Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Nyeri Dada: Penyebab, Gejala, dan Kapan Harus ke IGD

Nyeri Dada: Penyebab, Gejala, dan Kapan Harus ke IGD

15/10/2025

Nyeri dada bisa datang dari jantung, paru-paru, otot dan tulang dinding dada, atau sistem pencernaan, sehingga rasanya mirip-mirip dan sering membingungkan untuk awam; sebagian kondisi bisa berbahaya sehingga perlu dikenali lebih dini agar tidak terlambat ke IGD rumah sakit terdekat.

Artikel ini menjelaskan penyebabnya, gejala yang perlu diwaspadai, dan kapan harus mencari pertolongan darurat agar penderitanya tertangani tepat waktu.

Mengapa dada bisa sakit?

Di dalam rongga dada ada banyak organ penting seperti jantung, pembuluh darah besar, paru-paru, selaput pembungkus paru, tulang dada dan tulang rusuk, otot, serta kerongkongan; karena letaknya berdekatan, sakit di dada bisa terlihat seperti sama dengan yang lain dan butuh pemeriksaan medis untuk memastikan sumber utamanya.

Jika muncul gejala dari serangan jantung seperti nyeri menekan di tengah dada, nyeri menjalar, sesak napas, keringat dingin, atau pusing, segera ke IGD rumah sakit terdekat untuk ditangani tenaga medis tanpa menunda.

Apa saja penyebab nyeri dada yang paling sering?

Agar lebih mudah dimengerti, berikut pengelompokan penyebab beserta cirinya.

Jantung dan pembuluh darah

  • Sindrom koroner akut/serangan jantung: nyeri dada seperti ditekan/ditimpa beban, bisa menjalar ke lengan atau rahang, disertai sesak napas dan keringat dingin; terjadi saat aliran darah jantung tersumbat di arteri koroner.
  • Angina/penyakit jantung koroner: nyeri ketika aktivitas karena aliran darah ke otot jantung berkurang akibat penyempitan pembuluh darah oleh plak; bisa reda saat istirahat namun tetap butuh evaluasi.
  • Perikarditis atau kelainan pembuluh besar: nyeri tajam yang memburuk saat tarik napas atau berbaring; butuh penilaian dokter untuk menyingkirkan keadaan darurat lain.

Paru-paru dan selaput paru

  • Emboli paru: bekuan darah menyumbat arteri paru, menyebabkan sesak napas mendadak, nyeri dada tajam yang bertambah saat bernapas, dan batuk, bisa berdarah; ini tentu merupakan kondisi gawat darurat yang perlu ditangani segera.
  • Pleuritis (radang selaput paru) dan penyakit paru lain: nyeri tajam setempat, memburuk saat tarik napas dalam atau batuk; evaluasi diperlukan untuk menentukan penyebabnya.

Dinding dada (otot dan tulang)

  • Costochondritis: peradangan tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk dengan tulang dada; nyeri terlokalisir, bertambah saat ditekan atau digerakkan.
  • Cedera otot dada atau tulang rusuk: nyeri bertambah saat bergerak, tertawa, atau batuk; bisa terjadi setelah aktivitas atau trauma ringan.

Pencernaan dan kerongkongan

  • GERD/refluks asam lambung: rasa terbakar di belakang tulang dada, bisa memburuk setelah makan atau saat berbaring; bisa mirip sakit jantung sehingga sering membingungkan.​
  • Batu empedu atau radang pankreas: nyeri perut atas yang bisa menjalar ke dada; perlu dinilai untuk memastikan sumbernya.

Kondisi Lainnya

  • Serangan panik: dada terasa sesak atau berdebar, disertai pusing, gemetar, atau napas cepat; tetap perlu penilaian jika ragu.
  • Penyebab campuran atau lebih dari satu sumber sekaligus, sehingga pemeriksaan dokter menjadi kunci memastikan penanganan.

Gejala Nyeri Dada: tanda khas yang perlu diwaspadai

Kenali tanda bahaya berikut dan segera cari pertolongan:

  • Nyeri menekan/berat di tengah dada yang berlangsung beberapa menit atau hilang timbul, terutama jika disertai sesak napas atau keringat dingin.
  • Nyeri menjalar ke lengan, leher, rahang, punggung, atau perut atas, terutama di sebelah kiri dan muncul saat aktivitas fisik.
  • Sesak napas mendadak, pusing, mual, atau hampir pingsan, dengan dada seperti diremas.
  • Nyeri tajam yang makin berat saat tarik napas dalam, batuk, atau berbaring, apalagi bila disertai batuk berdarah; curiga ke arah masalah paru.
  • Keluhan tak kunjung reda lebih dari 10 menit meski istirahat, atau muncul berulang tanpa pemicu jelas; anggap darurat sampai terbukti aman.

Diagnosis Nyeri Dada

Di rumah sakit, dokter akan melakukan wawancara singkat tentang keluhan nyeri (lokasi nyeri, sifat, pemicu, dan apakah nyeri menjalar), pemeriksaan fisik, serta tes cepat seperti EKG , CT Scan, dan pemeriksaan darah untuk melihat tanda masalah jantung; langkah-langkah ini membantu memastikan apakah ada serangan jantung dan perlu tindakan segera. Jika dicurigai penyebab lain seperti dari paru atau pencernaan, dokter menyesuaikan pemeriksaan tambahan, maka yang paling penting adalah datang lebih cepat ke Rumah Sakit penanganan lebih tepat.

