Logo RS Royal Progress
Menu
Buat Janji Temu
Home Blog Langkah Memberikan Pertolongan Pertama saat Tersengat Listrik

Langkah Memberikan Pertolongan Pertama saat Tersengat Listrik

Sengatan listrik terjadi sewaktu kulit Anda bersentuhan dengan sumber listrik hidup. Energi listrik mengaliri tubuh dan menyebabkan syok. Bahaya dari tersengat arus listrik adalah seberapa tinggi tegangannya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dengan baik pertolongan pertama saat tersengat listrik.

Dengan memahami bagaimana langkah-langkah aman membantu orang yang tersengat listrik, Anda telah mencegah terjadinya cedera serius.

Sumber Sengatan Listrik

Manusia adalah konduktor atau penghantar listrik yang baik. Ketika tubuh tersengat listrik, listrik akan mengalir ke seluruh tubuh. Alhasil, luka menyebar dengan cepat.

Namun, paling besar umumnya kerusakan terjadi pada jaringan saraf, otot, dan pembuluh darah. Hal ini karena ketiganya mempunyai resistansi rendah akan arus listrik.

Seseorang yang terkena sengatan listrik perlu diperiksa dari mana sumber bahayanya.

1. Kabel Listrik Overhead Tegangan Tinggi

Contohnya adalah sumber energi listrik bertegangan tinggi.

Listrik yang tegangannya tinggi memiliki daya untuk ‘melompat’ atau ‘melengkung’ sampai 18 meter lebih.

Apabila Anda menemukan korban di area atau sekitar sumber tenaga listrik bertegangan tinggi maka jangan mendekat. Jaga jarak sampai 25 meter dari korban sampai tegangan listrik dimatikan oleh petugas.

2. Tegangan Rendah

Namun, ketika Anda bertemu dengan korban sengatan listrik tegangan rendah maka lakukan

  • putuskan kontak antara korban dengan sumber energi listrik. Contoh dengan mencabut kabel, melepas steker, mematikan arus listrik, atau hal lainnya,
  • jauhkan sumber listrik dari tubuh korban dan diri Anda menggunakan benda berkonduktivitas rendah. Untuk melakukannya, berdirilah pada papan kayu, karet, buku, atau koran. Kemudian, jauhkan benda bertegangan rendah yang menyengat tersebut menggunakan benda panjang. Seperti sapu lidi, tongkat, atau kait khusus sebagai penyelamat sengatan listrik.

Selain itu, berikut adalah beberapa penyebab sengatan listrik;

  • kontak dengan alat listrik yang isolatornya terkelupas atau tidak ada lapisan isolator,
  • tersengat listrik akibat banjir,
  • terkena sambaran petir,
  • dan menyentuh sumber listrik memakai logam konduktor.

Efek Bahaya Tersengat Listrik

Apabila membandingkan dengan luka bakar, cedera tersengat listrik memiliki level berbahaya lebih tinggi.

Hal ini karena penampakan lukanya belum tentu merefleksikan luka sebenarnya. Sementara baik buruknya luka dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti;

  • durasi kontak dengan sumber bahaya,
  • seberapa kuat tegangannya,
  • dan penyebaran aliran listrik dalam tubuh.

Arus listrik dengan tegangan lebih dari 200.000 ampere bisa mengakibatkan kematian meski kontak dengan sumber bahaya berdurasi singkat.

Untuk lebih lengkap, berikut efek yang terjadi pada tubuh akibat dari tersengat listrik.

