Kanker payudara merupakan salah satu ancaman kesehatan paling serius bagi wanita di Indonesia. Bahkan tercatat sebagai penyebab kematian tertinggi dibandingkan jenis kanker lainnya, termasuk kanker rahim. Sayangnya, masih banyak orang yang kurang paham bedanya tumor dan kanker, karena keduanya sering kali dianggap sama.
Ini sebabnya, pemahaman mengenai perbedaan tumor dan kanker payudara, agar dapat membantu wanita lebih waspada. Dengan begitu, langkah yang tepat ketika mendapati adanya perubahan pada payudara pun bisa cepat diambil. Lantas, apa saja perbedaan antara tumor dan tumor payudara ganas atau lebih sering disebut kanker payudara?
Ini 9 aspek pembedanya.
Tumor payudara merupakan benjolan di payudara yang biasanya bersifat jinak. Walaupun memang benjolan payudara bisa menjadi tanda kanker payudara, faktanya, 8 dari 10 jenis benjolan payudara tidak akan berkembang menjadi kanker.
Jadi jika Anda merasakan adanya benjolan di payudara atau di bawah ketiak, jangan panik dulu. Kunjungi dokter untuk mendapatkan saran pengobatan atau mungkin tes lanjutan.
Sementara itu, kanker secara umum merupakan pertumbuhan sel-sel abnormal yang menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Pada kasus kanker payudara, penyebabnya adalah sel-sel payudara yang bermutasi menjadi sel kanker kemudian menyerang jaringan disekitarnya atau menyebar (bermetastasis) ke area tubuh lainnya.
Tumor dan kanker payudara sendiri terdiri dari berbagai jenis. Inilah beberapa yang paling umum terjadi.
Tumor payudara jinak akan tetap berada di posisi tumbuhnya tanpa menyebar ke jaringan organ lain. Sebaliknya, kanker payudara jika tanpa penanganan tepat, berpotensi menyebar ke organ lain. Ini karena sel kanker memiliki kemampuan untuk tumbuh dan bergerak secara abnormal dibandingkan dengan sel-sel normal dalam tubuh.
Walaupun beberapa penderita melaporkan rasa tidak nyaman atau nyeri pada periode tertentu, namun tumor payudara jinak tidak membahayakan maupun memicu gejala serius. Sementara kanker payudara berpotensi fatal karena dapat menyebar dan merusak jaringan vital secara agresif.
Benjolan tumor jinak pada payudara biasanya akan hilang sendiri, tapi ada juga opsi pengangkatan jika benjolan terlalu besar atau membuat tak nyaman.
Sedangkan kanker payudara membutuhkan intervensi medis yang intensif sesuai tingkat keparahan. Ini antara lain dengan pengangkatan jaringan yang terkontaminasi kanker, radiasi, dan kemoterapi.
Pengobatan kanker dengan radiasi atau radioterapi adalah metode medis yang menggunakan radiasi berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker atau mengecilkan tumor. Tujuannya adalah untuk merusak DNA sel kanker sehingga sel-sel tersebut tidak bisa berkembang biak dan akhirnya mati.
Sedangkan kemoterapi artinya menggunakan obat-obatan kimia untuk membunuh sel-sel kanker atau menghentikan pertumbuhannya. Kemoterapi umumnya diberikan melalui infus.
Setelah pengangkatan tumor payudara, jarang sekali benjolan jinak di payudara muncul kembali. Sebaliknya, pada kanker payudara resiko, relaps atau kambuh tetap ada bahkan setelah dinyatakan bersih dari kanker. Karena itu monitoring wajib dilakukan pasca tindakan.
Tumor payudara jinak dapat digerak-gerakkan ke area sekitar tumbuh benjolan. Sementara untuk kanker payudara, pada tahap awal memang lebih fleksibel dan juga dapat digerak-gerakkan, tapi lama-kelamaan akan menjadi kaku dan tak dapat digerakkan.
Berikut adalah ciri-ciri tumor dan kanker payudara dari aspek tekstur, tampilan, dan sensasi yang dirasakan penderitanya.
Prognosis artinya prediksi terkait kondisi medis seseorang di masa depan. Pada tumor payudara jinak, prognosis pada umumnya baik karena tidak menyebar atau merusak jaringan sekitar, sehingga tidak sampai mengancam jiwa. Prosedur medis pengangkatan tumor biasanya juga memiliki peluang keberhasilan yang besar dan tumor sangat jarang kambuh pasca intervensi.
Sebaliknya, prognosis kanker bervariasi tergantung stadium, jenis kanker, lokasi, ukuran dan seberapa jauh kanker telah menyebar. Kanker yang terdeteksi dini (stadium awal) biasanya memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan dengan kanker stadium lanjut yang telah menyebar.
Baca Juga:
Menemukan benjolan pada payudara sering kali menimbulkan kekhawatiran, namun setelah membaca penjelasan diatas, penting untuk diketahui bahwa tidak semua benjolan merupakan tanda kanker.
Hanya dokter yang dapat menentukan secara akurat apakah benjolan yang Anda rasakan termasuk tumor jinak atau kanker melalui serangkaian pemeriksaan medis, misalnya dengan tes pemindaian mammografi.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk rutin melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) setiap bulan dan segera berkonsultasi dengan dokter jika ada kelainan. Rumah Sakit Royal Progress menawarkan layanan Check Up khusus wanita, termasuk skrining kesehatan payudara untuk membantu Anda menjaga kesehatan secara optimal. Jangan tunda, deteksi dini bisa menjadi kunci untuk pencegahan dan penanganan yang tepat.