Tahukah Anda menurut data WHO tahun 2020, sekitar 3,8 miliar orang mengalami herpes oral dan 520 juta orang terjangkit herpes genital? Apakah infeksi virus ini berbahaya? Agar dapat mewaspadainya, kenali apa sebenarnya herpes, jenis virusnya, ciri-cirinya, serta langkah pengobatan yang tepat.
Pernahkah Anda menemukan lenting atau kulit yang melepuh bergelembung di sekitar area mulut, organ intim, atau bagian tubuh lainnya? Waspadalah karena kondisi ini bisa jadi merupakan herpes.
Penyebab munculnya lesi yang terasa gatal dan panas terbakar ini adalah virus herpes. Ada sejumlah virus herpes yang bisa menginfeksi Anda, di antaranya Herpes simplex 1, Herpes simplex 2, varicella zoster, dan virus Epstein-Barr.
Lantas, apakah herpes menular? Tentu saja. Virus ini dapat menyebar serta menulari orang lain lewat kontak kulit langsung. Penyebaran virus ini hanya melalui area yang terinfeksi.
Sebagai contoh, herpes oral menyebar ketika penderita berciuman atau menggunakan alat makan maupun lipstik bergantian dengan orang lain. Sementara itu, penyebaran herpes genital dapat terjadi saat penderita melakukan hubungan seks.
Siapa pun dapat terjangkit virus ini tak peduli jenis kelamin ataupun usianya. Akan tetapi risiko penularan dapat meningkat pada orang yang sering berganti pasangan, mengalami penyakit menular seksual yang lain, menderita HIV, dan mempunyai imunitas yang lemah.
Berdasarkan jenis virusnya, herpes dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis.
Sesuai namanya, infeksi virus herpes ini timbul pada area sekitar mulut. Umumnya, lentingan muncul di bibir, area dekat mulut, bahkan di lidah. Penyebab infeksi ini adalah virus HSV-1 atau Herpes simplex virus 1.
Penderita akan merasakan gatal, rasa terbakar dan seperti ditusuk-tusuk pada lesi tersebut. Kulit akan melepuh atau membentuk gelembung-gelembung kecil yang berisi cairan. Lentingan tersebut dapat pecah dengan sendirinya dan akan membentuk luka.
Meskipun hanya lepuhan kecil, sebaiknya Anda tidak meremehkan herpes bibir ini sebab bisa menular ke orang lain apabila Anda melakukan kontak kulit secara langsung ataupun menggunakan alat makan yang sama.
Gejala ini dapat membaik dengan sendirinya dalam kurun waktu 10 hari. Meskipun demikian, Anda tetap harus memeriksakan diri Anda apabila mengalami infeksi virus ini untuk mengurangi dampak dan gejalanya.
Penyebab utama infeksi ini adalah Herpes simplex virus 2 (HSV-2). Virus tersebut menginfeksi area sekitar organ intim pria ataupun wanita. Pada sejumlah penderita, lenting tidak hanya muncul di sekitar kelamin tapi juga pada pantat, anus, paha bagian dalam, dan juga selakangan.
Penyebaran virus HSV-2 umumnya terjadi melalui hubungan seks dengan seseorang yang tengah terinfeksi. Selain itu, seorang ibu yang melahirkan secara pervaginaan juga dapat menularkan virus ini pada bayinya. Lepuhan ini akan terasa tidak nyaman, gatal, bahkan nyeri saat buang air kecil.
Penyebab herpes zoster adalah Varicella zoster virus. Virus ini juga merupakan penyebab infeksi cacar air.
Saat Anda pertama kali terjangkit virus ini, maka Anda akan mengalami cacar air. Kemudian, ketika Anda telah sembuh, virus ini akan tetap ada dalam tubuh dan bisa aktif atau kambuh sewaktu-waktu dalam bentuk herpes zoster.
Para ahli belum menemukan penyebab mengapa virus ini dapat aktif kembali. Tapi, herpes zoster ini biasanya kambuh saat Anda bertambah usia dan saat imun tubuh Anda melemah.
Berbeda dengan jenis herpes oral dan genital, herpes zoster tidak menular. Penderita herpes zoster tidak dapat menularkan penyakit ini pada orang lain. Tapi, Anda bisa terinfeksi cacar air apabila Anda bersentuhan dengan cairan ruam herpes zoster.