  • Jantung. Bisa mengakibatkan jaringan otot jantung rusak, mengganggu irama jantung, menurunkan atau meningkatkan tekanan darah, juga infark koroner.
  • Saraf. Bisa menyebabkan lemah saraf, terjadinya pembengkakan otak, sakit kepala, terganggunya mental, gangguan kecemasan, insomnia, koma, kejang, juga sumsum tulang terdistraksi.
  • Otot. Pada otot bisa menimbulkan kerusakan otot.
  • Tulang. Sementara efek pada tulang berupa fraktur atau dislokasi sendi.
  • Kulit. Pada kulit memicu luka bakar.
  • Pembuluh Darah. Terjadinya penggumpalan darah, pembekuan darah yang terganggu, dan pecah pembuluh darah.
  • Paru-Paru. Bisa mengakibatkan gagal napas, penumpukan cairan, juga cedera otot paru.
  • Ginjal. Pada ginjal bisa menyebabkan gagal ginjal akut dan gangguan pH serta elektrolit.
  • Mata. Bisa menyebabkan katarak, luka bakar kornea, juga peradangan serta perdarahan di bola mata.
  • Pendengaran. Paling rendah bisa membuat kuping berdenging, radang tulang mastoid, robeknya gendang telinga, dan tuli.
  • Kehamilan. Terakhir bisa menyebabkan kematian pada janin.

Cara Memberikan Pertolongan Pertama pada Korban yang Tersengat Listrik

Efek bahaya yang sangat besar, hingga mengancam nyawa membuat pertolongan pertama pada orang yang tersengat listrik sangat penting diketahui dan dilakukan.

Pertolongan yang terlaksana cepat memungkinkan terjadinya pengobatan yang efektif. Selain itu, petugas kesehatan juga mendapatkan informasi akurat sehingga dapat memberikan pelayanan pengobatan lanjutan yang lebih tepat.

1. Matikan Sumber Energi Listrik

Pertolongan pertama pada kecelakaan tersengat arus listrik adalah mematikan atau memutus sumber energi listrik hidup.

Jangan menyentuh korban secara langsung sebelum sumber energi listrik belum terputus atau mati. Karena bisa mengakibatkan Anda ikut tersetrum.

2. Dorong Korban Menggunakan Benda Isolator

Jika Anda merasa kesusahan untuk memutus kontak atau mematikan sumber energi listrik hidup, segera cari benda isolator yang mampu membantu Anda untuk menjauhkan korban dari sumber bahaya.

Ingat, jangan menyentuh korban secara langsung! Untuk memindahkan atau mendorong korban, Anda bisa memanfaatkan barang di sekitar yang memiliki sifat tidak menghantarkan listrik.

Contoh kertas, karet, kain, dan kayu.

Karena air mampu menghantar arus listrik yang baik, begitu juga logam. Usahakan ketika Anda berupaya memindahkan atau menarik korban untuk memakai benda kering dan bukan logam.

Dan jaga jarak setidaknya 3 meter untuk menghindari sengatan listrik terusan.

3. Hubungi Unit Gawat Darurat

Ketika Anda menyadari bahwa korban tersengat listrik bertegangan tinggi maka segera hubungi pihak lebih ahli juga petugas medis. Anda bisa menghubungi IGD RS terdekat atau  untuk mendapatkan bantuan.

Penting untuk segera menghubungi apabila terjadi hal

  • tersengat arus bertegangan tinggi,
  • korban sesak napas,
  • detak jantung cepat,
  • kejang,
  • terindikasi luka bakar di banyak bagian tubuh,
  • muntah,
  • dan korban kehilangan kesadaran alias tidak merespons.

Sewaktu petugas medis datang, segera beritahukan informasi terjadinya kecelakaan dengan detail. Anda juga bisa menambahkan data seberapa kuat arus listrik yang menyambar jika mengetahui cara mencari tahu besarnya arus listrik pada sumber bahaya.

4. Periksa Kondisi Tubuh Korban

Selama menanti bantuan datang, tetaplah membersamai korban. Jika memungkinkan, ceklah kondisi tubuhnya. Apakah terdapat luka bakar atau cedera.

Ada potensi juga untuk Anda menerapkan pertolongan pertama pada patah tulang jika terjadi cedera fraktur.

Namun, ketika korban memperlihatkan indikasi syok, seperti lemah, lemas, pucat, kuyu, mual, dan napas yang cepat segera ambil tindakan berupa membaringkan korban dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki.