Faktor risiko penyakit jantung dan pencegahan

Mengelola faktor risiko seperti tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan kebiasaan hidup sehat membantu menurunkan peluang munculnya nyeri dada akibat penyakit jantung di kemudian hari. Pemeriksaan berkala dan mengenali gejala tipikal/atipikal membuat rujukan dan penanganan bisa lebih cepat dan tepat.

Kapan harus ke IGD Rumah Sakit terdekat?

Segera ke IGD jika muncul gejala serangan jantung berikut ini:

  • nyeri menekan di tengah dada
  • sesak napas
  • keringat dingin
  • mual
  • nyeri menjalar ke lengan, leher, rahang, atau punggung

Edukasi kesehatan juga menekankan bahwa nyeri dada berat, terus-menerus, atau hilang timbul dengan napas terasa pendek adalah tanda bahaya yang tidak boleh diabaikan.

Cara mengatasi nyeri dada sementara dan kapan memeriksakan diri ke dokter

Karena penyebabnya bisa beragam dan ada yang gawat, memeriksakan diri ke dokter adalah langkah paling aman, terutama bila keluhan berulang atau disertai gejala berat seperti sesak napas atau keringat dingin. Untuk bantuan jangka pendek, istirahat dan menghindari pemicu sementara dapat menolong, tetapi prioritas tetap evaluasi medis agar tidak terlambat menangani kondisi yang membutuhkan tindakan cepat.

Jika Anda atau keluarga Anda mengalami nyeri dada dan butuh konsultasi, buat jadwal konsultasi dengan dokter spesialis di RS Royal Progress untuk penilaian yang tepat dan rencana perawatan yang sesuai. Untuk kondisi darurat dengan gejala berat seperti sesak napas atau keringat dingin, segera ke IGD 24 Jam RS Royal Progress tanpa menunda.

FAQ

Apakah semua nyeri dada berarti serangan jantung?

Tidak, nyeri dada bisa berasal dari pencernaan, paru, atau dinding dada, tetapi serangan jantung harus selalu dipikirkan terlebih dahulu jika gejalanya khas atau berat.

Kapan harus ke IGD, bukan menunggu kontrol biasa?

Jika nyeri menekan di tengah dada tidak membaik dalam beberapa menit, disertai sesak napas, keringat dingin, pusing, atau nyeri menjalar, langsung ke IGD.

Bagaimana membedakan GERD dengan nyeri jantung?

GERD cenderung seperti terbakar, memburuk setelah makan/berbaring, ada rasa asam di mulut, sedangkan nyeri jantung seperti ditekan dan sering disertai gejala sistemik; jika ragu, periksakan segera.

Apa itu emboli paru dan mengapa berbahaya?

Emboli paru adalah sumbatan di arteri paru oleh bekuan darah yang memicu sesak napas mendadak dan nyeri tajam saat bernapas; ini keadaan gawat darurat.

Apakah nyeri yang bertambah saat ditekan berarti bukan dari jantung?

Nyeri terlokalisir yang bertambah saat ditekan sering dari dinding dada seperti costochondritis, tetapi evaluasi dokter tetap diperlukan agar tidak keliru.

Pemeriksaan apa yang biasanya dilakukan di IGD untuk nyeri dada?

Dokter menilai gejala, memeriksa fisik, melakukan EKG, dan tes darah jantung; langkah ini membantu mendeteksi serangan jantung lebih cepat.

  • Tanda-tanda Serangan Jantung dan Langkah Penanganan yang Tepat - Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes
  • Waspada dan Kenali Gejala Serangan Jantung Koroner - Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes
  • Pedoman Tata Laksana Sindrom Koroner Akut - Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Jakarta 2024
  • Panduan Prevensi Penyakit Kardiovaskular Aterosklerosis - Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) 2022

Artikel Lainnya

11 Makanan Penambah Hb sebagai Penambah Darah untuk atasi Anemia

Rendahnya hemoglobin (Hb) menjadi ciri umum pada kondisi seperti anemia, kehamilan, penyakit ginjal, maupun pemulihan pascaoperasi. Adapun mengonsumi makanan untuk menaikkan Hb menjadi salah satu cara menaikkan Hb yang efektif dan tentu saja juga mengatasi anemia. Tidak hanya itu, opsi ini juga lebih terjangkau dan minim risiko efek samping. Dengan mengonsumsi makanan untuk menaikkan kadar […]
14/11/2025

Hasil Cek Kesehatan Gratis dari Kemenkes: 96% Orang Dewasa Kurang Gerak, Ini Solusinya!

Berdasarkan data dari Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diinisiasi oleh pemerintah, terungkap bahwa mayoritas masyarakat Indonesia, terutama pada kelompok usia dewasa, mengalami masalah kurangnya aktivitas fisik. Menanggapi hal ini, penting bagi masyarakat untuk mulai menerapkan gaya hidup yang lebih aktif guna menjaga kesehatan jangka panjang. Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan bahwa keberhasilan […]
12/11/2025

Panduan Lengkap Mengatasi dan Mencegah Obesitas

WHO melaporkan bahwa sekitar 2,5 miliar orang dewasa memiliki berat badan berlebih. Persentasenya mencapai 43% dari total orang dewasa, sedangkan 20% anak-anak dan remaja (jumlahnya sekitar 390 juta) mengalami obesitas. Obesitas adalah kondisi di mana tubuh memiliki penumpukan lemak berlebihan. Dengan jumlah yang begitu besar, kegemukan yang berlebihan telah menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang […]
07/11/2025

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenuchevron-down