Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Operasi Minimal Invasif di Rumah Sakit Royal Progress: Aman, Minim Nyeri dan Pemulihan Lebih Cepat

Operasi Minimal Invasif di Rumah Sakit Royal Progress: Aman, Minim Nyeri dan Pemulihan Lebih Cepat

Tanggal Release :  11/10/2023

Minimal Invasif menjadi salah satu metode aman yang kerap diminati oleh pasien RS Royal Progress dalam menangani berbagai kasus bedah.

Jakarta, 11 Oktober 2023 – Rumah Sakit Royal Progress (RSRP), yang telah melayani selama lebih dari 31 tahun, selalu berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan yang menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarakat.

Menjadi bagian dari dunia medis yang semakin berkembang dengan dukungan inovasi teknologi, RSRP tengah mengembangkan penerapan operasi dengan Metode Minimal Invasif agar pasien merasa lebih aman, nyaman, dan minim sayatan.

Berlokasi di Sunter, Jakarta Utara, RSRP yang menjadi salah satu rumah sakit unggulan di kawasan ini, memiliki jajaran dokter spesialis bedah yang lengkap dan berpengalaman untuk melakukan tindakan operasi minimal invasif.

Dalam satu dekade terakhir, ilmu medis dan kedokteran kerap berkembang dengan cepat — tentunya perkembangan inovasi dan teknologi turut ambil andil dalam perkembangan tersebut. Teknologi yang semakin terdepan menjadi pembuka jalan dan harapan baru bagi pasien untuk mendapatkan prosedur dan proses pengobatan yang lebih baik, termasuk tindakan operasi atau pembedahan.

Operasi yang dulunya dianggap sebagai suatu hal yang menakutkan, kini semakin dipermudah berkat metode minimal invasif dengan teknik laparoskopi tanpa mengabaikan keselamatan pasien.

dr. Ivan R. Setiadarma, MM, Direktur Utama Rumah Sakit Royal Progress, mengatakan, “Kami kerap mengadopsi dan mengembangkan bermacam teknik dan metode hingga teknologi penunjang medis terbaru untuk memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan pelayanan terbaik dari rumah sakit kami.

Sebagai salah satu rumah sakit terbaik di Jakarta Utara, kami berkomitmen mengutamakan keamanan dan kesembuhan pasien dalam pengobatan.”

Berbagai macam operasi metode minimal invasif dapat dilakukan, salah satunya yaitu Laparoskopi. Operasi ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu kamera, monitor dan instrumen khusus dalam melakukan pembedahan melalui layar monitor tanpa melihat dan menyentuh anggota badan pasien.

dr. Ika Megatia, B.MedSc, SpB, FINACS, FICS , merupakan salah satu dokter spesialis bedah di RS Royal Progress yang telah berpengalaman dalam menangani berbagai kasus bedah seperti Wasir, Usus Buntu, Hernia (turun berok), Sirkumsisi (sunat), Benjolan Payudara dan jaringan lunak lainnya.

Dalam hal ini, dr. Ika menyampaikan bahwa metode Minimal Invasif dapat digunakan bukan hanya sebagai terapi atau pengobatan saja, namun juga digunakan sebagai langkah mendiagnosa berbagai jenis penyakit rongga abdomen dan kasus cidera organ perut pada kasus kecelakaan.

Jika pada operasi konvensional dilakukan pembedahan terbuka dengan sayatan yang relatif besar, maka dengan tindakan minimal invasif, luka operasi yang dihasilkan berukuran kecil hanya berkisar antara 5–15 mm sehingga rasa sakit setelah pembedahan jauh berkurang dan pemulihan pasca tindakan lebih cepat.

“Minimal invasif menjadi primadona di kalangan pasien bedah dikarenakan keunggulannya, yaitu luka sayatan yang kecil, kemungkinan terjadinya risiko infeksi luka paska operasi sangat kecil, pasien dapat pulih lebih cepat dan tentunya metode ini sangat aman dapat dilakukan bagi pasien sesuai dengan hasil diagnosanya.