Meski bukanlah penyakit yang mematikan, Anda tetap harus mewaspadai infeksi ini. Caranya adalah dengan mengenali apa saja ciri-ciri herpes sehingga Anda bisa memperoleh penanganan yang tepat. Selain itu, Anda juga bisa mencegah penularannya pada orang di sekitar Anda.
Baik herpes oral, genital, ataupun zoster masing-masing punya gejala yang khas. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Saat Anda terinfeksi HSV-1, lentingan tidak langsung muncul. Bahkan banyak penderita yang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi karena tidak ada gejala sama sekali.
Gejala pertama yang meliputi rasa gatal dan panas, yang umumnya mulai Anda rasakan setelah 2 sampai 20 hari setelah terpapar HSV-1. Kemudian, kulit di sekitar bibir atau mulut mulai melepuh. Sejumlah penderita bahkan juga muncul lepuhan di lidah.
Tahapan gejala herpes bibir ini adalah sebagai berikut:
Jenis infeksi ini lebih banyak menyerang wanita dan juga seseorang yang sering bergonta-ganti pasangan. Seseorang yang terinfeksi umumnya tidak menyadarinya karena infeksi ini tidak selalu menimbulkan gejala tertentu pada awalnya.
Tapi, beberapa minggu setelah terjangkit HSV-2, penderita akan mulai menyadari ada kumpulan lesi atau lentingan di sekitar vagina, penis, buah zakar, paha bagian dalam, pantat, dan juga anus.
Munculnya lesi ini biasanya diawali dengan rasa gatal, terbakar, serta nyeri saat buang air kecil. Sejumlah penderita juga mengalami sakit kepala, demam, serta nyeri pada sendi.
Anda perlu waspada karena herpes genital merupakan jenis infeksi berulang. Artinya, meskipun Anda telah sembuh, infeksi ini dapat kambuh di kemudian hari.
Gejala umum yang Anda derita saat terinfeksi herpes zoster adalah munculnya ruam dan kulit yang melepuh. Biasanya ruam ini terjadi di area leher, wajah, punggung, pinggang, perut, atau dada.
Selain kulit kemerahan, Anda juga akan mengalami rasa kesemutan, gatal, dan sensasi tertusuk di area ruam. Tidak hanya itu, herpes zoster juga menimbulkan gejala panas dingin, demam, sakit kepala, sakit perut, serta nyeri pada saraf.
Setelah 3 hari, ruam akan melepuh. Kemudian, dalam jangka waktu 10 hari, lepuhan tersebut mulai mengering dan berubah menjadi seperti koreng. Setelah terkelupas, koreng ini mungkin akan meninggalkan bekas namun dapat pudar dalam beberapa minggu.
Sebenarnya, infeksi herpes baik yang disebabkan oleh HSV-1, HSV-2, ataupun Varicella zoster dapat sembuh dengan sendirinya. Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan Anda dari infeksi ini karena penyebabnya adalah virus.
Ketika sistem imun tubuh Anda menguat, kondisi Anda akan semakin membaik dan sembuh. Meskipun demikian, Anda tetap harus memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat guna mengurangi gejala yang timbul dan mencegah penularannya.
Dokter umumnya akan memberikan Anda obat, seperti:
Selain obat, ada sejumlah pengobatan alami untuk mengurangi gejala. Untuk herpes oral, Anda bisa menggunakan kompres dingin guna memberikan rasa nyaman dan mengurangi sensasi panas yang timbul.
Sementara itu, untuk meringankan gejala herpes genital, Anda bisa mandi air garam, mengenakan celana yang longgar, dan menyemprotkan air ke area yang terinfeksi ketika Anda buang air kecil.
Sedangkan untuk mencegah penyebaran virus ini, Anda harus menghindari kontak kulit dan tidak menggunakan alat makan yang sama dengan orang lain. Di samping itu, hindarilah berhubungan seksual selama Anda menderita infeksi ini.
Apabila Anda tengah mengandung, berkonsultasilah dengan dokter untuk mencegah risiko penularan herpes pada bayi Anda saat proses melahirkan.
Baca Juga:
Apabila Anda mengalami salah satu gejala herpes seperti yang telah dijelaskan di atas, segera periksakan kondisi Anda ke dokter spesialis Kulit dan Kelamin di RS Royal Progress. Untuk mempermudah proses konsultasi, rencanakan janji temu dengan dokter melalui website Royal Progress. Dengan begitu, Anda bisa datang ke rumah sakit sesuai tanggal yang Anda pilih untuk melakukan pemeriksaan.