Apabila kesadaran korban hilang, lekas cek napas dan nadinya.

Jika Anda mendapati napas korban mulai lemah, segera praktikkan napas buatan atau CPR (resusitasi jantung paru).

Terakhir, pastikan suhu tubuh korban tetap hangat.

5. Mengatasi Luka Bakar

Untuk mencegah luka bakar merebak, segera dinginkan dengan air mengalir.

Jika tampak parah, diamkan pada air mengalir selama beberapa waktu.

Kemudian balutlah luka dengan kain steril untuk menghindari kontak dengan udara dan benda lain. Selain itu, jangan pakai kain yang melekat pada kulit atau berbulu agar tidak memperparah luka.

Ingat! saat memberikan pertolongan pertama pada orang tersetrum listrik jangan lakukan hal berikut:

  • Jarak terlalu dekat antara Anda dan korban. Apalagi jika korban terkena setrum arus listrik tegangan tinggi, mempunyai potensi menjadi sumber bahaya terusan.
  • Menggeser atau memindahkan korban tanpa bantuan alat dan/atau peralatan yang salah.
  • Bersentuhan dengan korban dengan arus masih menyala.
  • Meninggalkan korban untuk mencari bantuan.

Meski tersetrum listrik bisa Anda atasi, tetapi tidak ada salahnya melakukan tindakan preventif. Hal ini demi menghindari risiko tinggi dan menyelamatkan diri dari cedera parah.

Di sisi lain, pengetahuan akan pertolongan pertama saat tersengat listrik juga sangat penting agar bisa melakukan tindakan tepat demi melindungi diri, sekitar, dan korban. Juga pastikan menyimpan nomor darurat  atau yang terdekat untuk permintaan bantuan.

Artikel Lainnya

10 Cara Menjaga Kesehatan Paru-Paru agar Tetap Optimal

Paru-paru adalah organ vital yang berperan penting dalam sistem pernapasan dan kesehatan keseluruhan tubuh kita. Dengan semakin meningkatnya polusi udara dan gaya hidup yang kurang sehat, menjaga kesehatan paru-paru menjadi semakin krusial untuk menjaga kualitas hidup yang optimal. Meski dikepung dengan berbagai polusi saat ini, ada beberapa cara menjaga kesehatan paru-paru yang efektif untuk Anda […]
29/11/2024

7 Cara Menurunkan Kreatinin dan Ureum secara Efektif

Kadar kreatinin dan ureum yang tinggi dalam darah sering kali menjadi sinyal adanya gangguan pada fungsi ginjal, yang jika dibiarkan, dapat berujung pada komplikasi kesehatan yang serius. Oleh karena itu, memahami cara menurunkan kreatinin dan ureum secara efektif menjadi hal penting bagi siapa pun yang ingin menjaga keseimbangan tubuh. Dalam artikel ini, Anda akan menemukan […]
28/11/2024

Ureum Tinggi: Penyebab, Gejala, dan Penanganan yang Tepat

Kadar ureum tinggi bisa menjadi tanda peringatan adanya gangguan dalam sistem ekskresi tubuh, khususnya pada fungsi ginjal. Sebagai produk sisa dari metabolisme protein, ureum atau BUN (Blood Urea Nitrogen) nantinya terbuang melalui urine. Namun, ketika kadar ureum meningkat melebihi batas normal, hal ini bisa menunjukkan adanya masalah serius yang berpotensi mengganggu kesehatan secara keseluruhan. Mengapa […]
25/11/2024

Ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis yang tepat?

Dengan lebih dari 90 dokter spesialis berpengalaman, kami siap memberikan penanganan terbaik untuk setiap keluhan dan penyakit yang Anda alami. Jelajahi dokter di rumah sakit kami dan temukan dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Cari Dokter
LOGO-RUMAH-SAKIT-ROYAL-PROGRESS_resize 2
logo-emergencyterakreditasi

Halo,
Ada yang bisa
Kami bantu?

Customer Care
crossmenu