Umumnya prosedur bedah dilakukan menggunakan alat-alat bedah kecil yang akan membuat sayatan kecil di area yang telah ditentukan. Kemudian melalui sayatan tersebut, dokter akan menyelesaikan proses operasi dan setelahnya sayatan tersebut akan dijahit. Karena sayatan yang dilakukan berukuran kecil, maka bekas luka jahitan pun lebih kecil dibandingkan dengan bedah terbuka.”

Tak hanya itu, rasa sakit dan efek samping yang dirasakan pasien juga lebih minimal dibandingkan operasi konvensional. Hal ini bisa berdampak positif pada psikologis pasien sebelum melakukan tindakan, karena persiapan yang matang bukan hanya diperlukan dari sisi tim medis saja, pasien juga perlu siap melakukan operasi agar operasi berjalan lancar,” tambah dr. Ika.

RS Royal Progress selalu berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan yang menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarakat. Dengan menghadirkan operasi aman melalui Metode Minimal Invasif, masyarakat sekitar lebih mendapatkan kemudahan akses terhadap pengobatan terbaik di bawah pengawasan dokter spesialis bedah profesional dan berpengalaman kurang lebih dari 15 tahun serta mewujudkan komitmen rumah sakit yang mengedepankan keamanan pasien dalam seluruh pelayanan kesehatan.

“Harapan kami, ke depannya nanti RS Royal Progress dapat menjadi mitra layanan kesehatan terpercaya yang dapat menjadi partner andalan masyarakat dalam bersama-sama mewujudkan hidup yang lebih sehat dan bermakna,” tutup dr. Ivan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Metode Minimal Invasif dan layanan poli bedah, silahkan kunjungi website resmi Rumah Sakit Royal Progress: www.royalprogress.com

Press Release Lainnya

Penanganan Varises dengan Metode Laser Tanpa Bedah, Kini Lebih Aman dan Mudah Bersama Rumah Sakit Royal Progress