Tahukah Anda menurut data WHO tahun 2020, sekitar 3,8 miliar orang mengalami herpes oral dan 520 juta orang terjangkit herpes genital? Apakah infeksi virus ini berbahaya? Agar dapat mewaspadainya, kenali apa sebenarnya herpes, jenis virusnya, ciri-cirinya, serta langkah pengobatan yang tepat.
Pernahkah Anda menemukan lenting atau kulit yang melepuh bergelembung di sekitar area mulut, organ intim, atau bagian tubuh lainnya? Waspadalah karena kondisi ini bisa jadi merupakan herpes.
Penyebab munculnya lesi yang terasa gatal dan panas terbakar ini adalah virus herpes. Ada sejumlah virus herpes yang bisa menginfeksi Anda, di antaranya Herpes simplex 1, Herpes simplex 2, varicella zoster, dan virus Epstein-Barr.
Lantas, apakah herpes menular? Tentu saja. Virus ini dapat menyebar serta menulari orang lain lewat kontak kulit langsung. Penyebaran virus ini hanya melalui area yang terinfeksi.
Sebagai contoh, herpes oral menyebar ketika penderita berciuman atau menggunakan alat makan maupun lipstik bergantian dengan orang lain. Sementara itu, penyebaran herpes genital dapat terjadi saat penderita melakukan hubungan seks.
Siapa pun dapat terjangkit virus ini tak peduli jenis kelamin ataupun usianya. Akan tetapi risiko penularan dapat meningkat pada orang yang sering berganti pasangan, mengalami penyakit menular seksual yang lain, menderita HIV, dan mempunyai imunitas yang lemah.
Berdasarkan jenis virusnya, herpes dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis.
Sesuai namanya, infeksi virus herpes ini timbul pada area sekitar mulut. Umumnya, lentingan muncul di bibir, area dekat mulut, bahkan di lidah. Penyebab infeksi ini adalah virus HSV-1 atau Herpes simplex virus 1.
Penderita akan merasakan gatal, rasa terbakar dan seperti ditusuk-tusuk pada lesi tersebut. Kulit akan melepuh atau membentuk gelembung-gelembung kecil yang berisi cairan. Lentingan tersebut dapat pecah dengan sendirinya dan akan membentuk luka.
Meskipun hanya lepuhan kecil, sebaiknya Anda tidak meremehkan herpes bibir ini sebab bisa menular ke orang lain apabila Anda melakukan kontak kulit secara langsung ataupun menggunakan alat makan yang sama.
Gejala ini dapat membaik dengan sendirinya dalam kurun waktu 10 hari. Meskipun demikian, Anda tetap harus memeriksakan diri Anda apabila mengalami infeksi virus ini untuk mengurangi dampak dan gejalanya.
Penyebab utama infeksi ini adalah Herpes simplex virus 2 (HSV-2). Virus tersebut menginfeksi area sekitar organ intim pria ataupun wanita. Pada sejumlah penderita, lenting tidak hanya muncul di sekitar kelamin tapi juga pada pantat, anus, paha bagian dalam, dan juga selakangan.
Penyebaran virus HSV-2 umumnya terjadi melalui hubungan seks dengan seseorang yang tengah terinfeksi. Selain itu, seorang ibu yang melahirkan secara pervaginaan juga dapat menularkan virus ini pada bayinya. Lepuhan ini akan terasa tidak nyaman, gatal, bahkan nyeri saat buang air kecil.
Penyebab herpes zoster adalah Varicella zoster virus. Virus ini juga merupakan penyebab infeksi cacar air.
Saat Anda pertama kali terjangkit virus ini, maka Anda akan mengalami cacar air. Kemudian, ketika Anda telah sembuh, virus ini akan tetap ada dalam tubuh dan bisa aktif atau kambuh sewaktu-waktu dalam bentuk herpes zoster.
Para ahli belum menemukan penyebab mengapa virus ini dapat aktif kembali. Tapi, herpes zoster ini biasanya kambuh saat Anda bertambah usia dan saat imun tubuh Anda melemah.
Berbeda dengan jenis herpes oral dan genital, herpes zoster tidak menular. Penderita herpes zoster tidak dapat menularkan penyakit ini pada orang lain. Tapi, Anda bisa terinfeksi cacar air apabila Anda bersentuhan dengan cairan ruam herpes zoster.
