Pernahkah Anda mendengar penyakit meningitis? Jika belum, Anda pasti bertanya-tanya, meningitis itu penyakit apa? Meningitis adalah penyakit mematikan dengan tingkat kematian yang tinggi, yang dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang yang serius.
Studi IMHE tahun 2019 menemukan bahwa meningitis menyebabkan 236.000 kematian di seluruh dunia. Sekitar 112.000 dari kematian ini terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Dengan tingkat kematian yang tinggi, Anda perlu memahami seperti apa gejala, penyebab, dan cara menangani penyakit ini, sebagai upaya pencegahan.
Penyakit meningitis adalah penyakit di mana selaput pelindung yang menyelimuti otak dan sumsum tulang belakang terinfeksi virus atau bakteri. Akibat dari infeksi ini, selaput otak jadi meradang.
Selain infeksi, ada pula kondisi noninfeksi yang mampu menyebabkan penyakit meningitis, yakni kanker atau cedera kepala.
Berikut adalah tanda-tanda penyakit meningitis yang wajib Anda waspadai antara lain:
Pada penyakit selaput otak tertentu mungkin akan muncul ruam. Penyakit meningitis dapat menyerang siapa saja dan dari usia berapa pun, sehingga Anda perlu mewaspadai tanda-tanda berikut jika muncul pada bayi atau anak-anak:
Meningitis terbagi menjadi beberapa jenis sesuai penyebabnya, berikut adalah penjelasannya:
Ini adalah penyakit langka yang berpotensi fatal. Bahkan menurut WHO, meningitis bakterial (BM) memiliki tingkat kematian tertinggi, yaitu membuat 1 dari 6 orang yang terinfeksi BM meninggal dunia.
Sejumlah bakteri mampu menginfeksi saluran pernapasan atas. Infeksi ini akan terbawa oleh aliran darah menuju otak dan menginfeksi meningen secara langsung.
Penderita meningitis bakterial bisa mengalami stroke, gangguan pendengaran, dan kerusakan otak permanen apabila tidak mendapat penanganan segera.
Contoh dari penyakit meningitis bakterial, yaitu:
Baca Juga
Penyebab umum meningitis ini adalah enterovirus, yaitu virus yang masuk tubuh melalui mulut dan hidung. Enterovirus ini umumnya ada di lendir, air liur, dan feses.
Sementara penularannya bisa melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau melalui kontak dengan benda atau permukaan yang terinfeksi.
Virus lain yang dapat menyebabkan meningitis antara lain:
Meningitis juga bisa disebabkan oleh infeksi jamur. Bentuk meningitis jamur yang paling umum disebabkan oleh jamur kotoran burung atau Cryptococcus neoformans.
Meningitis siptokokus umumnya menyerang orang dengan sistem imun lemah, tetapi juga bisa terjadi pada orang sehat. Sebagian besar penderitanya tidak merasa dirinya terinfeksi. Hal ini karena perkembangan infeksi ini tergolong lambat, bahkan sampai berminggu-minggu. Meskipun bisa diobati, meningitis jamur berpotensi untuk kambuh.
Selain itu, ada Parasit yang mampu menyebabkan meningitis. Sistiserkosis (infeksi cacing pita di otak) dan malaria serebral juga kasus langka meningitis amuba (organisme bersel tunggal) dari aktivitas berenang di air tawar kotor.
Yang perlu Anda waspadai adalah infeksi amuba ini bisa berakibat fatal dan berlangsung dengan cepat.
Penyakit Meningitis non infeksi meliputi penyakit, obat-obatan tertentu, dan kondisi lainnya seperti cedera kepala atau otak.
Gejala penyakit meningitis umumnya muncul secara tiba-tiba. Intensitas sakitnya pun bisa meningkat dengan cepat hingga merusak otak, mengganggu pendengaran dan/atau penglihatan, bahkan kematian mendadak.
Untuk menghindari risiko fatal berupa kematian, deteksi dini meningitis bisa sangat membantu dalam hal kesembuhan dan kelangsungan hidup seseorang.
Secara umum, berikut alur diagnosisnya:
Saat seseorang terduga menderita meningitis, tenaga medis umumnya akan menanyakan aktivitas yang dilakukan selama beberapa hari atau minggu terakhir, termasuk perjalanan, paparan serangga, kontak dengan orang sakit, dan lain-lain.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan meninjau riwayat kesehatan guna mengidentifikasi kondisi medis dan pengobatan yang sudah ada sebelumnya.
Dokter juga mungkin akan menggunakan berbagai tes diagnostik untuk memastikan adanya infeksi atau peradangan pada selaput otak.
Tes diagnostik untuk meningitis antara lain:
Dalam pemeriksaan ini melibatkan serangkaian tes yang dirancang untuk menilai fungsi gerakan dan sensorik, fungsi saraf, pendengaran dan ucapan, penglihatan, koordinasi dan keseimbangan, status mental, dan perubahan suasana hati atau perilaku.
Tes laboratorium meliputi darah, urin, dan sekresi tubuh, dapat membantu mendeteksi dan mengidentifikasi infeksi di otak atau sumsum tulang belakang. Selain itu, tes ini juga bisa menentukan keberadaan antibodi dan protein asing, serta adanya indikasi kondisi lain yang mungkin memiliki gejala serupa.
Analisis cairan serebrospinal yang mengelilingi dan melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Dari analisis ini dapat mendeteksi infeksi, peradangan akut dan kronis, serta penyakit lainnya. Cairan serebrospinal diperoleh melalui prosedur yang disebut pungsi lumbal.
Di sisi lain, pencitraan otak dapat mengungkapkan tanda-tanda peradangan, pendarahan, atau kelainan lainnya. Pemindaian CT (computed tomography) atau MRI (magnetic resonance imaging) dapat membantu mendiagnosis meningitis.
Pengobatan penyakit meningitis bergantung pada jenis meningitis, tingkat keparahan, dan seberapa cepat penanganan. Hal ini karena ada kasus meningitis yang bisa membaik dengan sendirinya tanpa pengobatan, seperti di meningitis virus.
Sementara yang lainnya memerlukan perawatan darurat dengan antibiotik khusus, kortikosteroid, dan dalam kondisi parah dapat menyebabkan kematian mendadak.
Di sisi lain, sudah tersedia vaksin meningitis. Vaksin ini akan memberikan perlindungan terhadap penyebab meningitis tertentu. Bagi warga negara Indonesia yang ingin melakukan ibadah haji atau umroh, wajib mendapat vaksin meningitis sebagai upaya perlindungan kesehatan sesuai dengan surat edaran dari Kemenkes RI.
Karena penyakit ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan berkembang pesat, siapa pun yang diduga menderita penyakit meningitis sebaiknya segera menghubungi dokter atau pergi ke rumah sakit untuk mendapat diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Untuk informasi lebih lanjut terkait penyakit dan penanganannya, konsultasikan dengan dokter Spesialis Saraf di RS Royal Progress dan konsultasikan keluhan Anda untuk diagnosis dan penanganan yang tepat untuk mencegah komplikasi dari penyakit meningitis.