Lebih rentan terjadi pada wanita, varises dapat menyebabkan komplikasi jika tidak mendapat
penanganan yang tepat
Jakarta, 2 Mei 2024 – Rumah Sakit Royal Progress (RSRP) menunjukkan dedikasi pelayanan kesehatan
bagi masyarakat dengan terus menghadirkan dukungan fasilitas medis terkini. Menjadi bagian dari dunia
medis yang semakin berkembang dengan dukungan inovasi teknologi, RSRP tengah mengembangkan
penanganan varises yang lebih efektif, salah satunya dengan metode laser tanpa bedah agar pasien
merasa lebih aman, nyaman, dan minim sayatan.
Varises merupakan kondisi masalah kesehatan yang umum terjadi pada orang dewasa maupun lanjut
usia. Penyakit ini timbul ketika pembuluh darah vena menjadi melebar dan berkelok yang disertai
dengan gangguan sirkulasi darah di dalamnya. Gangguan sirkulasi darah tersebut dapat menyebabkan
sumbatan aliran darah melalui vena untuk kembali ke jantung sehingga darah mencoba menembus
katup dari sistem penyambung. Hal ini dapat menyebabkan rasa pegal dan ketidaknyamanan setelah
melakukan aktivitas seperti berdiri dan berjalan lama pada penderitanya. Meskipun tidak berbahaya,
apabila dibiarkan varises dapat menyebabkan komplikasi pada sistem pembuluh darah dan mengganggu
kualitas hidup penderitanya.
Pengobatan varises sebenarnya dapat dilakukan dengan berbagai cara dan salah satunya yang dikenal
efektif dan terkini yaitu dengan metode laser. Metode ini dikenal dengan nama Endovenous Laser
Ablation (EVLA), yang merupakan salah satu metode pengobatan varises tanpa melakukan pembedahan
besar atau minimal invasif.
dr. Ivan R. Setiadarma, MM, Direktur Utama Rumah Sakit Royal Progress, mengatakan, “Varises
seringkali dianggap sepele, padahal jika tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan komplikasi
berkepanjangan. Di RS Royal Progress, kami memiliki jajaran dokter spesialis vaskular dan endovaskular
handal serta dukungan teknologi medis terkini yang dapat membantu menangani permasalahan varises
pada pasien. Untuk penanganan varises yang lebih intensif, kami menawarkan Metode EVLA sebagai
salah satu terapi pilihan utama yang memiliki kelebihan waktu perawatan lebih singkat, rasa nyeri yang
minim dan tidak menimbulkan bekas luka yang besar pada pasien.”
Hadirnya metode EVLA di RS Royal Progress menjadi suatu langkah besar dalam mewujudkan komitmen
untuk memberikan pelayanan kesehatan menyeluruh dan terintegrasi pada masyarakat, terutama sekitar
Sunter, Jakarta Utara. Proses pengerjaannya hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam dan melibatkan
penggunaan laser endovenous yang diarahkan ke dalam vena yang terganggu melalui kateter. Laser ini
menghasilkan panas yang berfungsi untuk dapat menutup vena yang bermasalah yang dapat
memungkinkan perbaikan yang tepat dan signifikan. Dengan metode EVLA yang efektif dan minimal
invasif, tingkat keberhasilan penyembuhan akan meningkat dan cepat.
Resiko terjadinya varises, 2 kali lebih rentan dialami oleh wanita dibandingkan pria. Faktor penyebabnya
