Sebanyak 37% kasus kemandulan disebabkan oleh masalah reproduksi pada perempuan. Menjaga organ reproduksi wanita adalah hal penting, baik untuk merencanakan keluarga maupun mencegah penyakit terkait. Karenanya, ada sejumlah cara menjaga kesehatan organ reproduksi wanita yang perlu Anda terapkan.
Pengetahuan mengenai komponen dan fungsi sistem reproduksi wanita wajib Anda miliki sebelum mempelajari cara menjaga kesehatan organ reproduksi perempuan. Dengan pemahaman yang memadai mengenai aspek-aspek ini, akan lebih mudah bagi Anda para wanita untuk mengenali masalah atau kondisi yang mungkin muncul serta memerlukan perhatian khusus.
Sistem reproduksi wanita dapat diartikan sebagai seperangkat organ dan struktur dalam tubuh wanita yang berfungsi untuk menjalankan berbagai aspek reproduksi, di antaranya:
Adapun bagian-bagian utama dari sistem reproduksi wanita yaitu:
Organ-organ ini pun berisiko terkena berbagai masalah kesehatan, antara lain:
Untuk mencegah kondisi-kondisi yang disebutkan di atas, tidak diragukan lagi kesehatan organ reproduksi wanita wajib mendapat perhatian lebih. Oleh karena itu, simak cara-cara menjaga kesehatan organ reproduksi wanita di bawah ini.
Berat badan dapat memengaruhi kesehatan organ reproduksi, baik itu kelebihan atau kekurangan. Faktanya, obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah reproduksi, seperti:
Sebaliknya, berat badan yang terlalu rendah juga dapat mengganggu fungsi reproduksi, seperti:
Artinya, obesitas maupun kekurangan berat badan sama-sama mengurangi peluang untuk hamil. Untuk itu, sudah sepatutnya Anda mempertahankan indeks massa tubuh (BMI) dalam rentang normal, yakni dalam kisaran 19-24.
Konsumsi kafein dapat berdampak negatif pada kesuburan wanita, mulai dari menunda terjadinya kehamilan sampai memperbesar kemungkinan terjadinya gangguan ovulasi. Sebuah studi menemukan bahwa konsumsi lebih dari 301 mg kafein per hari dapat berujung pada risiko terlambat hamil 2,65 kali lebih tinggi.
Namun, bukan berarti Anda sama sekali tidak boleh mengonsumsi kafein. Hasil penelitian tadi justru menekankan pentingnya membatasi konsumsi kafein, lebih-lebih lagi jika Anda sedang merencanakan kehamilan.
Oleh karena itu, konsumsi kafein yang dianjurkan untuk perempuan usia subur adalah di bawah 300 mg per hari.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa 7,8% total populasi wanita merupakan perokok aktif. Merokok jelas merupakan masalah kesehatan universal yang mestinya tidak perlu dipertanyakan lagi karena dapat berdampak negatif pada kesuburan wanita dan kesehatan bayi.
Selain itu, perokok wanita juga berisiko lebih tinggi menderita gangguan menstruasi, mengalami keguguran, dan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Lebih dari itu, merokok juga memicu lahir prematur dan lahir mati.
Jadi, menghindari rokok merupakan salah satu cara menjaga kesehatan alat reproduksi. Jika Anda tidak merokok, sebaiknya tak usah coba-coba. Tetapi apabila sekarang Anda memiliki kebiasaan ini, saatnya untuk mengambil tindakan tegas.
Siapa saja dapat terjangkit stres, tidak terkecuali wanita. Sementara itu, berbagai tekanan sosial atau emosional dapat memicu stres.
Saat mengalami stres, produksi Reactive Oxygen Species (ROS) dalam tubuh meningkat. ROS adalah molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel. Ketika jumlah molekul ini meningkat, tubuh mengalami stres oksidatif, yaitu kondisi di mana jumlah antioksidan dan radikal bebas dalam tubuh tidak seimbang.
Dampak stres oksidatif pada organ reproduksi di antaranya:
Untuk mengurangi atau mencegah timbulnya stres oksidatif, Anda dapat mencoba meditasi atau yoga. Di samping itu, cukup tidur juga perlu, kurang lebih selama 7-9 jam setiap malam.
Wanita yang menderita PMS rupanya cenderung mengonsumsi banyak gula olahan. Sayangnya, gula berlebih ini dapat memperparah gejala PMS. Alasannya adalah karena gula bisa menggenjot kadar estrogen. Padahal, estrogen yang berlebihan akan membuat hormon lain menjadi tidak seimbang.
Malahan, ketidakseimbangan hormon merupakan salah satu akar penyebab hiperplasia endometrium (penebalan dinding rahim). Penebalan dinding rahim adalah suatu penyakit di mana lapisan rahim tumbuh terlalu tebal, dan hal ini dapat meningkatkan risiko kanker.
Alhasil, membatasi konsumsi gula termasuk cara menjaga kesehatan organ reproduksi wanita saat menstruasi. Lantas, berapa banyak gula yang boleh Anda konsumsi per hari? Bagi kaum hawa, sebaiknya tidak melebihi 100 kalori gula per hari. Dengan kata lain, jangan konsumsi lebih dari 25 gram atau 6 sendok makan.
Untuk menjaga kebersihan vagina, kunci terpenting adalah dengan membasuh vagina dari luar dengan lembut.
Kebanyakan perempuan salah mengira kalau area ini seharusnya berbau harum. Akibatnya, tidak sedikit wanita yang menggunakan produk pembersih area vagina dengan kandungan parfum, yang sebetulnya tidak perlu.
Nyatanya, air adalah pembersih vagina terbaik. Maka dari itu, cuci area kemaluan dengan air hangat setiap hari. Kemudian, jangan lupa untuk menepuk-nepuknya sampai kering.
Terakhir, cara menjaga organ reproduksi bagi perempuan adalah dengan menjadwalkan Pap smear secara berkala. Pada dasarnya, Pap smear adalah pemeriksaan untuk mendeteksi adanya kanker serviks atau leher rahim.
Wanita hendaknya melaksanakan pap smear setiap dua tahun sekali mulai dari usia 21 tahun. Bila Anda sudah memasuki kepala tiga, Anda sebaiknya menjalani pemeriksaan ini tiap tiga tahun sekali (dengan catatan hasil pemeriksaan sebelumnya normal). Sementara itu, wanita berusia di atas 65 tahun yang sebelumnya mendapat hasil pemeriksaan negatif tidak perlu lagi mengikuti tes Pap smear.
Baca Juga:
Di samping menjalankan sederet kebiasaan sehat di atas, medical check-up rutin juga penting jika Anda ingin memastikan fungsi organ reproduksi senantiasa prima.
Untuk itu, Rumah Sakit Royal Progress menghadirkan pilihan paket Medical Cek Up Khusus Wanita, medical check-up yang fokus tidak semata-mata pada kesehatan organ reproduksi, melainkan juga memantau aspek lain seperti kesehatan ginjal dan payudara.
Medical check-up ini juga merupakan salah satu cara menjaga kesehatan organ reproduksi wanita secara efektif. Tidak hanya itu, pemeriksaan medis juga bermanfaat agar tubuh Anda siap menjalani setiap fase kehidupan dengan lebih sehat dan percaya diri.