Paru-paru kolaps adalah kondisi medis serius di mana ruang pleura terisi oleh udara atau oksigen. Penumpukan oksigen yang semakin banyak mengisi pleura akan menghimpit rongga paru dan menyebabkannya kolaps sebagian atau seluruhnya. Keadaan ini juga disebut pneumothorax.
Apa penyebab pneumothorax? Apakah pneumothorax berbahaya? Mari kenali lebih dalam tentang penyakit ini.
Dalam sistem tubuh, paru mengambil peran krusial dalam sistem kehidupan. Ia berfungsi sebagai lokasi pusat bertukarnya oksigen dan karbondioksida. Selanjutnya, oksigen yang masuk akan dipompa melalui pembuluh darah (vasa) arteri untuk diedarkan ke seluruh tubuh. PTX atau pneumotoraks adalah kondisi di mana oksigen yang tidak masuk vasa arteri akan keluar dan mengisi celah kosong antara paru dan dinding dada (pleura).
Pleura yang membesar ini pada akhirnya akan mendesak paru. Akibatnya, ruang paru untuk mengembang (menarik napas) menjadi terbatas. Nah, makin sempitnya ruang dada inilah yang membuat tubuh makin sulit bernapas sehingga menyebabkan sesak napas.
Kondisi ini bisa berbahaya bahkan mengancam nyawa, terutama jika tidak segera ditangani. Jika melihat dari keseriusan sakitnya, jenis pneumotoraks ada tiga, yaitu:
Pneumotoraks sederhana bukanlah kondisi medis berbahaya, tetapi tetap membutuhkan pemantauan dari tenaga medis. Pada PTX jenis ini, sebagian paru mengalami kolaps sehingga oksigen dalam darah berkurang drastis dan menyebabkan sesak napas.
Jenis kedua adalah tension pneumothorax. PTX jenis ini menunjukkan bahwa terjadi kolaps pada keseluruhan paru hingga memengaruhi organ lain, termasuk performa jantung. Kondisi ini membutuhkan penanganan segera karena bisa menyebabkan kematian.
Jenis ketiga adalah open pneumothorax, yang merupakan cedera dada berupa lubang terbuka. Keberadaan lubang ini memungkinkan oksigen keluar masuk dengan bebas ke dan dari pleura.
Penumpukan udara di pleura yang memperbesar ukuran celah akan membuat paru tertekan dan tidak bisa berkembang. Akibatnya, penderita PTX jadi susah bernapas.
Kolapsnya paru akibat PTX ini bisa disebabkan oleh tiga kondisi, yaitu
Pada kasus yang jarang terjadi, paru-paru juga bisa kolaps tanpa adanya cedera yang terlihat. Kondisi ini dinamakan pneumotoraks spontan.
Baca Juga
Setiap penderita pneumotorax mungkin merasakan gejala yang berbeda, bergantung tingkat keparahan yang mereka alami. Namun, gejala umumnya adalah nyeri dada mendadak dan sesak napas.
Sementara itu, gejala penyerta lain yang mungkin Anda rasakan, seperti:
Sebagai diagnosis awal, dokter umumnya menanyakan keluhan pasien, seperti faktor risiko (usia dan gaya hidup), riwayat medis terkait cedera atau penyakit area dada, khususnya paru-paru, serta melakukan tes fisik.
Pemeriksaan fisik pneumothorax dapat berupa perkusi atau auskultasi paru, yang bertujuan untuk mendiagnosis jenis pneumotoraks berdasarkan gejala, seperti pada kasus tension pneumothorax.
Kemudian, dokter menggunakan stetoskop untuk mendengarkan kerja paru Anda. Agar diagnosis makin kuat, dokter akan meminta Anda menjalankan beberapa tes pencitraan.
Tes ini termasuk rontgen dada, CT scan (computed tomography scan) atau USG paru-paru. Pada kasus-kasus tertentu, dokter mungkin menggunakan tes gas darah arteri untuk menghitung kadar O2 dan CO2 dalam darah.
Tujuan pengobatan PTX adalah meminimalkan tekanan pleura, sehingga paru-paru bisa mengembang kembali untuk melancarkan sistem pernapasan.
Namun, perlu Anda ketahui bahwa antara pasien satu dan lainnya mungkin mendapat pengobatan yang berbeda. Pada jenis pneumotoraks yang membahayakan jiwa, dokter akan menyarankan tindak pembedahan.
Berikut sejumlah penanganan yang umumnya diberikan dokter untuk perawatan pasien dengan pneumothorax.
Jika luas kolapsnya paru tidak terlalu besar, dokter akan meminta rontgen dada berkala untuk memonitor kinerja paru hingga oksigen yang ada di pleura hilang dan paru bisa berfungsi optimal.
Namun, jika kondisi poin pertama disertai dengan gejala lain. Anda mungkin akan memperoleh tambahan oksigen. Hal ini bertujuan untuk menstabilkan kondisi tubuh.
Tindakan ini akan dilakukan dokter saat paru yang kolaps sudah mencapai setengah bagian organ. Tujuan dari tindak medis ini untuk menyedot keluar oksigennya.
Aspirasi jarum atau thoracocentesis adalah tindakan medis di mana jarum berongga dengan tabung fleksibel kecil (kateter) dimasukkan di antara tulang rusuk ke ruang dada yang berisi udara.
Kemudian dokter mencabut jarumnya, menempelkan alat suntik ke kateter dan mengeluarkan udara berlebih.
Apabila aspirasi jarum tidak bekerja secara optimal, dokter akan melakukan tindak pemasangan selang dada. Ini bisa berupa dua tindakan.
Pertama, drainase tabung dada atau chest tube drainage. Awalnya, dokter akan menyayat sedikit rongga dada, kemudian memasukkan tabung dada fleksibel ke pleura. Pada tindakan ini, dokter menggunakan tabung satu katup yang akan bekerja mengeluarkan gas secara terus menerus.
Sementara tindakan kedua berupa pleurodesis. Ini adalah tindakan di mana dokter memasukkan tabung dada fleksibel ke pleura Kemudian dokter mengalirkan bahan kimia khusus seperti doxycycline yang membantu perlekatan membran paru-paru dan selaput agar tidak ada lagi udara yang keluar masuk.
Apabila terjadi kondisi medis khusus, seperti kebocoran udara, maka dokter akan melakukan tindak pembedahan.
Pembedahan bisa dilakukan melalui sayatan kecil di rongga dada. Kemudian dokter menggunakan kamera serat optik kecil dan peralatan bedah bergagang panjang juga sempit untuk memperbaiki kerusakan.
Namun, pada kasus lebih parah, dokter mungkin melakukan lobektomi. Ini adalah proses pengangkatan paru kolaps Anda.
Untuk mengurangi kemungkinan paru-paru kolaps, sebaiknya Anda melakukan tindakan pencegahan. Berhenti merokok dan menghindari atau membatasi aktivitas dengan perubahan tekanan udara drastis (seperti scuba diving dan terbang parasut) dapat mengurangi risiko ini.
Selain itu, jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau riwayat keluarga dengan penyakit yang berhubungan dengan masalah paru, jangan ragu untuk konsultasikan dengan dokter Spesialis Paru di RS Royal Progress untuk mendapat penanganan tepat.