antara lain yaitu seiring dengan pertambahan usia, katup vena mengalami penuaan sehingga darah lebih
rentan menumpuk dan perubahan hormon yang terjadi sebelum periode menstruasi, masa kehamilan
hingga menopause juga dapat mengendurkan dinding vena.
Selain itu, faktor genetik, tekanan darah yang tinggi, kelebihan berat badan serta gaya hidup yang tidak
sehat juga memicu terjadinya varises. Adapun kondisi medis tertentu seperti deep vein thrombosis yang
juga dapat merusak dinding vena dan meningkatkan resiko varises.
dr. Hendra Wibowo, SpB.Subsp.BVE (K) Dokter Spesialis Bedah Sub Spesialis BVE Rumah Sakit Royal
Progress turut menyampaikan, “Dalam kasus varises yang beragam, penderitanya memiliki gejala yang
berbeda-beda dan unik bahkan ada beberapa yang tidak menimbulkan gejala signifikan. Keluhan yang
umumnya terjadi yaitu berupa pegal, nyeri dan terlihat urat-urat halus yang menonjol di sekitar betis
belakang. Untuk kasus pada tingkat yang paling parah yaitu luka atau ulkus yang sulit disembuhkan.
Karena sering terjadi tanpa gejala tadi, penderitanya menganggap sepele dan biasanya sudah terjadi
dalam waktu yang lama yang akhirnya baru dilakukan pengobatan setelah tingkat lanjut. Maka dari itu,
pengobatan ataupun terapi dapat dilakukan sesegera mungkin apabila sudah mengalami gejala-gejala
yang dirasa mendekati varises.”
Varises dapat menyebabkan berbagai dampak dan hambatan yang dapat terjadi pada penderita, yaitu
menurunkan kepercayaan diri karena dapat mengganggu penampilan dan secara fungsional akan
mengganggu aktivitas fisik penderita karena timbulnya keluhan pegal dan linu. Apabila hingga terjadi
luka pada pembuluh darah maka dapat menimbulkan infeksi.
“Perawatan untuk varises biasanya melibatkan pemakaian stoking kompresi untuk membantu
mengurangi pembengkakan. Dalam kasus yang parah, pembedahan mungkin diperlukan untuk
mengangkat varises yang sangat besar atau mengganggu. Sedangkan, dalam kasus yang masih dapat
dilakukan terapi, perawatan lain seperti skleroterapi (suntikan untuk menutup pembuluh darah yang
terkena atau pembedahan mungkin diperlukan). Dokter akan dapat mendiagnosa dan memberikan
pengobatan terbaik berdasarkan tingkat keparahan kondisi varises pasien,” tambah dr. Hendra.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah varises, yaitu menjaga berat badan yang sehat,
berolahraga secara rutin, istirahat teratur selama waktu duduk atau berdiri yang lama, dan mengangkat
kaki Anda jika memungkinkan supaya tidak diam terlalu lama.
Dengan perawatan yang tepat, pasien dengan permasalahan varises dapat mengelola kondisi mereka
dan mengalami sedikit atau tanpa ketidaknyamanan atau komplikasi darinya. Pastikan untuk
berkonsultasi dengan dokter Sub Spesialis Bedah Vaskular dan Endovaskular di RS Royal Progress untuk
mengetahui pengobatan terbaik untuk Anda.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi website resmi Rumah Sakit Royal Progress
www.royalprogress.com

