap, umumnya lebih ringan.

Namun, tentu saja Anda tidak bisa serta-merta menyimpulkan sendiri ketika mengalami gejala sakit di atas. Maka dari itu, harus dilakukan peninjauan dengan antigen atau PCR untuk memastikan apakah Anda terinfeksi varian Covid-19 atau tidak. Anda bisa melakukan swab antigen/PCR melalui Royal Drive Thru di RS Royal Progress. Mudah, cepat, dan praktis.

Dengan segera memeriksakan diri jika muncul gejela di atas, merebaknya Omicron Centaurus BA.2.75 di Indonesia bisa lebih dicegah dan penderita segera mendapatkan penanganan yang tepat.

  • Mengenal COVID-19 Subvarian Omicron Centaurus - Alodokter
Artikel Lainnya

Mengenal CT Abdomen: Pemeriksaan Akurat untuk Deteksi Penyakit Perut

Ketika mengalami nyeri perut yang tidak kunjung reda atau muncul benjolan yang tidak jelas penyebabnya, dokter biasanya akan merekomendasikan CT scan abdomen. Pemeriksaan ini menjadi salah satu metode paling akurat untuk mengetahui kondisi organ di dalam perut. Dibandingkan foto rontgen biasa, teknologi ini memberikan gambaran yang jauh lebih detail sehingga memudahkan dokter dalam menegakkan diagnosis. […]
25/08/2025

Mengenal CT Scan: Fungsi, Prosedur & Keunggulannya dalam Mendeteksi Penyakit Serius

Pernahkah Anda mendengar dokter menyarankan CT scan untuk memastikan kondisi kesehatan? Banyak pasien merasa khawatir saat mendengar istilah ini, padahal pemeriksaan ini sendiri merupakan salah satu teknologi medis paling akurat yang membantu dokter menemukan penyakit lebih cepat. Dibandingkan rontgen atau USG biasa, teknik pencitraan ini mampu memperlihatkan detail organ tubuh secara jelas, mulai dari otak, […]
21/08/2025

Mengenal Karies Gigi: Penyebab, Penanganan & Pencegahannya

Karies gigi jadi salah satu masalah kesehatan mulut yang kerap terjadi, baik pada anak-anak atau dewasa. Perkembangannya memang perlahan, namun jika Anda biarkan terus, maka dampaknya bisa serius dan membuat gigi rusak permanen. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari gejala awal dari masalah ini. Padahal, jika mampu mendeteksi dan menanganinya sejak dini, Anda bisa mencegah komplikasi […]
12/08/2025

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down