Meski bukanlah penyakit yang mematikan, Anda tetap harus mewaspadai infeksi ini. Caranya adalah dengan mengenali apa saja ciri-ciri herpes sehingga Anda bisa memperoleh penanganan yang tepat. Selain itu, Anda juga bisa mencegah penularannya pada orang di sekitar Anda.
Baik herpes oral, genital, ataupun zoster masing-masing punya gejala yang khas. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Saat Anda terinfeksi HSV-1, lentingan tidak langsung muncul. Bahkan banyak penderita yang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi karena tidak ada gejala sama sekali.
Gejala pertama yang meliputi rasa gatal dan panas, yang umumnya mulai Anda rasakan setelah 2 sampai 20 hari setelah terpapar HSV-1. Kemudian, kulit di sekitar bibir atau mulut mulai melepuh. Sejumlah penderita bahkan juga muncul lepuhan di lidah.
Tahapan gejala herpes bibir ini adalah sebagai berikut:
Jenis infeksi ini lebih banyak menyerang wanita dan juga seseorang yang sering bergonta-ganti pasangan. Seseorang yang terinfeksi umumnya tidak menyadarinya karena infeksi ini tidak selalu menimbulkan gejala tertentu pada awalnya.
Tapi, beberapa minggu setelah terjangkit HSV-2, penderita akan mulai menyadari ada kumpulan lesi atau lentingan di sekitar vagina, penis, buah zakar, paha bagian dalam, pantat, dan juga anus.
Munculnya lesi ini biasanya diawali dengan rasa gatal, terbakar, serta nyeri saat buang air kecil. Sejumlah penderita juga mengalami sakit kepala, demam, serta nyeri pada sendi.
Anda perlu waspada karena herpes genital merupakan jenis infeksi berulang. Artinya, meskipun Anda telah sembuh, infeksi ini dapat kambuh di kemudian hari.
Gejala umum yang Anda derita saat terinfeksi herpes zoster adalah munculnya ruam dan kulit yang melepuh. Biasanya ruam ini terjadi di area leher, wajah, punggung, pinggang, perut, atau dada.
Selain kulit kemerahan, Anda juga akan mengalami rasa kesemutan, gatal, dan sensasi tertusuk di area ruam. Tidak hanya itu, herpes zoster juga menimbulkan gejala panas dingin, demam, sakit kepala, sakit perut, serta nyeri pada saraf.
Setelah 3 hari, ruam akan melepuh. Kemudian, dalam jangka waktu 10 hari, lepuhan tersebut mulai mengering dan berubah menjadi seperti koreng. Setelah terkelupas, koreng ini mungkin akan meninggalkan bekas namun dapat pudar dalam beberapa minggu.
Sebenarnya, infeksi herpes baik yang disebabkan oleh HSV-1, HSV-2, ataupun Varicella zoster dapat sembuh dengan sendirinya. Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan Anda dari infeksi ini karena penyebabnya adalah virus.
Ketika sistem imun tubuh Anda menguat, kondisi Anda akan semakin membaik dan sembuh. Meskipun demikian, Anda tetap harus memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat guna mengurangi gejala yang timbul dan mencegah penularannya.
Dokter umumnya akan memberikan Anda obat, seperti:
Selain obat, ada sejumlah pengobatan alami untuk mengurangi gejala. Untuk herpes oral, Anda bisa menggunakan kompres dingin guna memberikan rasa nyaman dan mengurangi sensasi panas yang timbul.
Sementara itu, untuk meringankan gejala herpes genital, Anda bisa mandi air garam, mengenakan celana yang longgar, dan menyemprotkan air ke area yang terinfeksi ketika Anda buang air kecil.
Sedangkan untuk mencegah penyebaran virus ini, Anda harus menghindari kontak kulit dan tidak menggunakan alat makan yang sama dengan orang lain. Di samping itu, hindarilah berhubungan seksual selama Anda menderita infeksi ini.
Apabila Anda tengah mengandung, berkonsultasilah dengan dokter untuk mencegah risiko penularan herpes pada bayi Anda saat proses melahirkan.
Baca Juga:
Apabila Anda mengalami salah satu gejala herpes seperti yang telah dijelaskan di atas, segera periksakan kondisi Anda ke dokter spesialis Kulit dan Kelamin di RS Royal Progress. Untuk mempermudah proses konsultasi, rencanakan janji temu dengan dokter melalui website Royal Progress. Dengan begitu, Anda bisa datang ke rumah sakit sesuai tanggal yang Anda pilih untuk melakukan pemeriksaan.