Operasi Minimal Invasif di Rumah Sakit Royal Progress: Aman, Minim Nyeri dan Pemulihan Lebih Cepat

Minimal Invasif menjadi salah satu metode aman yang kerap diminati oleh pasien RS Royal Progress dalam menangani berbagai kasus bedah.

Jakarta, 11 Oktober 2023 – Rumah Sakit Royal Progress (RSRP), yang telah melayani selama lebih dari 31 tahun, selalu berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan yang menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarakat.

Menjadi bagian dari dunia medis yang semakin berkembang dengan dukungan inovasi teknologi, RSRP tengah mengembangkan penerapan operasi dengan Metode Minimal Invasif agar pasien merasa lebih aman, nyaman, dan minim sayatan.

Berlokasi di Sunter, Jakarta Utara, RSRP yang menjadi salah satu rumah sakit unggulan di kawasan ini, memiliki jajaran dokter spesialis bedah yang lengkap dan berpengalaman untuk melakukan tindakan operasi minimal invasif.

Dalam satu dekade terakhir, ilmu medis dan kedokteran kerap berkembang dengan cepat — tentunya perkembangan inovasi dan teknologi turut ambil andil dalam perkembangan tersebut. Teknologi yang semakin terdepan menjadi pembuka jalan dan harapan baru bagi pasien untuk mendapatkan prosedur dan proses pengobatan yang lebih baik, termasuk tindakan operasi atau pembedahan.

Operasi yang dulunya dianggap sebagai suatu hal yang menakutkan, kini semakin dipermudah berkat metode minimal invasif dengan teknik laparoskopi tanpa mengabaikan keselamatan pasien.

dr. Ivan R. Setiadarma, MM, Direktur Utama Rumah Sakit Royal Progress, mengatakan, “Kami kerap mengadopsi dan mengembangkan bermacam teknik dan metode hingga teknologi penunjang medis terbaru untuk memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan pelayanan terbaik dari rumah sakit kami.

Sebagai salah satu rumah sakit terbaik di Jakarta Utara, kami berkomitmen mengutamakan keamanan dan kesembuhan pasien dalam pengobatan.”

Berbagai macam operasi metode minimal invasif dapat dilakukan, salah satunya yaitu Laparoskopi. Operasi ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu kamera, monitor dan instrumen khusus dalam melakukan pembedahan melalui layar monitor tanpa melihat dan menyentuh anggota badan pasien.

dr. Ika Megatia, B.MedSc, SpB, FINACS, FICS , merupakan salah satu dokter spesialis bedah di RS Royal Progress yang telah berpengalaman dalam menangani berbagai kasus bedah seperti Wasir, Usus Buntu, Hernia (turun berok), Sirkumsisi (sunat), Benjolan Payudara dan jaringan lunak lainnya.

