Istilah HPV mulai banyak terdengar oleh masyarakat umum, terutama ketika membahas mengenai kanker serviks. Orang awam mungkin menganggap bahwa penyakit HPV penderitanya adalah wanita saja, namun ternyata pria juga bisa terserang.
Agar lebih memahami mengenai apa itu HPV hingga pengobatan HPV, silakan simak penjelasan yang telah terangkum di bawah ini.
Human Papillomavirus adalah suatu virus yang dapat mengakibatkan kelamin memiliki kutil serta kanker serviks karena menginfeksi seseorang. Bagian yang terinfeksi adalah pada kulit maupun selaput lendir yang umumnya pada bagian tenggorokan, alat kelamin, serta mulut.
Seseorang yang terinfeksi ini biasanya terpapar oleh kontak langsung dengan kulit yang tidak sehat (terbuka), ada luka di kulit, ataupun setelah berhubungan seks dengan penderita HPV. Pada umumnya, infeksi ini tidak berbahaya dan gejalanya sulit terlihat. Namun, sebagian besar pada kasus kanker serviks, penyebabnya adalah infeksi HPV ini.
Orang yang mengalami infeksi umumnya orang-orang yang telah aktif melakukan hubungan intim berada pada kategori remaja dan dewasa muda, yaitu 16-24 tahun.
Seseorang yang terkena HPV umumnya telah memenuhi beberapa aspek dari penyebab dan risiko atas infeksi tersebut.
Penyebab papilloma atau infeksi ini adalah karena HPV dengan tipe virus 6, 11, 16, serta 18. Keempat tipe virus ini dapat membuat seseorang mendapatkan kutil kelamin, dan untuk infeksi virus tipe 16 dan 18 ini, 70% dapat menimbulkan kanker serviks. Terbentuknya kedua penyakit tersebut adalah beberapa tahun setelah seseorang terkena infeksi. Jadi, jangka waktunya cukup lama.
Penularannya secara umum adalah karena aktivitas seksual. Penderita maupun orang yang terpapar karena aktivitas ini mungkin tidak menyadari karena biasanya pembawa virus tidak merasa sakit atau mengalami gejala-gejala tertentu.
Selain melalui hubungan seksual, infeksi ini juga bisa ditularkan oleh ibu yang memiliki infeksi dan kutil kelamin kepada bayi yang dilahirkan.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan potensi seseorang menderita infeksi ini adalah:
Beberapa gejala umum yang akan dialami penderitanya antara lain:
Bentuk dari kutil kulit adalah seperti benjolan-benjolan kecil yang berkelompok atau berdiri sendiri. Apabila Anda menyentuhnya, akan terasa tekstur yang kasar dan sakit karena mengalami tekanan.
Selain itu kutil kulit ini juga sangat mudah mengalami pendarahan. Kutil kulit biasanya muncul pada bagian tangan, siku, serta jari tangan.
Bentuk kutil kelamin menyerupai kembang kol atau jengger ayam. Di mana area kulit kelamin yang terinfeksi akan memiliki benjolan-benjolan kecil yang yang banyak dan berkumpul satu sama lain.
Jika penderitanya adalah wanita, maka kutil timbul berada pada bagian mulut rahim, organ seksual, bahkan anus jika melakukan hubungan seksual anal. Sementara pada penderita laki-laki, kutil tumbuh pada area kulit pembungkus penis, penis, serta anus.
Jika menderita kutil ini, maka penderita mengalami sensasi tidak nyaman, nyeri, serta rasa gatal.
Letak kutil datar biasanya adalah pada bagian telapak kaki. Seperti namanya, bentuk kutil ini lebih datar dan keras, berbeda dengan kutil kelamin dan kutil kulit.
Penderita akan merasa tidak nyaman atau bahkan nyeri berlebihan ketika menapak akibat kutil yang menerima tekanan.
Infeksinya adalah karena tipe HPV 16 dan 18 yang terjadi karena melakukan seks oral atau melalui mulut. Beberapa gejalanya adalah bercak merah atau putih pada bagian dalam mulut; sakit tenggorokan; kebas pada mulut, wajah, serta leher; atau sulit mengunyah dan menelan.
Jika menderita kanker serviks, pada banyak kasus seseorang juga mengalami infeksi HPV. Tahapan infeksi virus agar menjadi kanker serviks tidak sebentar, karena membutuhkan waktu hingga belasan tahun.
Gejala awalnya adalah mengalami keputihan yang bau, mengalami pendarahan setelah melakukan hubungan seksual, pendarahan setelah menopause, serta pendarahan tidak teratur. Sedangkan jika telah masuk stadium lanjut, gejalanya jauh lebih parah dan menjadi tanda kanker telah menyebar.
Untuk memastikan seseorang terkena infeksi HPV, maka dokter akan melakukan diagnosis dengan melakukan beberapa langkah berikut:
Dokter yang melakukan prosedur Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) ini akan menetesi area kelamin menggunakan cairan khusus asam asetat. Apabila kulit berubah warna menjadi putih, maka penderita dapat dikatakan mengalami infeksi.
Cara melakukan pap smear adalah dengan memeriksa sampel sel serviks di laboratorium. Tujuan dari pap smear tersebut ialah agar mengetahui perubahan sel-sel serviks karena infeksi HPV
Tes ini bertujuan sebagai deteksi unsur DNA atau genetik dari HPV yang mempunyai risiko terhadap terjadinya kanker serviks.
Sementara itu beberapa cara membunuh virus HPV adalah dengan menggunakan dua metode:
Setelah pengobatan, penderita juga akan melakukan pemeriksaan setahun ke depan untuk mengetahui masih terinfeksi atau tidak dan mengecek risiko kanker serviks.
Beberapa langkah pencegahan infeksi HPV yang dapat Anda lakukan antara lain:
Selain langkah pencegahan mandiri tersebut, langkah utama dalam pencegahan tertular infeksi HPV adalah dengan melakukan vaksinasi khusus HPV.
Saat ini sudah banyak orang yang lebih sadar mengenai perlunya vaksinasi tersebut agar bisa terhindari dari risiko kanker serviks.
Saran dalam pemberian vaksin sesuai Peraturan Menteri Kesehatan adalah:
Selain wanita, pria juga dapat melakukan vaksinasi HPV. Apabila Anda berada pada golongan dengan faktor risiko atau ingin mencegah kanker serviks, maka silakan berkonsultasi dengan Spesialis Kandungan dan Kebidanan (Obgyn) RS Royal Progress.
Setelah berkonsultasi, Anda dapat menerima vaksinasi HPV dan terhindar dari risiko infeksi maupun kanker serviks. Jangan biarkan infeksi HPV menyerang Anda, lakukan vaksinasi HPV dengan dokter terpercaya sekarang juga!