Dalam hal ini, dr. Ika menyampaikan bahwa metode Minimal Invasif dapat digunakan bukan hanya sebagai terapi atau pengobatan saja, namun juga digunakan sebagai langkah mendiagnosa berbagai jenis penyakit rongga abdomen dan kasus cidera organ perut pada kasus kecelakaan.

Jika pada operasi konvensional dilakukan pembedahan terbuka dengan sayatan yang relatif besar, maka dengan tindakan minimal invasif, luka operasi yang dihasilkan berukuran kecil hanya berkisar antara 5–15 mm sehingga rasa sakit setelah pembedahan jauh berkurang dan pemulihan pasca tindakan lebih cepat.

“Minimal invasif menjadi primadona di kalangan pasien bedah dikarenakan keunggulannya, yaitu luka sayatan yang kecil, kemungkinan terjadinya risiko infeksi luka paska operasi sangat kecil, pasien dapat pulih lebih cepat dan tentunya metode ini sangat aman dapat dilakukan bagi pasien sesuai dengan hasil diagnosanya.

Umumnya prosedur bedah dilakukan menggunakan alat-alat bedah kecil yang akan membuat sayatan kecil di area yang telah ditentukan. Kemudian melalui sayatan tersebut, dokter akan menyelesaikan proses operasi dan setelahnya sayatan tersebut akan dijahit. Karena sayatan yang dilakukan berukuran kecil, maka bekas luka jahitan pun lebih kecil dibandingkan dengan bedah terbuka.”

Tak hanya itu, rasa sakit dan efek samping yang dirasakan pasien juga lebih minimal dibandingkan operasi konvensional. Hal ini bisa berdampak positif pada psikologis pasien sebelum melakukan tindakan, karena persiapan yang matang bukan hanya diperlukan dari sisi tim medis saja, pasien juga perlu siap melakukan operasi agar operasi berjalan lancar,” tambah dr. Ika.

RS Royal Progress selalu berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan yang menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarakat. Dengan menghadirkan operasi aman melalui Metode Minimal Invasif, masyarakat sekitar lebih mendapatkan kemudahan akses terhadap pengobatan terbaik di bawah pengawasan dokter spesialis bedah profesional dan berpengalaman kurang lebih dari 15 tahun serta mewujudkan komitmen rumah sakit yang mengedepankan keamanan pasien dalam seluruh pelayanan kesehatan.

“Harapan kami, ke depannya nanti RS Royal Progress dapat menjadi mitra layanan kesehatan terpercaya yang dapat menjadi partner andalan masyarakat dalam bersama-sama mewujudkan hidup yang lebih sehat dan bermakna,” tutup dr. Ivan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Metode Minimal Invasif dan layanan poli bedah, silahkan kunjungi website resmi Rumah Sakit Royal Progress: www.royalprogress.com

Rumah Sakit Royal Progress Hadirkan Solusi Penanganan Batu Ginjal Tanpa Operasi dengan Metode ESWL

Inovasi Metode Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) terbukti secara signifikan meningkatkan
efektivitas pengobatan serta memberikan manfaat besar bagi pasien yang menderita batu ginjal.
Jakarta, 7 September 2023 – Rumah Sakit Royal Progress (RSRP), yang telah memberikan pelayanan
kesehatan selama 31 tahun, kembali memperkuat dedikasi pelayanan kesehatan yang terintegrasi bagi
masyarakat dengan menghadirkan solusi penanganan batu ginjal tanpa operasi dengan metode
Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL). Berlokasi di Sunter, Jakarta Utara, kini masyarakat sekitar
dapat mengakses inovasi solusi pengobatan batu ginjal di RSRP dibawah pengawasan dokter spesialis
urologi handal dan terpercaya.
Batu saluran kemih atau lebih dikenal dengan batu ginjal adalah penyakit yang terjadi akibat tingginya
kadar zat kimia yang apabila terus menerus menumpuk di ginjal, dapat membentuk kristal yang
menyerupai batu yang umumnya terbentuk di ginjal. Penyakit ini umum terjadi di masyarakat dan
bahkan menjadi salah satu yang paling banyak ditemui case-nya di klinik pengobatan urologi. Perubahan
lingkungan, cuaca, hingga gaya hidup turut mempengaruhi daya tahan tubuh manusia. Batu saluran
kemih/ batu ginjal menjadi salah satu penyakit yang tidak dapat dianggap remeh. Apabila tidak segera
ditangani, dapat meningkatkan resiko kerusakan fungsi ginjal secara permanen. Indonesia sendiri masuk
dalam kelompok negara di dunia yang termasuk dalam daerah “Sabuk Batu” (Stone Belt).
dr. Ivan R. Setiadarma, MM, Direktur Utama Rumah Sakit Royal Progress, mengatakan, “Kehadiran
inovasi ESWL di RSRP menjadi suatu langkah besar bagi kami dalam mewujudkan komitmen untuk
memberikan layanan kesehatan yang menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarakat. Kami harap
dengan adanya teknologi ESWL di RS Royal Progress, masyarakat sekitar lebih mendapatkan kemudahan
akses terhadap pengobatan terbaik dibawah pengawasan dokter spesialis urologi terbaik. Dengan
fasilitas dan sarana prasarana mumpuni, serta dukungan dari tenaga medis profesional bersertifikat yang
ahli di bidangnya, kami memiliki misi untuk mencegah, mengobati, dan mendukung proses pemulihan
kesehatan bagi seluruh pasien.”
Batu ginjal dapat disebabkan oleh berbagai faktor risiko seperti kurangnya minum air putih, pola
konsumsi berlebih makanan yang tinggi kadar garam dan lemak jenuh, ada pula karena faktor genetik,
serta lebih rentan dimiliki oleh mereka yang memiliki riwayat obesitas.
dr. Johannes Aritonang, B.MedSc, SpU, FICS, Dokter Spesialis Urologi Rumah Sakit Royal Progress turut
menyampaikan, “Pada umumnya, batu ginjal dalam ukuran kecil memang tidak menimbulkan gejala
sehingga seringkali tidak mendapat perhatian khusus dari masyarakat. Namun, kalau didiamkan maka
batu ginjal akan semakin berukuran besar dan jika sampai tersangkut di area saluran urin, maka akan
menyebabkan rasa nyeri hebat di bagian pinggang. Sebenarnya ada beberapa gejala lain yang harus
diperhatikan oleh pasien yaitu nyeri ketika buang air kecil, rasa sakit di area perut yang tidak kunjung
hilang, perubahan warna urin, hingga demam. Jika mengalami gejala tersebut, maka harus segera
memeriksakan diri.”
Selain menggunakan obat, pengobatan batu ginjal dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya
yaitu dengan tindakan ESWL untuk kasus batu ginjal yang ukurannya tidak terlalu besar (<2cm).
Pengobatan ESWL dilakukan dengan menggunakan alat yang menghasilkan gelombang kejut untuk
memecah batu ginjal menjadi fragmen kecil. Melalui metode ini, pasien penyakit batu ginjal tak perlu lagi
menjalani operasi besar untuk mengambil batu ginjal dari dalam tubuhnya. Jika batu ginjal sudah pecah,
maka partikel kecilnya akan keluar secara alami melewati urine.
“Ada beberapa faktor tingkat keberhasilan terhadap terapi atau kesembuhan dari penyakit batu ginjal,
seperti ukuran, tingkat kekerasan, dan lokasi batu itu sendiri. Metode ESWL menjadi salah satu solusi
efektif dan efisien dalam pengobatan batu ginjal tanpa melalui operasi. Selain memiliki persentase
keberhasilan yang cukup tinggi, metode ESWL juga terbukti aman dan minim resiko bagi pasien. Bahkan
setelah tindakan, jika tidak ditemukan gejala lainnya, pasien bisa langsung pulang seusai terapi,” tambah
dr. Johannes.
Metode ESWL memiliki risiko yang lebih kecil dibanding tindakan operasi konvensional. Disamping itu
pemulihan pasien lebih cepat sehingga tidak harus terlalu lama menjalani rawat inap di rumah sakit.
Namun ada beberapa kondisi dimana tindakan ESWL tidak disarankan bagi pasien yaitu dilihat dari
ukuran batu ginjal dan kekerasannya, adanya kelainan pembekuan darah, gangguan fungsi ginjal maupun
gagal ginjal atau hanya memiliki satu ginjal yang berfungsi baik dan pada wanita hamil.
“Bagi pasien yang ingin mengobati sakit batu ginjal yang mereka miliki, dapat memanfaatkan layanan
tindakan ESWL di RS Royal Progress, khususnya masyarakat sekitar di Jakarta Utara. RS Royal Progress
memiliki sejumlah fasilitas yang lengkap dengan teknologi terkini untuk memberikan pengobatan bagi
pasien batu ginjal dengan dukungan alat medis modern dan inovatif,” tutup dr Ivan.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan ESWL, silahkan kunjungi website resmi Rumah Sakit Royal
Progress www.royalprogress.com atau Instagram Resmi Rumah Sakit Royal Progress
@rsroyalprogressofficial

Rumah Sakit Royal Progress Terapkan Teknologi Medis Digital Subtraction Angiography (DSA) untuk Diagnosa Sumbatan Vaskular yang Lebih Akurat

Inovasi Metode Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) terbukti secara signifikan meningkatkan
efektivitas pengobatan serta memberikan manfaat besar bagi pasien yang menderita batu ginjal.
Jakarta, 7 September 2023 – Rumah Sakit Royal Progress (RSRP), yang telah memberikan pelayanan
kesehatan selama 31 tahun, kembali memperkuat dedikasi pelayanan kesehatan yang terintegrasi bagi
masyarakat dengan menghadirkan solusi penanganan batu ginjal tanpa operasi dengan metode
Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL). Berlokasi di Sunter, Jakarta Utara, kini masyarakat sekitar
dapat mengakses inovasi solusi pengobatan batu ginjal di RSRP dibawah pengawasan dokter spesialis
urologi handal dan terpercaya.
Batu saluran kemih atau lebih dikenal dengan batu ginjal adalah penyakit yang terjadi akibat tingginya
kadar zat kimia yang apabila terus menerus menumpuk di ginjal, dapat membentuk kristal yang
menyerupai batu yang umumnya terbentuk di ginjal. Penyakit ini umum terjadi di masyarakat dan
bahkan menjadi salah satu yang paling banyak ditemui case-nya di klinik pengobatan urologi. Perubahan
lingkungan, cuaca, hingga gaya hidup turut mempengaruhi daya tahan tubuh manusia. Batu saluran
kemih/ batu ginjal menjadi salah satu penyakit yang tidak dapat dianggap remeh. Apabila tidak segera
ditangani, dapat meningkatkan resiko kerusakan fungsi ginjal secara permanen. Indonesia sendiri masuk
dalam kelompok negara di dunia yang termasuk dalam daerah “Sabuk Batu” (Stone Belt).
dr. Ivan R. Setiadarma, MM, Direktur Utama Rumah Sakit Royal Progress, mengatakan, “Kehadiran
inovasi ESWL di RSRP menjadi suatu langkah besar bagi kami dalam mewujudkan komitmen untuk
memberikan layanan kesehatan yang menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarakat. Kami harap
dengan adanya teknologi ESWL di RS Royal Progress, masyarakat sekitar lebih mendapatkan kemudahan
akses terhadap pengobatan terbaik dibawah pengawasan dokter spesialis urologi terbaik. Dengan
fasilitas dan sarana prasarana mumpuni, serta dukungan dari tenaga medis profesional bersertifikat yang
ahli di bidangnya, kami memiliki misi untuk mencegah, mengobati, dan mendukung proses pemulihan
kesehatan bagi seluruh pasien.”
Batu ginjal dapat disebabkan oleh berbagai faktor risiko seperti kurangnya minum air putih, pola
konsumsi berlebih makanan yang tinggi kadar garam dan lemak jenuh, ada pula karena faktor genetik,
serta lebih rentan dimiliki oleh mereka yang memiliki riwayat obesitas.
dr. Johannes Aritonang, B.MedSc, SpU, FICS, Dokter Spesialis Urologi Rumah Sakit Royal Progress turut
menyampaikan, “Pada umumnya, batu ginjal dalam ukuran kecil memang tidak menimbulkan gejala
sehingga seringkali tidak mendapat perhatian khusus dari masyarakat. Namun, kalau didiamkan maka
batu ginjal akan semakin berukuran besar dan jika sampai tersangkut di area saluran urin, maka akan
menyebabkan rasa nyeri hebat di bagian pinggang. Sebenarnya ada beberapa gejala lain yang harus
diperhatikan oleh pasien yaitu nyeri ketika buang air kecil, rasa sakit di area perut yang tidak kunjung
hilang, perubahan warna urin, hingga demam. Jika mengalami gejala tersebut, maka harus segera
memeriksakan diri.”
Selain menggunakan obat, pengobatan batu ginjal dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya
yaitu dengan tindakan ESWL untuk kasus batu ginjal yang ukurannya tidak terlalu besar (<2cm).
Pengobatan ESWL dilakukan dengan menggunakan alat yang menghasilkan gelombang kejut untuk
memecah batu ginjal menjadi fragmen kecil. Melalui metode ini, pasien penyakit batu ginjal tak perlu lagi
menjalani operasi besar untuk mengambil batu ginjal dari dalam tubuhnya. Jika batu ginjal sudah pecah,
maka partikel kecilnya akan keluar secara alami melewati urine.
“Ada beberapa faktor tingkat keberhasilan terhadap terapi atau kesembuhan dari penyakit batu ginjal,
seperti ukuran, tingkat kekerasan, dan lokasi batu itu sendiri. Metode ESWL menjadi salah satu solusi
efektif dan efisien dalam pengobatan batu ginjal tanpa melalui operasi. Selain memiliki persentase
keberhasilan yang cukup tinggi, metode ESWL juga terbukti aman dan minim resiko bagi pasien. Bahkan
setelah tindakan, jika tidak ditemukan gejala lainnya, pasien bisa langsung pulang seusai terapi,” tambah
dr. Johannes.
Metode ESWL memiliki risiko yang lebih kecil dibanding tindakan operasi konvensional. Disamping itu
pemulihan pasien lebih cepat sehingga tidak harus terlalu lama menjalani rawat inap di rumah sakit.
Namun ada beberapa kondisi dimana tindakan ESWL tidak disarankan bagi pasien yaitu dilihat dari
ukuran batu ginjal dan kekerasannya, adanya kelainan pembekuan darah, gangguan fungsi ginjal maupun
gagal ginjal atau hanya memiliki satu ginjal yang berfungsi baik dan pada wanita hamil.
“Bagi pasien yang ingin mengobati sakit batu ginjal yang mereka miliki, dapat memanfaatkan layanan
tindakan ESWL di RS Royal Progress, khususnya masyarakat sekitar di Jakarta Utara. RS Royal Progress
memiliki sejumlah fasilitas yang lengkap dengan teknologi terkini untuk memberikan pengobatan bagi
pasien batu ginjal dengan dukungan alat medis modern dan inovatif,” tutup dr Ivan.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan ESWL, silahkan kunjungi website resmi Rumah Sakit Royal
Progress www.royalprogress.com atau Instagram Resmi Rumah Sakit Royal Progress
@rsroyalprogressofficial.

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenu